banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Catat! Ini Bedanya Antara Fetish dan Kink

author

Fannya Gita Alamanda19 Aug 2021

Catat! Ini Bedanya Antara Fetish dan Kink

Meski tampaknya kedua kata ini punya makna yang mirip, sebenarnya ada lho perbedaan antara fetish dan kink. Apa itu?

Biasanya kata Fetish dan Kink sering digunakan untuk menggambarkan hasrat atau kecenderungan seksual apa pun yang berada di luar selera ‘arus utama’ atau non-tradisional, sama seperti banyak orang memandang aneh terhadap para pelaku BDSM. Meski kedua istilah itu tampaknya sama di beberapa hal, para ahli seks mengatakan ada perbedaan utama antara Fetish dan Kink.

Baca juga: 9 Penyimpangan Seksual yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai

Apa itu Fetish?

Secara umum, fetish adalah fiksasi seksual pada objek atau tindakan tertentu yang mutlak diperlukan agar seseorang bisa mencapai kepuasan seksual. Bagi pemilik fetish seringkali objek atau tindakan itu nggak melulu bersifat seksual, tapi bisa berupa sepatu, stocking, gelang kaki, bahan kulit, hingga cipratan air. Menurut psikolog dan terapis seks Shannon Chavez, fetish umumnya berkembang di awal kehidupan seseorang dan dapat dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Fetish semakin diperkuat oleh keinginan dan kesenangan yang ditemukan saat terlibat dalam perilaku tersebut,” kata Chavez. Sebagian besar fetish berkembang dari pengalaman awal kehidupan dan merupakan pola serta perilaku yang tumbuh seiring dengan perkembangan seksual seseorang.

“Misalnya, jika memijat alat kelamin seseorang dengan alas kaki (sepatu atau sandal) bisa membuatnya terangsang, kemungkinan itu akan dianggap sebagai kink,” jelas Francisco Ramirez, seorang pengajar kesehatan seksual. “Namun, jika alas kaki itu sendiri (biasanya high heels) adalah sesuatu yang bisa membuat seseorang terangsang dan menjadi bagian penting dari aktivitas seksual seseorang, itu adalah fetish,” imbuhnya lagi.

Baca juga: Ingin Lakukan Foot Sex? Baca dulu Panduannya di Sini

Dan apa itu Kink?

Ramirez mengualifikasikan kink sebagai istilah yang cakupannya lebih luas. Mencakup minat, preferensi, fantasi seksual, atau tindakan seksual non-tradisional. Ini mungkin termasuk BDSM, roleplaying, atau permainan yang agak beraroma fisik seperti spanking dan whipping.

Kepuasan yang didapatkan dari BDSM, spanking, dan seks dominasi adalah beberapa jenis kepuasan seks kink yang paling popular menurut Carol Queen, Ph.D, seksolog residen di perusahaan mainan seks Good Vibrations. Dan sejak kemunculan Fifty Shades of Grey, rough sex yang melibatkan borgol, consensual choking dan gagging serta jenis BDSM lainnya ikut naik pamor.

Perbedaan Fetish dan Kink

Ramirez menganologikannya seperti ini: jika Anda melihat ada sisa es krim di atas bibir suami, dan merasakan dorongan kuat untuk menjilatinya sampai bersih, itu kink. Tapi jika hanya dengan melihat ice cone bisa membuat Anda terangsang (selalu), itu fetish.

Nah, kalau Mommies ingin tahu apakah hal yang membuat Anda terangsang itu kink atau fetish, coba pejamkan mata dan bayangkan hal atau benda itu. Lalu tanyakan kepada diri sendiri apakah benda itu adalah sekadar tambahan atau sesuatu yang penting? Jika sekadar benda tambahan untuk seks, itu kink. Tapi jika Anda merasa ice cone atau es krim wajib ada dan tanpa itu foreplay bisa kehilangan gregetnya, nggak bisa bantu Anda mencapai orgasme, itu fetish.

Terlepas dari perbedaannya, fetish dan kinks juga punya kesamaan.

1. Seseorang yang memiliki fetish terhadap sesuatu atau punya kesukaan terhadap hal-hal yang bersifat kink harus bicara terus terang dan terbuka kepada pasangannya untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan.

2. Izin adalah yang terpenting. Jika tidak mendapatkan izin maka jangan dilanjutkan. Tetapi untuk fetish dan kink, ada langkah-langkah tambahan yang perlu dilakukan. "Sebelum memulai, lakukan negosiasi. Bicarakan tentang harapan, tentang apa yang bisa bikin Anda bergairah, dan tentukan kata-kata aman (yang nggak pernah Anda pakai saat berhubungan intim secara normal) untuk menjaga semua aksi tetap aman dan terkendali,” jelas Dr. Queen.

3. Belajar bersama. Jika sama-sama punya ketertarikan, banyak-banyaklah membaca buku dan menggali informasi dari sumber yang benar dan tepercaya untuk mempelajari fetish atau kink. Tapi yang perlu diingat, jika ada ketertarikan untuk melakukan kedua hal ini atau salah satunya, pahami bahwa kink dan fetish belum tentu cocok untuk semua orang.

“Melakukannya bisa menjadi hal yang sangat menarik dan menggairahkan untuk satu orang, tapi belum tentu buat orang lain. Jadi, jika pasangan tidak tertarik melakukan kink dan atau fetish, maka pihak yang satunya harus bisa memahami keengganan pasangannya,” ungkap Dr. Queen.

Photo by Artem Labunsky on Unsplash

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan