banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Bising Usus pada Anak, Apakah Normal?

author

RachelKaloh27 May 2021

Bising Usus pada Anak, Apakah Normal?

Apa, sih, yang sebetulnya terjadi ketika anak mengalami bising usus? Apakah hal tersebut normal? Simak penjelasannya berikut ini.

Pernahkah Mommies mendengar suara bergemuruh dan bising dari perut anak? Ya, saat itu anak sedang mengalami yang namanya bising usus. Memang, sebagian besar suaranya kadang mengejutkan dan terdengar tidak menyenangkan. Namun, ini ternyata normal.

Asal muasal suara bising usus

Ini terjadi ketika usus besar dan usus kecil anak memproses makanan yang ia makan. Hal tersebut juga menjadi penanda bahwa pencernaan anak bekerja dengan baik. Pada saat memproses makanan, dinding saluran pencernaan yang sebagian besar terdiri dari otot berkontrasi untuk mencampur dan memeras makanan melalui usus sehingga bisa dicerna. Proses ini umumnya disebut dengan gerakan peristaltik.

Selain setelah makan, masalah ini juga kerap terjadi ketika anak merasa lapar. Menurut artikel dari NCBI, Endocrinology and Metabolism Clinics of North America, zat seperti hormon di otak mengaktifkan keinginan untuk makan saat seorang lapar. Bunyinya hampa, mirip dengan suara air yang mengalir di pipa. Pada bising usus yang normal suaranya mirip dengan suara gemericik, keroncongan, menggeram, dan bernada tinggi.

Kategori normal

Bising usus dikatakan normal ketika anak makan, ia kemudian buang air besar secara teratur, dan tidak mengeluh sakit perut atau muntah. 

Sepanjang hari, anak menelan udara dan air liur berkali-kali yang menyebabkan bagian atas ususnya sering kali seakan-akan ‘menendang kembali’ sebagian udara. Normalnya, terdengar setiap 5 sampai 15 detik dan mungkin berlangsung hingga beberapa kali dalam beberapa detik.

Sementara pada bayi, jumlahnya tidak berbeda jauh dengan anak, yaitu 5 hingga 30 kali per menit. Namun, pada bayi masih bisa meningkat, terutama ketika perutnya kosong atau belum minum susu. 

Sebaliknya, tidak normal, ketika…

Ketika aktivitas usus melambat, maka bising usus akan berkurang, misalnya ketika tidur. Namun, tidak normal justru ketika pengurangan suara tersebut lebih sering terjadi setelah makan. Selain itu, pada anak yang mengalami diare, biasanya suara terdengar lebih keras. Bila suara tersebut terdengar lebih keras, seperti air yang berdenting melalui pipa, dan anak merasa nyeri, maka bisa jadi ada masalah dalam pencernaannya, termasuk kemungkinan sembelit atau gangguan usus. Selain itu, mungkin juga terjadi masalah lain seperti alergi makanan, stres, tanda awal obstruksi hingga adanya peradangan di usus.

Pemeriksaan pada bising usus yang tidak normal

Dr. Iriyanti Maya Sari Barutu dari Alodokter mengatakan bahwa pemeriksaan fisik yang dilakukan pada anak saat mengalami bising usus hampir sama dengan orang dewasa. Menggunakan stetoskop di bagian perut sekitar pusar selama 1 menit. Selebihnya, proses pemeriksaan yang mungkin dibutuhkan adalah pemeriksaan lewat USG, CT scan, rontgen perut, endoskopi dan laboratorium untuk tes darah.

Penanganan bising usus

Penanganan memang tergantung pada penyebab, gejalanya, dan tentu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter bila memang yang anak alami merupakan bising usus yang tidak normal. Namun, salah satu yang bisa dilakukan untuk meminimalkan terjadinya masalah ini adalah asupan makanan yang tepat, yaitu dengan cara membatasi makanan yang menghasilkan gas, seperti buah-buahan yang mengandung air (apel, pir), minuman berkarbonasi, produk gandum utuh, produk susu (terutama bila anak termasuk yang intoleransi laktosa), serta sayuran tertentu seperti kubis, brokoli, dan kol.

Baca juga:

Mommies, Cari Tahu Gejala GERD pada Anak dan Cara Mengatasinya

Masih Sering Dilakukan, Ini 7 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Membahayakan Kesehatan Anak

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan