Ada Orang Terdekat Ingin Bunuh Diri? Lakukan 6 Hal Ini

Self

gitalarasw・06 Oct 2021

detail-thumb

Terkadang kita mungkin bingung bagaimana cara membantu orang terdekat yang ingin bunuh diri. Berikut beberapa pertolongan yang bisa dilakukan untuk mencegah seseorang bunuh diri.

Tanpa disadari, bunuh diri menjadi salah satu masalah yang cukup besar di dunia. Bahkan, menurut World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia mencapai 800 ribu per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa ada satu kematian setiap 40 detik karena bunuh diri.

Bunuh diri juga menjadi penyebab utama kematian pada anak berusia 15-19 tahun. Meski begitu, banyak juga orang dewasa yang melakukannya, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza (P2MKJN 2019) Kemenkes RI, ada 16 ribu kasus bunuh diri setiap tahunnya atau 2,6 kasus per 100 ribu orang. Angka tersebut bahkan belum mencakup percobaan bunuh diri yang dilakukan beberapa orang—biasanya 25-30 kali lipat lebih banyak.

Tingkat bunuh diri makin tinggi karena 60% dari mereka tidak mendapatkan bantuan. Lalu, bagaimana jika ada orang terdekat yang ingin melakukannya?

Berikut hal yang bisa kita lakukan untuk menolong orang yang ingin bunuh diri menurut Fira Rahmadina Susilaningtyas, M.Psi, psikolog klinis dewasa dari East Scandi:

Aware dengan kondisi orang terdekat

Selain mengungkapkan secara langsung keinginan untuk mengakhiri hidupnya, orang-orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu. Menurut Fira, penting bagi kita untuk menyadarinya agar bisa menolong mereka.

“Biasanya orang yang ingin bunuh diri sering membicarakan hal-hal tentang feeling hopelessness, keputusasaan, tidak memiliki jalan keluar atas masalahnya. Dan yang utama adalah kalau ia sudah menyatakan bahwa saat ini menjadi beban bagi orang lain, kemungkinan untuk melakukannya akan lebih besar,” papar Fira.

Tidak hanya melalui verbal, tanda seseorang sedang mengalami kesulitan dan memiliki keinginan bunuh diri, meliputi:

  • Perubahan mood yang drastis
  • Depresif (sering mengeluh dan tidak bersemangat)
  • Makan dan tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Perubahan perilaku menjadi lebih agresif
  • Mengisolasi diri dan menghindari kontak dengan orang-orang di sekitarnya
  • anak bunuh diri

    Ajak berbicara

    Saat orang terdekat menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada keinginan untuk bunuh diri, ajak ia bicara dan pastikan kita memiliki kemampuan untuk mendengarkan.

    “Mungkin nantinya akan terjadi obrolan yang tidak nyaman. Meski begitu, pembicaraan yang tidak sempurna akan jauh lebih baik daripada tidak membahasnya sama sekali karena bisa meningkat kemungkinan isolasi diri,” kata Fira.

    Membicarakan hal ini bisa dimulai dari warning signs yang ia tunjukkan, misalnya dengan bertanya "Is everything okay? Kenapa kamu jarang merespon saat dihubungi belakangan ini?", dibanding harus mengatakan tentang bunuh diri secara langsung. Namun, ketika pembicaraan sudah berjalan, kita boleh mengarahkan ke pembahasan tentang suicidal thought. Dan biasanya, hal itu tidak menjadi masalah untuk dia karena justru menunjukkan bahwa kita peduli.

    Kita bisa menanyakan pertanyaan langsung seperti:

  • Bagaimana cara kamu menghadapi masalah (yang menjadi faktor penyebab keinginan bunuh diri) ini?
  • Apakah kamu pernah berpikiran tentang menyakiti dirimu sendiri? Tentang kematian?
  • Apakah kamu sudah pernah membuat rencana untuk melakukan usaha bunuh diri?
  • “Meskipun awalnya sulit, tetapi menjembatani pemikirannya dengan membicarakan hal tersebut akan membantunya untuk menyelamatkan hidupnya dan membawanya memulai pemulihan emosional,” imbuh psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

    Hadir secara fisik

    Selain mengajaknya mengobrol, pastikan Mommies juga menemani dia di masa-masa sulit ini. Hadir secara fisik, yakinkan bahwa ia tidak sendiri dan bantuan akan selalu tersedia untuk masalahnya. Mommies bisa menemaninya sampai dia merasa tenang dan tidak ada pembicaraan terkait hal tersebut.

