Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ibu Menyusui Positif COVID-19, Amankah Memberikan ASI Kepada Bayinya?
Menyusui di saat ibu positif COVID-19 memberikan dilema tersendiri. Apakah boleh memberikan ASI kepada bayinya jika belum sembuh? Beriku penjelasan dokter.
Data dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengungkapkan bahwa ada 536 ibu hamil yang dinyatakan positif COVID-19 sejak April 2020.
Dilansir dari CNN Indonesia, Ari Kusuma Januarto, Ketua POGI, mengatakan bahwa kebanyakan dari ibu hamil tersebut terpapar virus SARS-CoV-2 menjelang proses melahirkan. “Sekitar 72% dari mereka terkena COVID-19 saat usia kandungan 37 minggu,” tutur Ari.
Pada beberapa kasus, ada ibu yang melahirkan masih dalam kondisi terpapar COVID-19. Hal ini pun menimbulkan dilema, apakah aman jika dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan sebenarnya bolehkah ibu positif COVID-19 untuk memberikan ASI kepada bayinya?
Menurut dr. Nia Wulan Sari, CIMI, seklaigus konselor laktasi di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, ibu positif COVID-19 tetap disarankan untuk tetap menyusui bayinya. Ini karena belum ada bukti penularan COVID-19 secara langsung dari ibu kepada bayinya melalui ASI. Selain itu, ASI juga diketahui mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga kuat melawan infeksi penyakit.
Dr. Nia menambahkan, proses menyusui bisa dilanjutkan dengan catatan ibu tidak memiliki gejala, atau hanya bergejala ringan saja, dan merasa mampu untuk menyusui.
[caption id="attachment_109881" align="aligncenter" width="615"] Food photo created by freepic.diller - www.freepik.com[/caption]
Selanjutnya, ibu positif COVID-19 yang tetap ingin memberikan ASI kepada bayinya, harus mencegah penularan kepada bayi dengan prosedur ketat, seperti:
Bagaimana dengan konsumsi obat dan vitamin pada ibu menyusui positif COVID-19? Akankan memengaruhi kualitas ASI?
“Sebagian besar obat-obatan dan vitamin, aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui,” kata dr. Nia. Obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI. Namun, metabolit aktif oseltamivir hanya terdeteksi di ASI dalam jumlah minimal.
Oseltamivir dapat digunakan pada ibu menyusui apabila potensi manfaat yang didapat oleh ibu melebihi potensi risiko paparan obat terhadap bayi. Sementara itu, belum ada penelitian lebih lanjut terkait favipiravir. Oleh sebab itu, penggunaan favipiravir tidak dianjurkan pada ibu menyusui.
Setiap obat atau suplemen yang akan dikonsumsi selama positif COVID-19, harus dipertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, Mommies. Ini dilakukan untuk menghindari bahaya dan efek samping yang mungkin disebabkan oleh obat-obatan tersebut.
Pada akhirnya, jika sang ibu khawatir anak akan tertular COVID-19 atau gejalanya menyulitkan pemberian ASI, pilihan lain yang bisa dilakukan adalah dengan donor ASI. Pastikan ASI sudah di-screening sesuai panduan donor ASI untuk memastikan higienitas dan keamanannya. Pemberian ASIP dapat dilakukan menggunakan media seperti cup feeder, sendok, atau pipet agar meminimalisir bayi mengalami bingung puting.
BACA JUGA:
Share Article
COMMENTS