Sorry, we couldn't find any article matching ''
10 Cara Melatih Anak Berpikir Kritis
Anak berpikir kritis menjadi salah satu skill penting untuk dimiliki Si Kecil. Mommies bisa mengajarkannya melalui kegiatan sehari-hari. Berikut cara melatih anak berpikir kritis.
Belajar berpikir kritis mungkin menjadi salah satu keahlian penting yang dibutuhkan anak-anak saat ini dan di masa depan. Di dunia yang berubah dengan cepat, anak-anak harus bisa melakukan sesuatu lebih dari sekadar menyerap informasi. Mereka perlu menjadi pemikir kritis yang dapat memahami, menganalisis, membandingkan dan membuat kesimpulan dari informasi-informasi yang didapat.
Membangun kemampuan berpikir kritis pada anak bisa dilakukan dari interaksi sehari-hari. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan terbuka atau membiarkan Si Kecil bereksperimen serta belajar memecahkan masalah.
Lebih lanjut, berikut 10 cara yang bisa dilakukan untuk melatih anak berpikir kritis:
1. Menjadi role model
Terkadang, cara terbaik untuk mengajarkan anak keterampilan hidup adalah dengan mencontohkannya sendiri dalam kegiatan sehari-hari. Pada akhirnya, anak juga kerap meniru perilaku yang dilihat dari orang tuanya. Pastikan Mommies sendiri menerapkan pemikiran kritis dulu sebelum mengajarkan anak. Misalnya dengan memeriksa kembali informasi yang didapat atau menentang pernyataan yang tampaknya tidak benar.
2. Ajarkan anak menyelesaikan masalah
Mengajarkan anak berpikir kritis erat kaitannya dengan meminta mereka belajar cara menyelesaikan masalah. Sebagai contoh, Mommies bisa mengajak Si Kecil brainstorming terkait beberapa contoh kasus.
Amanda Pickerill, psikolog dari Ohio Department of Education, menyarankan Mommies untuk meminta anak memindahkan objek dari satu sisi ruangan ke yang lainnya tanpa menggunakan tangan.
“Pertama-tama, mungkin mereka akan menganggapnya mustahil. Namun, dengan dukungan Mommies, anak melihat banyak kemungkinan yang bisa dilakukan, misalnya dengan menggunakan kaki atau tongkat. Bantu mereka untuk brainstroming dan mencari berbagai solusi,” katanya.
3. Semangati anak untuk mengajukan pertanyaan
Jangan lelah menjawab pertanyaan anak ya, Mommies. Sebab, kemampuan untuk sering mengajukan pertanyaan berkaitan erat dengan berpikir kritis. Kesabaran Mommies untuk mendorong mereka banyak bertanya—dan rajin menjawabnya—akan memberikan manfaat positif. Dengan banyak bertanya, anak terbiasa mengidentifikasi informasi atau pernyataan yang menyesatkan dari orang lain. Mereka akan lebih berhati-hati dan mempertanyakan setiap fakta yang didapat.
4. Mengevaluasi informasi
Berkaitan dengan poin sebelumnya, ajarkan Si Kecil untuk mengevaluasi setiap informasi yang diperoleh. Ketika anak bercerita kepada Mommies tentang fakta yang mereka dengar dari temannya, bantu ia untuk mengevaluasi dan memutuskan apakah bisa mempercayai fakta tersebut.
5. Bermain dengan Si Kecil
Anak senang mencoba banyak hal dan bermain adalah langkah yang tepat. Bermain secara rutin dengan anak bisa membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka. Dengan bermain bersama anak setiap hari, Mommies akan menyadari bahwa kemampuan berpikir mereka meningkat.
Pilih permainan sesuai dengan usia anak. Mulai dari role play hingga board game. Menghabiskan waktu berkualitas bersama juga memberi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai hal dengan lebih mendalam bersama anak.
Apa lima cara berikutnya? Langsung lanjut ke halaman selanjutnya ya Mommies.
6. Berikan pertanyaan terbuka
Dibanding memberikan jawaban otomatis dari setiap pertanyaan yang diajukan anak, bantu mereka berpikir kritis dengan kembali mengajukan pertanyaan. Misalnya, jika anak bertanya tentang suatu topik, Mommies bisa bertanya lagi kepadanya: “Bagaimana menurut kamu?”. Kemudian kembangkan lagi pertanyaan dengan: “Mengapa kamu berpikir begitu?”.
7. Ajari anak berlatih membuat pilihan
Salah satu hal penting dari berpikir kritis melibatkan pengambilan keputusan. Mommies bisa membiarkan Si Kecil memilih aktivitas apa yang ia ingin lakukan di hari tersebut. Ajari juga anak berani berkata tidak untuk hal-hal yang tidak ia sukai. Skenario-skenario tersebut membantu anak berpikir kritis sebelum membuat keputusan.
8. Mendorong anak berpikiran terbuka
Meskipun ini cukup menantang, tetapi mengajarkan anak berpikir terbuka adalah hal penting. Salah satu aspek dari berpikir kritis adalah kemampuan bersikap objektif dan mengevaluasi fakta tanpa bias. Oleh sebab itu, Mommies sebaiknya mengajari anak untuk melihat sesuatu dengan pikiran terbuka dan mengenyampingkan penilaian pribadi.
[caption id="attachment_109102" align="aligncenter" width="586"] Sumber foto: freepik.com/freepik[/caption]
9. Berhenti sebentar dan menunggu
Berikan anak waktu untuk berpikir, mengambil keputusan, dan mencoba sesuatu. Ini memberikan Si Kecil kesempatan untuk merenungkan pilihannya. Anak-anak membutuhkan tantangan untuk tumbuh dan berkembang. Tunggu dan perhatikan sejenak sebelum Mommies ikut campur memecahkan masalahnya.
10. Bantu mereka belajar dari orang lain
Ketika anak menanyakan sesuatu yang Mommies tidak tahu jawabannya, pandu mereka dalam proses pencarian. Tunjukkan pada anak di mana dan bagaimana dia akan menemukan jawaban tersebut. Bisa dari buku atau internet. Dan jika ada kesempatan, biarkan anak belajar langsung dari sumbernya seperti museum, kebun binatang, dan perpustakaan.
Selamat mencobanya di kehidupan sehari-hari ya, Mommies. Semoga bisa membantu Si Kecil jadi lebih kritis!
BACA JUGA:
7 Cara Mengajarkan Public Speaking Pada Anak
8 Perubahan Mental Anak Setelah Melalui Pandemi yang Panjang
PAGES:
Share Article
COMMENTS