banner-detik
KIDS

Ketika Anak Insecure, 7 Hal Ini Bisa Kita Lakukan

author

dewdew06 Aug 2021

Ketika Anak Insecure, 7 Hal Ini Bisa Kita Lakukan

Anak insecure mungkin karena pernah mengalami pengalaman traumatis atau mengalami momen-momen yang menimbulkan rasa cemas. Apa yang bisa kita lakukan?

Seorang psikolog asal Amerika Serikat Dr. Jim Taylor,Ph.D. dan penulis buku parenting mengungkapkan bahwa anak insecure atau rasa tidak aman pada anak adalah masalah yang kompleks. Rasa tidak aman tersebut menghasilkan perasaan ketidakpastian atau kecemasan tentang dirinya sendiri, keraguan tentang kemampuan dirinya, alias nggak percaya diri. Menurut Taylor lagi, anak akan sering merasa takut gagal, cemas, stres, sering ragu-ragu, dan khawatir tentang apa pun. 

Nah, ternyata, nih, mommies, rasa tidak aman anak itu bisa berasal dari sebuah pengalaman traumatis atau malahan akumulasi dari momen-momen kecil yang menimbulkan rasa cemas pada dirinya. Momen-momen tersebut bisa terjadi secara terus menerus. Sayangnya menghilangkan rasa insecure anak itu bukanlah perkara mudah. Perasaan tersebut, kan, seringkali disebabkan oleh insiden yang traumatis, jadi nggak bisa, istilahnya, sekali ‘sentuh’ kemudian perasaan itu hilang. Jadi kalau misalnya mommies merasa anak mengalami rasa insecure, boleh lakukan beberapa hal berikut ini. 

Segera cari tahu akar permasalahannya

Tumbuh dalam keluarga di mana anak tidak merasa aman, dicintai, atau dihargai merupakan salah satu sebab anak memiliki rasa insecure. Termasuk memiliki orangtua yang nggak harmonis, suka bicara dengan kasar, atau marah-marah. Hal yang traumatis seperti pelecehan, kematian dalam keluarga, atau mengalami bully, juga bisa menjadikan anak insecure. Untuk itu, kita sebagai orangtua oleh Taylor, diharapkan untuk bisa segera mencari tahu akar permasalahannya. Ada nggak, sih, dalam kehidupannya yang membuat dia merasa nggak aman?

Jika diperlukan minta bantuan profesional

Rasa insecure pada dasarnya memiliki kaitan dengan kesehatan mental. That’s why bantuan dari psikolog, atau psikiater bisa saja dibutuhkan di sini. Terutama ketika kita nggak bisa menemukan jalan untuk segera mengetahui akar permasalahan dari rasa insecure anak. Kalau mommies tidak yakin harus mulai dari mana, coba tanyakan kepada dokter anak, biasanya mereka memiliki rujukan yang bisa membantu mommies.

Baca juga: Rekomendasi Film Terbaru Anak Bulan Agustus 2021

Selain anak, bantu diri sendiri

Anak butuh dibantu, terutama dalam menemukan masalahnya. Tapi, seringkali kita lupa, terkadang kita juga butuh bantuan, lho. Bisa jadi rasa insecure itu juga kita alami, sehingga secara tak sadar kita tunjukkan ke anak. Untuk itu, kita juga harus mau menyadari kalau kita bukan nggak mungkin, butuh bantuan juga. Pastikan mommies punya dukungan yang dibutuhkan. Untuk anak, dan juga Anda sendiri.

Bangun koneksi dengan anak

Rasa tidak aman seringkali datang dari perasaan tidak dicintai atau diremehkan, demikian Dr. Taylor menjelaskan. Jadi, penting untuk "membantu mereka merasa aman, dicintai, dan dihargai." Ketika anak paling tidak sudah memiliki sedikit perasaan tersebut, mommies dan pasangan akan bisa membangun koneksi dengannya sedikit demi sedikit. 

Biarkan anak gagal untuk kemudian mencoba lagi

Dr. Paula K. Rauch dari Clay Center for Young Minds di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat menjelaskan bahwa anak-anak bisa mengembangkan kepercayaan diri dan kompetensi dengan menghadapi pengalaman baru, perubahan suasana yang challenging, dan bahkan rasa frustasi dalam menyelesaikan masalah ataupun berkompetisi. Dengan kata lain, ketika ia gagal, di situlah ia belajar. Kegagalan nggak mesti yang bentuknya seperti kalah lomba mewarnai misalnya, tapi juga kegagalan-kegagalan kecil seperti nggak bisa menyelesaikan puzzle kesayangan, atau tugas art dari gurunya. 

Puji usahanya, bukan hanya prestasinya

Ini berhubungan dengan poin di atas, ya, mommies. Ketika ia gagal pun, memuji usahanya sama sekali nggak salah. Dengan begitu anak nggak takut untuk mencoba lagi. Ia pun makin percaya, bahwa dengan nggak berhenti berusaha, akan membuahkan hasil. Proses pembelajaran ini membuat mereka sadar bahwa keterampilan berasal dari usaha yang menumbuhkan kemampuan tersebut, hingga akhirnya ia memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri inilah yang dibutuhkan anak untuk mengatasi rasa tidak aman, alias insecure tadi. 

Baca juga: Cara Membedakan Vitamin Asli dan Palsu

Introspeksi diri

Seperti yang tadi sudah dikemukakan dr. Jim Taylor sebelumnya, rasa tidak aman bisa muncul karena sebuah peristiwa traumatis yang berasal dari lingkungan terdekat. Dan bisa jadi penyebabnya adalah kita, orangtuanya sendiri. Untuk itu dibutuhkan kemauan dari kita untuk bisa introspeksi diri. Cari petunjuk, banyak baca literatur parenting atau pendidikan, dan minta bantuan psikolog. Ini sudah tahun 2021, mencari pertolongan mental atau sekadar introspeksi diri melalui ahli, psikolog, atau psikiater bukan hal yang tabu, kok. 

Image by Freepik

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan