Langkah-langkah Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung

Physical Wellness

gitalarasw・28 Sep 2021

detail-thumb

Saat diri sendiri atau orang lain mengalami serangan jantung, apa yang harus dilakukan? Berikut pertolongan pertama yang bisa diberikan. 

Banyak orang berpikir serangan jantung akan terjadi ketika seseorang sedang sangat stres atau melakukan aktivitas berat. Namun faktanya, serangan jantung bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Bahkan, ia kerap terjadi di tengah kegiatan sehari-hari seperti sedang berbelanja, berisitirahat di sofa, atau bahkan saat bangun tidur.

Apa yang harus dilakukan ketika diri sendiri atau orang lain mengalami serangan jantung? Pertama-tama, jangan panik. Selanjutnya, lakukan pertolongan pertama pada serangan jantung untuk menghindari risiko berbahaya serta kematian.

Tanda mengalami serangan jantung

Serangan jantung terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Kurangnya oksigen ini menyebabkan otot-otot jantung berhenti bekerja. Gejala serangan jantung yang sering muncul adalah nyeri dada. Namun, itu bukan hal utama, beberapa orang juga mengalami gejala lain seperti:

  • Rasa tidak nyaman atau tekanan di dada
  • Merasa mual
  • Sangat pucat
  • Keringat dingin
  • Nyeri di bagian punggung, bahu, lengan, leher atau rahang
  • Pusing dan lemas (ada yang sampai pingsan)
  • Kesulitan bernapas
  • Pertolongan pertama pada serangan jantung

    Sangat penting untuk memberikan pertolongan pertama pada serangan jantung. Berikut yang bisa dilakukan:

  • Hubungi rumah sakit dan ambulans terdekat: Jangan abaikan gejala serangan jantung. Segera hubungi ambulans untuk segera mengirim bantuan ke lokasi. Jika sulit dihubungi, minta orang terdekat untuk segera membawa ke rumah sakit. Jika Mommies yang mengalami serangan jantung, jangan pernah mencoba untuk menyetir sendiri. Kondisi bisa saja memburuk di perjalanan dan itu akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
  • Duduk atau terlentang: Sambil menunggu bantuan datang, baringkan pasien di tempat datar dan longgarkan pakaiannya agar bisa bernapas dengan aman.
  • Minum aspirin: Aspirin membantu mencegah darah mengalami pembekuan. Meski begitu, jangan minum aspirin jika Mommies ragu diri sendiri atau orang lain yang terkena serangan jantung memiliki alergi atau tidak.
  • Konsumsi nitrogliserin: Hanya jika obat ini memang sudah diresepkan oleh dokter. Nitrogliserin membantu meredakan nyeri dada dengan membuka pembuluh darah sehingga jantung tidak bekerja terlalu keras.
  • Lakukan CPR jika orang yang mengalami serangan jantung tidak sadarkan diri: Apabila orang tersebut tidak bernapas atau Mommies tidak menemukan denyut nadi, lakukan CPR agar darah tetap mengalir. Dorong dan tekan bagian tengah dada pasien dengan ritme yang cukup cepat—sekitar 100 hingga 120 kompresi per menit.
  • Baca juga: Cara Melakukan CPR pada Bayi

  • Automatic external defibriliator (AED): Jika di dekat Mommies ada AED, manfaatkan alat tersebut dan ikuti panduan suara yang menunjukkan cara penggunaannya. AED secara otomatis akan menentukan apakah pasien memerlukan kejutan listrik untuk memulihkan detak jantung.
  • Tetap tenang: Ini memang bukan hal yang mudah, tetapi kecemasan meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen sehingga membuat penderita serangan jantung makin susah bernapas.
  • Itu dia langkah-langkah yang bisa dilakukan saat terjadi serangan jantung. Meski begitu, sebisa mungkin segera ke rumah sakit agar bisa mendapat tindakan yang layak ya, Mommies.

    Sumber: Mayo Clinic

    BACA JUGA:

    Perempuan, Waspadai Risiko Penyakit Jantung

    9 Tips Bersepeda yang Benar untuk Kesehatan Jantung