Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ini Bahaya Saraf Terjepit dan Tulang Bergeser Seperti Dialami oleh Hanung Bramantyo
Kesemutan atau nyeri leher tuh kelihatannya sepele, ya? Padahal kalau ternyata itu saraf terjepit, bisa bahaya hingga menyebabkan kelumpuhan!
Belum lama ini, sutradara kenamaan tanah air, Hanung Bramantyo, menjalani operasi di bagian leher akibat saraf terjepit. Menurutnya, ruas tulang leher nomor 5 dan 6 bergeser hingga menyempit dan menekan saraf. Lantaran tak kunjung sembuh, ia harus menjalani tindakan percutaneous epidural neuroplasty (PEN).
Sebetulnya, gejala yang dialami Hanung bukan baru muncul, melainkan sejak tiga tahun lalu (2018). Sejumlah terapi, diet dan olahraga sudah dijalaninya untuk mengatasi keluhan. Awalnya berhasil. Namun sayangnya, Agustus lalu keluhan kambuh dengan frekuensi yang semakin sering dan mengganggu. Setelah melewati sejumlah pemeriksaan, akhirnya ia menjalani operasi. Kabar baiknya, operasi berjalan lancar dan kini Hanung dalam masa pemulihan.
Sebetulnya apa sih saraf terjepit itu?
Saraf terjepit atau pinched nerve, bahasa medisnya hernia nukleus pulposus (HNP) terjadi ketika saraf mengalami kompresi atau tekanan oleh jaringan di sekitarnya seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Tekanan ini bisa jadi disebabkan gerakan berulang atau karena menahan tubuh dalam satu posisi dalam waktu lama, misalnya menekuk siku saat tidur.
[caption id="attachment_111466" align="alignnone" width="615"] Foto: Freepik[/caption]
Ketika saraf kita terjepit atau tertekan, tubuh akan mengirimkan sinyal peringatan berupa rasa sakit atau nyeri. Nah, ini nih sinyal peringatan yang nggak boleh kita abaikan. Sebab, itu adalah gejala khas dari saraf yang terjepit. Sayangnya, beberapa orang kadang nggak menyadari bahwa ia mengalami saraf terjepit dan mengira hanya nyeri leher atau nyeri punggung biasa. Bahayanya, jika tak segera ditangani, saraf terjepit dapat menyebabkan bebagai komplikasi kesehatan hingga kerusakan saraf permanen.
Bahaya saraf terjepit: dari kesemutan hingga kelumpuhan
Mengutip Detik, dokter bedah saraf, dr. Roslan Yusni Hasan, SpBS, bahaya saaf terjepit itu sangat beragam, mulai dari keluhan subektif seperti nyeri, kebas, kesemutan, sampai gangguan motorik seperti kelumpuhan (sebagian atau total), dan gangguan saraf otonom seperti tidak bisa menahan BAK dan BAB, dan tidak bisa ereksi (pada laki-laki). Bisa dibayangkan, ya, kualitas hidup pun jadi ikut menurun.
Hati-hati bermain gadget!
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS menunduk berjam-jam bermain gadget berisiko menyebabkan masalah di tulang belakang, terutama leher. Bahkan berbagai keluhan sakit kepala dan migrain juga bisa berasal dari nyeri di leher juga. Nah, menurut dr. Mahdian, 10% nyeri di leher disebabkan oleh bahaya saraf terjepit. Konon, ini juga yang dialami oleh Hanung. Nyeri di leher ini juga bisa menjalar ke bagian lengan. Akibatnya, terasa kesemutan di lengan bawah hingga jari, dan membuat otot menjadi lemah.
Melansir Mayo Clinic, kondisi lain yang dapat menyebabkan jaringan menekan saraf, termasuk:
Jadi mommies, kalau ada bagian tubuh yang terasa nyeri dan nggak hilang walau sudah dibawa tidur, tempel koyo, pijat, olahraga, sebaiknya periksakan ke dokter. Jangan coba-coba terapi ini itu tanpa berkonsultasi dengan dokter, ya. Kasus Hanung bisa jadi peringatan buat kita untuk memerhatikan posisi tubuh saat bekerja di depan laptop atau mantengin layar HP agar nggak menunduk terlalu lama. Ini berlaku juga untuk anak-anak. Nggak mau kan mereka mengalami gangguan saraf terjepit di usia muda?
Foto: Instagram Hanung Bramantyo
Baca juga: Tips Mengatasi Sakit Punggung Akibat Kelamaan Duduk
Share Article
COMMENTS