Tidak hanya bayi, remaja juga masih membutuhkan beberapa vaksin. Berikut 7 vaksin untuk anak remaja Mommies.
Banyak orang tua menganggap vaksin hanya dilakukan pada bayi atau anak-anak dengan usia yang masih sangat muda saja. Padahal, anak remaja juga masih membutuhkan vaksin yang membantu melindunginya dari beberapa penyakit—baik yang menular maupun tidak.
Dan meski sudah remaja, bukan berarti mereka tidak perlu diperhatikan kondisi fisiknya. Periksakan kesehatan mereka secara rutin ke dokter. Mommies juga harus menyimpan catatan vaksinasi mereka dari kecil hingga yang terbaru. Ini dilakukan untuk memudahkan Mommies memantau dosis vaksin anak.
Vaksin Tdap
Vaksin tetanus-diphteria-acellular pertussis (Tdap) diberikan untuk melindungi anak dari penyakit tetanus, difteri, dan pertusis. Vaksin ini sebenarnya sudah diberikan saat bayi, tetapi perlu dilakukan lagi pada remaja berusia sekitar 10-12 tahun. Jika belum sempat memberikannya pada usia tersebut, vaksin Tdap masih bisa dilakukan pada usia 13-18 tahun. Para dokter merekomendasikan untuk melakukan pengulangan kembali (booster) vaksin Tdap setiap 10 tahun sekali.
Vaksin Influenza
Influenza merupakan salah satu penyakit yang sering diidap manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan vaksin influenza setiap tahunnya. Penyakit yang disebabkan virus ini, mudah menular melalui cipratan air liur dan dapat menimbulkan gejala yang akan mengganggu kegiatan sehari-hari.
Vaksin COVID-19
Di tengah pandemi sekarang ini, pemberian vaksin COVID-19 tidak boleh dilewatkan. Ini dilakukan agar anak terlindungi dari virus SARS-CoV-2. Atau, jika pun terkena virus tersebut, gejala yang dialami anak tidak akan parah, apalagi sampai menyebabkan kematian. Sejak awal Juli lalu, pemerintah sendiri telah menyediakan vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 12-17 tahun.
Mommies bisa mendaftarkan dan mengajak anak ke sentra vaksinasi terdekat selama ia tidak memiliki penyakit bawaan yang parah. Jika anak belum memiliki KTP, Mommies bisa membawa Kartu Keluarga (KK) atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
Vaksin HPV
Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak-anak berusia 9-12 tahun agar mereka terhindar dari human papillomavirus yang merupakan penyebab kanker serviks. Vaksin ini harus diberikan sebanyak dua kali sebelum berumur 15 tahun. Untuk anak-anak remaja berusia 15 tahun ke atas, vaksin HPV diberikan tiga kali untuk mendapatkan perlindungan penuh.
Vaksin Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit pada hati yang disebabkan oleh virus. Jika mengalami penyakit ini, gejala yang paling sering muncul adalah mata dan kulit yang menguning. Mengingat hepatitis A merupakan salah satu penyakit menular, penting untuk melindungi anak dengan memberikan vaksin. Sebaiknya, vaksin diberikan kepada anak remaja sebanyak dua kali dengan interval 6-12 bulan.
Vaksin Hepatitis B
Banyak pengidap hepatitis B mendapatkan virus tersebut saat masih remaja atau dewasa muda. Jika anak remaja Mommies belum mendapatkan tiga dosis vaksin hepatitis B sebelumnya, maka segera lakukan sekarang.
Vaksin MMR
Vaksin MMR membantu mencegah anak terkena penyakit campak, gondongan, cacar air dan rubella. Ini sebenarnya merupakan pelengkap dari vaksin MR yang telah diberikan pada usia sekitar 9 bulan. Vaksin MMR juga dianjurkan untuk diberikan pada anak berusia 12-15 bulan. Namun, untuk remaja atau orang dewasa yang baru mendapatkan satu dosis vaksin saat bayi, harus melakukannya lagi dua kali dengan interval waktu satu bulan.
Itu dia tujuh vaksin yang harus diberikan kepada anak remaja. Apakah Mommies sudah memenuhi semuanya?
BACA JUGA: