Kenali gejala dan tanda bahaya ketika anak dan bayi positif Covid. Supaya mommies bisa langsung bertindak jika menemukan tanda tersebut.
Jika varian pendahulu Covid19 dinyatakan nggak terlalu berbahaya jika menginfeksi bayi, balita, dan anak-anak di bawah usia 12 tahun, dengan hadirnya varian Delta, kondisi tersebut sudah nggak relevan lagi. Varian baru ini diduga menyebabkan gejala yang parah, bahkan bisa menyebabkan kematian pada anak dan bayi positif Covid 19.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, menyampaikan bahwa kasus kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia paling banyak di dunia. Data IDAI menunjukkan case fatality rate (kematian) itu adalah 3-5 persen. Jadi, kita ini (jumlah) kematian yang paling banyak di dunia. 1 dari 8 kasus itu anak dan meninggal 3-5 persen. Demikian dijelaskan oleh dr. Aman.
Untuk itu jika anak atau bayi mommies dinyatakan positif Covid19, ini yang harus segera dilakukan seperti yang dikutip dari akun Instagram resmi dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Setelah Sembuh dari Covid
Untuk tesnya sendiri bisa tes swab antigen atau PCR. Jadi tidak perlu ragu, ya, mommies. Malah jika tidak dites, bisa berbahaya untuk anak dan orang-orang yang berinteraksi dengannya.
Waspadai gejala jika anak dan bayi dicurigai terinfeksi Covid19:
Gejala Covid19 pada anak-anak atau bayi juga mengalami beberapa perbedaan, yaitu:
Kondisi di bawah ini sudah harus jadi warning dan mommies harus segera membawa anak dan bayi positif Covid19 ke Instalasi Gawat Darurat:
Berhubung bayi masih belum bisa diajak berkomunikasi, maka orangtualah yang tidak boleh abai terhadap kondisi sesak napas pada bayi. Menurut dr. Citra, frekuensi napas bayi maksimal dalam 1 menit adalah:
Saat menghitung napas bayi, pastikan ia tidak sedang menangis. Mommies bisa ulangi kembali perhitungan napas bayi 1 jam kemudian, bila didapatkan frekuensi napas di atas 60 kali per menit. Kalau sudah berulang kali memberikan hasil yang sama, waktunya mommies membawa bayi ke IGD terdekat, ya.
Untuk bayi di bawah usia 6 bulan, ia harus tetap disusui atau diberikan susu formula lebih sering. Sementara untuk anak balita dan anak di bawah usia 12 tahun, pastikan mommies memberikan makanan bergizi. Jika anak tidak berselera makan, boleh diberikan sedikit-sedikit semampu anak. Hindari memaksa agar anak tidak muntah. Buah dengan kandungan air yang tinggi, seperti melon, dan jeruk bisa diberikan.
Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri dari RSCM Jika Terinfeksi Covid 19
Layaknya demam pada umumnya, berikan parasetamol sesuai dengan dosis. Pastikan mommies membaca petunjuk pada kemasan. Obat dan vitamin sebaiknya diberikan berdasarkan anjuran dari dokter, ya. Mohon untuk tidak menebak-nebak atau misalnya anak si A positif Covid dikasih obat B, lantas anak mommies bisa mengonsumsi obat yang sama. Kita nggak tahu pasti kondisi setiap anak seperti apa. Jangan lupa pastikan anak dan bayi cukup istirahat.
Photo by Kristine Wook on Unsplash