    Cara memastikannya adalah dengan bertanya apakah ia sudah mengurungkan niatnya untuk melakukan percobaan bunuh diri dan bersedia mencari alternatif solusi lain. Ini karena suicide thought bisa muncul sewaktu-waktu. Seseorang yang pernah ingin bunuh diri, besar kemungkinan akan memikirkannya kembali di kemudian hari jika pemicunya kembali muncul.

    “Jadi, temani dia hingga dapat dipastikan kalau suatu saat trigger-nya muncul lagi, dia sudah punya alternatif solusi yang lebih baik,” tutur Fira.

    Kalau Mommies sedang tidak bisa hadir secara fisik, setidaknya pastikan dia berada di tempat yang aman, bersama dengan orang yang bisa dipercaya. Pastikan ada orang terdekat yang bisa selalu memantau dan melakukan sesuatu untuk membantunya.

    Tidak menghakimi

    Menurut Fira, mungkin tidak ada satu kalimat yang benar-benar efektif untuk menghibur teman yang ingin melakukan bunuh diri. Namun, yang paling penting adalah utarakan kalimat-kalimat penerimaan atas emosi yang ia rasakan. Misalnya seperti: “Wah pasti ini berat ya buat kamu, maaf ya selama ini aku nggak tau ternyata kamu merasa sendiri. Apa yang bisa aku bantu?"

    Sebaliknya, hindari pernyataan-pernyataan yang sifatnya mengecilkan masalah dia, seperti: "Ah itu mah ga seberapa, aku juga pernah kaya gitu", atau cuma sekedar bilang "Semangat" tanpa menunjukkan perhatian lebih. Itu akan membuat dia merasa kalau perhatian kita hanya formalitas saja.

    Intinya, tunjukkan bahwa kehadirannya itu penting untuk kita dan bahwa kita memang benar-benar peduli dan tidak ingin kehilangannya.

    Menghubungkan dengan ahli

    Hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mencegah bunuh diri yaitu menghubungkannya dengan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membantunya menghadapi masalah. Jika perlu, bantu ia mencari tenaga ahli yang tepat untuknya dan temani selama sesi konsultasi.  Mommies juga bisa menghubungi orang-orang terdekatnya yang lain untuk memastikan bahwa selalu ada yang mengawasinya dan membuatnya tidak merasa sendiri.

    Siapkan diri lahir dan batin

    Saat ingin menolong orang yang ingin bunuh diri, pastikan kondisi fisik dan mental kita juga dalam keadaan baik. Ini karena Mommies butuh berempati dengan dia dan berusaha memahami pola pikirnya. Jika kondisi kita sedang tidak optimal, besar kemungkinan kita ikut merasakan emotional burden.

    Saat berhadapan dengannya, Mommies juga harus bersikap tenang dan sebisa mungkin tidak terlihat panik atau shock di depannya. Jika itu terjadi, justru akan membuat dia menghindar.

    “Pembicaraan tentang bunuh diri masih dianggap tabu bagi sebagian orang. Jadi, kalau respons kita bikin dia tidak nyaman, dia akan dengan sangat mudah menghindar,” pungkas Fira.

    Itulah beberapa pertolongan yang bisa dilakukan untuk mencegah seseorang bunuh diri. Semoga membantu ya, Mommies.

    BACA JUGA:

    Adjie Santosoputro: Saya Ingin Bunuh Diri Karena Tumbuh di Rumah dengan Orangtua yang Tidak Rukun

    Saya Selamat dari Percobaan Bunuh Diri (1)