Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Fakta Tentang Pedofilia yang Wajib Diketahui Orang tua
10 Fakta tentang pedofilia yang perlu orang tua ketahui dari sisi psikologis dan fakta saja ya, bukan sisi ‘lampu merah’.
Ada banyak alasan kenapa jadi orangtua sekarang memang harus paranoid. Salah satunya, ancaman diintai oleh pedofilia. Beberapa tahun silam, sewaktu sempat merebak pedofilia beredar di Depok, ibu saya berkali-kali wanti-wanti, “Hati-hati, anakmu. Jangan boleh keluar rumah!”
Punya anak cowok, tidak lebih menegangkan daripada anak perempuan. Tidak sedikit pedofilia yang mengincar cowok sebagai korbannya. Duh! Padahal, anak seumur itu, saya malah ingin ia belajar lebih mandiri. Bisa disuruh-suruh ke warung sendiri. Main sepedaan sendiri. Malah kalau perlu, berangkat dan pulang sekolah sendiri. Masa emaknya ngintilin terus.
Agar tidak paranoid, ada baiknya kita mengenal lebih dalam fakta tentang pedofilia, dari segi definisi, maupun modus-modusnya. Serem, sih. Saya aja dulu selalu berusaha tutup mata, begitu lihat judul-judul berita atau tulisan tentang itu. Kita bedah dari sisi psikologis dan fakta saja ya, bukan sisi ‘lampu merah’.
Pedofilia adalah gangguan mental
Menurut Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM), pedofilia adalah parafilia (sekelompok gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar), di mana seseorang memiliki hubungan yang kuat dan berulang terhadap dorongan seksual dan fantasi tentang anak-anak prapuber (umumnya usia 16 tahun ke bawah). Jika korbannya anak dengan selisih usia minimal dua belas tahun lebih muda atau lebih tua baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia. Jadi, kalau anak sesama remaja melakukan hubungan seks, bukan pedofilia.
Pedofilia jika melakukan tindak pedofil disebut juga predator seksual
Berhubungan seks dengan anak, walaupun atas dasar suka sama suka, dilarang oleh UU, dan terdapat ancaman hukuman pidana bagi yang melanggar. Sedangkan, kejahatan pedofilia sendiri, dalam hukum kita, diatur di UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, ancaman pidananya 15 tahun penjara.
Pedofil tidak selalu mengincar orang asing
Banyak kasus, pedofil memilih anak yang sudah mereka kenal baik, seperti tetangga, bahkan keluarga sendiri! Inilah pentingnya memberikan pemahaman pada anak tentang organ reproduksi mereka, hal-hal yang baik dan tidak baik. Seringkali, anak yang menjadi korban tidak paham apa yang terjadi.
Pedofilia bukan preferensi seks
Belum lama, geger munculnya tayangan di TEDx yang mengatakan pedofilia adalah kelainan seks yang harus diterima. Video yang sempat tayang di Youtube itu sudah dihapus, atas permintaan TEDx. “Setelah meninjau ceramah tersebut, mengutip penelitian dengan cara terbuka, yang riskan disalahtafsirkan. Ini membuat publik menafsirkan ceramah itu sebagai argumen yang mendukung praktik ilegal dan berbahaya. Kami tidak mempromosikan pedofilia.” TED dengan tegas menyatakan, tindakan pelecehan terhadap anak adalah sebuah kejahatan.
Ada jaringan internasional yang sangat rapi
Seorang pelaku pedofil, bisa saja tidak menjalankan aksinya seorang diri, melainkan bagian dari jaringan tersebut. Kabar terbaru, pedofil asal Prancis yang tertangkap, lalu bunuh diri di Polda Metro Jaya beberapa hari lalu (9/7), diduga bagian dari sindikat internasional. Yang juga sedang trending global, para pendukung teori konspirasi QAnon menuding perusahaan mebel Wayfair menjadi kurir trafficking anak untuk pedofil. Paranoid sih, tapi, ya perlu cek fakta juga.
Pedofil mengincar di internet
Bagaimana perasaan Anda, jika foto anak dicuri dan ditayangkan di situs pedofilia? Dikomentari oleh orang-orang tidak bermoral dan berotak predator? Sering kita tidak sadar, posting foto anak yang di mata kita sangat menggemaskan. Fotomu bukanlah milikmu, jika sudah diunggah di internet, sepenuhnya di luar kendali Anda. Foto anak dengan baju rapat saja, buat predator bisa jadi ‘santapan’, apalagi foto yang agak kebuka, kayak habis mandi. Please!
‘Antena’ harus kuat
Tanpa bermaksud membuat Anda paranoid, antena artinya intuisi, bisa mencium keanehan, atau membaca gelagat orang. Pedofil bisa saja berwajah agamis, santun, penyayang anak. It’s true. Didik juga anak supaya bisa menjaga dirinya. Kita toh, tidak mungkin 24 jam di samping anak.
LGBT berbeda dengan pedofil
Memang ada pedofil yang LGBT, tapi pedofil adalah predator. Mereka bisa saja heteroseksual. Bisa punya anak istri juga.
Anak perempuan lebih rentan? Tidak!
Fakta tentang pedofilia yang juga mengincar anak laki-laki. Sampai yang korbannya bayi pun ada. Seperti yang terjadi di Inggris, kasusnya Barry Hudson-Muscroft (33), pemerkosa bayi, direkam, dan videonya disebar di internet. Sakit jiwa!
Sekitar 50% - 70% orang dengan kecenderungan pedofilik juga didiagnosis dengan parafilia lain, seperti eksibisionisme, voyeurisme, atau sadisme, demikian menurut Harvard Mental Health.
Baca juga:
Mitos Kekerasan Seksual pada Anak
Cari Tahu Postingan Foto yang Disukai Pedofilia
7 Hal yang Harus Diketahui Orang tua Mengenai Pelaku Pelecehan Seksual
Kenapa Semakin Banyak Anak di Bawa Umur Melakukan Tindak Pemerkosaan
Share Article
COMMENTS