Ketika tumbuh kembang anak usia 11 tahun bakal bikin kita elus-elus dada. Berikut ini paparannya supaya kita sebagai orangtua siap menghadapinya.
‘Bergaul’ sama si pra remaja kita yang sudah mulai ogah duduk berdekatan, dipeluk, dan digandeng, memang semacam naik roller coaster, ya, mommies. Milestone dan tumbuh kembang anak usia 11 tahun, terutama perkembangan emosinya, sedikit banyak bakal bikin kita elus-elus dada. Dada siapa? Dada Park Seo Joon kalau boleh. Hahaha. Intinya, perlu banyak sabar dan ekstra waspada menghadapi anak yang remaja belum, tapi juga bukan anak-anak lagi. Berikut ini paparan mengenai tumbuh kembang si pra remaja secara umum.
Perkembangan fisik anak usia 11 tahun adalah perkembangan yang paling jelas terlihat. Untuk anak perempuan, tanda-tanda pubertas mungkin sudah dimulai, sementara sebagian besar anak laki-laki baru akan terlihat tanda-tanda pubernya di usia 12. Meski begitu, banyak juga, kok, anak laki-laki menunjukkan tanda-tanda perkembangan fisik di usia ini.
Pada anak perempuan, perubahan fisiknya bisa berupa peningkatan lemak tubuh, awal pembesaran payudara, serta pertumbuhan rambut kemaluan. Pinggulnya pun melebar, rambut-rambut di sekitar ketiak, dan kulit juga muncul. Mulai, deh, ini kulit dan rambutnya berminyak. Kebanyakan periode menstruasi pertama dimulai di usia ini.
Sementara perubahan fisik yang terlihat pada anak laki-laki adalah otot yang lebih besar, termasuk di sini perubahan suara yang tambah dalam juga. Sampai saya pernah kaget, pas menelepon anak saya, “Lha, ini bapak-bapak mana yang jawab handphone anakku?” Rambut dan kulit jadi lebih berminyak, termasuk ketiak. Skrotum mulai gelap dan pertumbuhan testis serta penis terlihat.
Kiat pengasuhan: Berhubung terjadi perubahan fisik, anak mungkin butuh penyesuaian terhadap pertumbuhan tersebut. Jika tidak mendapatkan informasi yang benar, beberapa anak menjadi canggung dan malu akan perubahan tersebut, padahal,ya, normal, kan? Yang pasti sebagai orangtua, kita wajib tekankan kalau perubahan tersebut adalah hal biasa. Inilah kesempatan kita untuk menekankan kepada anak-anak mengenai kebiasaan membersihkan diri serta merawat kesehatan tubuh.
Siap-siap naik roller coaster, nih, kalau sudah berhadapan sama emosi anak umur 11 tahun. Begitu ia memulai proses pubertasnya, mood bisa dengan mudah naik turun. Dari yang senang, tiba-tiba cemberut. Dari yang excited, bisa tiba-tiba berubah cemas. Anak umur 11 tahun bisa jadi mulai terombang-ambil masalah otoritas. Wajar, karena di usia tersebut mereka masih mengakui orang dewasa sebagai figur otoritas, tapi di saat yang bersamaan mereka mulai mempertanyakan otoritas tersebut. Duh, bikin deg-degan, deh, ahahahha. Yang perlu diperhatikan, di usia ini mereka mulai menyadari untuk pertama kalinya mengenai perilaku berisiko seperti minum alkohol, merokok, bahkan suicide act.
Kiat pengasuhan: Pada dasarnya mereka sedang mengembangkan keterampilan mengambil keputusan. Jadi yang perlu kita bantu adalah menanamkan konsep benar atau salah, tentunya sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut, ya. Ya, ya, ya, saat ini, sih, dia juga mulai mendengarkan teman-teman atau kelompok sosialnya. Tapi mereka sendiri belum menolak konsep ‘waktu keluarga’. Memberikan mereka peran dalam kegiatan keluarga dan memberikan tanggung jawab untuk sebuah pekerjaan rumah tangga adalah hal yang disarankan.
Meskipun anak sudah tahu konsep persahabatan sedari dulu, tapi inilah masa mereka mulai mempertimbangkan saran teman dibanding orangtuanya. Ouch! Ide tentang "identitas kelompok" mulai memainkan peran di usia ini. Kelompok-kelompok sosial yang terjalin erat dapat terbentuk. Tekanan teman sebaya mulai memengaruhi anak untuk melakukan hal-hal yang mungkin tidak akan mereka lakukan sendiri.
Kiat pengasuhan: Saat ini ia mulai menunjukkan lebih banyak minat pada teman dan kurang tertarik pada keluarga. Dia juga mulai menjelajahi identitas diri melalui rambut, pakaian, hobi, dan teman. Itulah sebabnya peer pressure makin tinggi. Sudah pasti, deh, di usia ini anak mulai menguji kesabaran kita. Mereka bahkan mulai mempertanyakan aturan-aturan yang kita buat, karena mungkin berbeda dengan aturan yang dimiliki temannya. Bagaimanapun kita juga harus lebih fleksibel dengan aturan. Gaya pakaian, atau gaya rambut bisa jadi salah dua yang bisa kita kompromikan.
Baca juga: Tumbuh Kembang Anak Usia 9 Tahun
Sekitar usia 11 tahun, anak mulai menyadari bahwa pilihan yang mereka buat sekarang dapat memiliki efek jangka panjang. Anak usia 11 tahun juga mulai menyadari bahwa ada banyak cara untuk melihat suatu informasi, situasi, atau masalah dan mulai memahami bahwa ada area abu-abu di mana sebelumnya hanya ada hitam dan putih. Siap-siap menerima pertanyaan atau bahkan pernyataan yang bikin kita terkaget-kaget.
Kiat Pengasuhan: Pada saat ini ada banyak kemungkinan anak mulai merasa jenuh dan bahkan kehilangan minat di sekolah dan belajar. Pastikan sebagai orangtua kita tetap melibatkan rasa ingin tahu mereka dan bantu membuat pembelajaran lebih menarik. Terutama di masa pandemi seperti ini,ya. Kita juga mungkin harus lebih fleksibel, ketika mereka merasa butuh istirahat dan fokus dengan aktivitas pilihannya di luar pelajaran sekolah.
Tanpa terasa anak-anak kita tumbuh dengan sangat cepat, ya, mommies. Meski setiap anak mengalami proses yang berbeda-beda. Semua anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Yang penting kita ketahui anak-anak yang tidak memiliki kematangan sosial dan emosional, mungkin menjadi sasaran para pembully. Atau mereka mungkin berjuang dengan kesepian, apalagi di masa pandemi ini.
Buat kita orangtua, yang paling penting adalah membantu anak mempertajam keterampilan mereka saat kita menyadari adanya kekurangan. Dan jika mommies khawatir tentang potensi keterlambatan perkembangan, segera bicarakan dengan ahli. Bisa ke dokter medis, atau psikolog. Penting untuk mengatasi masalah apa pun sekarang, sebelum anak memasuki usia remaja.
Photo by Claire Zhu on Unsplash
Baca juga: Rekomendasi Dokter Urologi Anak di Indonesia