banner-detik
SELF

Catat! 8 Tanda Anda Butuh Psikolog

author

Ficky Yusrini28 Jun 2021

Catat! 8 Tanda Anda Butuh Psikolog

Seringkali kita tak bisa merasakan dan melihat penyakit kita sendiri. Inilah beberapa tanda bahwa kita butuh psikolog. Nomor delapan paling bahaya!

Menyadari bahwa ada yang salah dengan diri kita, adalah langkah pertama untuk move on. Saat kita terpuruk hingga titik nadir, tidak perlu malu mengakui kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Semakin kita tutupi dan sangkal, luka bukannya hilang, malah akan semakin menganga, menggerogoti kewarasan kita. Bukan hanya kita sendiri yang terdampak, tapi juga orang-orang terdekat kita.

Masalahnya, bagaimana kita tahu ada yang salah dengan kita? Bagaimana kita tahu bahwa kita butuh bantuan psikolog atau psikiater? Merunut dari Psych2Go, ada tanda-tanda yang bisa dilihat saat kita membutuhkan bantuan ahli, antara lain:

Baca juga: Rekomendasi Layanan Psikolog Online di Masa Pandemi

1. Kesedihan Berlangsung Lebih dari 2 Minggu

Ditinggal meninggal orang yang dicintai, tentu peristiwa yang sangat menyesakkan. Kita akan mengalami fase kesedihan mendalam, itu tidak bisa dihindari. Tidak hanya karena kematian, dalam hidup kita sering mengalami peristiwa menyakitkan yang bisa membuat kita bersedih: kegagalan, patah hati, penolakan, kekecewaan, dan sebagainya. Namun, menurut American Psychiatric Association, kesedihan berkepanjangan yang berlangsung selama lebih dari dua minggu bisa menjadi tanda ada yang tidak beres, mengarah ke depresi.

Baca juga: Fakta Tentang Cherophobia, Mereka yang Tidak Suka Bahagia

2. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem

Pernah mengalami mood swing? Suasana hati tiba-tiba berubah dengan cepat, barusan ketawa-ketawa, tiba-tiba ingin marah atau sedih. Perubahan emosi ini datang pada waktu yang acak. Buat perempuan, biasanya yang dikambinghitamkan adalah PMS. Menurut Psych2Go adalah hal normal apabila kita memiliki perubahan suasana hati, berubah-ubah setiap harinya. Namun, perlu diwaspadai juga, perubahan suasana hati yang besar bisa menjadi tanda gangguan bipolar. Beberapa sinyalnya adalah perasaan marah, sedih, atau euforia dalam kadar berlebihan ketika tidak ada hubungannya dengan lingkungan Anda.

Photo by Tengyart on Unsplash

3. Kecemasan Tidak Terkendali

Mirip dengan panic attack adalah gangguan kecemasan. Pikiran kita sibuk dihantui kecemasan dan ketakutan, hingga tidak bisa dikendalikan. Kecemasan ini tidak hanya ‘hidup’ dalam pikiran saja tapi sudah termanifestasi ke gejala lain seperti susah tidur, sakit kepala, nyeri otot, tubuh kaku, mudah tersinggung, dan sebagainya. Jika terus mengalami kondisi ini selama 6 bulan setiap hari, tandanya Anda harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional tentang masalah Anda.

4. Marah yang Meledak-ledak

Kita semua pernah merasa sangat marah. Marah adalah reaksi yang normal saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Akan tetapi, saat rasa marah menjadi tidak bisa dikendalikan, itu adalah peringatan dari tingkat stres Anda. Penyebabnya, dapat berupa pengalaman traumatis, gangguan bipolar, OCD, depresi, atau gangguan eksplosif intermiten. Marah perlu dikendalikan agar jangan sampai kita dikalahkan oleh impuls.

Baca juga: 10 Jenis Kemarahan, Mana yang Sering Anda Rasakan?

Bagaimana dengan 4 tanda lain yang perlu kita waspadai, terutama tanda yang nomor 8!

5. Beban Hidup Terasa Amat Berat

Tidak mungkin ada orang yang hidupnya tidak pernah mengalami masalah. Masalah datang untuk menguji kita, supaya kita menjadi orang yang lebih kuat. Ibarat mau naik level, kita harus mengikuti ujian dulu. Lalu, kenapa ada orang yang merasa beban hidupnya berat, ada yang santai-santai saja? Perbedaannya ada di persepsi. Mereka yang bisa memandang masalah tanpa merasa itu sebagai beban, mampu melihat solusi di balik segala tantangan yang dihadapinya. Ada pula yang merasa dengan masalah yang menghampirinya, hidupnya seolah berada di tubir jurang. Sudah tidak ada lagi solusinya.

6. Kurang Tidur atau Kebanyakan Tidur.

Mereka yang punya stres dan gangguan kecemasan umumnya mengalami insomnia, susah tidur. Atau sebaliknya, bawaannya ingin tidur terus dan enggan untuk bangun. Ini adalah tanda dari gangguan ADHD, depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar.

Baca juga: 10 Hal yang Paling dicemaskan Oleh Pemilik Usia 30 dan 40 Tahun

7. Ingin Menarik Diri dari Sosial.

Sesekali ingin menyendiri adalah sesuatu yang wajar. Bahkan, bagus untuk fisik dan mental kita. Tetapi, ketika kita terus menerus menghindari orang lain untuk bersosialisasi, dan muncul keinginan untuk ‘menghilang’, ini yang perlu diwaspadai.

8. Munculnya Pikiran untuk Bunuh Diri.

Perasaan ini dapat dipicu oleh banyak hal, seperti pengabaian dan penganiayaan di rumah, kehilangan besar, trauma, atau bencana. Jika terlintas pikiran untuk mengakhiri hidup atau melukai diri sendiri, jangan simpan sendiri masalah Anda. Segera hubungi orang terdekat atau sahabat Anda yang bisa diandalkan, untuk menemani Anda melewati masa sulit.

PAGES:

Share Article

author

Ficky Yusrini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan