Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Hal Ini Pasti Dialami Ibu yang Melahirkan Anak Kedua
Saat melahirkan anak kedua, hidup serasa perlu ditata ulang kembali untuk beradaptasi dengan pola yang baru. Yuk, bisa, yuk.
Bahagia sudah pasti yaaa.. rasanya semakin lengkap setelah melahirkan anak kedua. Para ibu sudah bisa berbangga menyebut dirinya mother of two. Tapi, bukan rahasia kalau kebahagiaan hadir satu paket dengan tanggung jawab dan kerepotannya. Walau sudah “berpengalaman” dengan anak pertama, tetap perlu adaptasi lagi. Nggak semua plek ketiplek sama. Umumnya, para ibu mengalami perubahan situasi berikut setelah melahirkan anak kedua.
Hal-hal yang Dialami Ibu yang Melahirkan Anak Kedua
Tugas dan tanggung jawab semakin berat
Kalau mommies merasa kewalahan pada awalnya, itu lumrah banget, kok. Hampir setiap ibu merasakan hal yang sama. You’re not alone, mommies. Memang nyatanya tambah repot, tapi bukan berarti nggak bisa. Seiring berjalannya waktu, mommies pasti bisa menemukan pola-pola yang membuat mommies nyaman mengurus semua tugas dan tanggung jawab merawat anak. Supaya lebih enteng, hindari ingin segalanya sempurna.
Baca juga: Mental Load Time: Beban Mental pada Wanita Dialami Bahkan Jauh Sebelum Menjadi Ibu
Kesulitan membagi waktu
“Keteteran is my middle name,” begitu kata para ibu yang baru melahirkan anak kedua. Rasanya 24 jam mutar begitu aja. Baru pagi, udah pagi lagi, yet, urusan nggak kelar-kelar. Biasanya ini dialami beberapa bulan pertama saat pola tidur bayi belum seperti orang dewasa. Nanti kalau jam tidurnya sudah seperti kita, biasanya urusan pembagian waktu bakal lebih baik.
Khawatir tidak adil dalam membagi perhatian
Setiap orang tua pasti berusaha membagi perhatian kepada setiap anaknya secara seimbang, nggak timpang sebelah. Ini bukan perkara mudah. Sebab di kala tertentu, bisa aja perhatian yang diberikan ke kakak lebih banyak karena urusannya sebagai anak sekolah sudah lebih banyak. Atau malah perhatian ke adik bayi lebih banyak karena baru lahir, serba perlu dijaga. Nggak jarang ini bikin orang tua merasa bersalah atau kurang adil. Mulailah memberi pengertian kepada sang kakak saat mommies merasa perlu waktu untuk mencurahkan perhatian kepada sang adik, agar sang kakak tidak merasa diabaikan.
Si kakak ingin ikutan mengurus bayi
Kehadiran adik adalah momen indah juga buat si kakak. Saking bahagianya, sang kakak seringkali ingin ikutan membantu “mengurus bayi”. Mommies senang sekaligus deg-degan, sebab si kakak belum bisa mengukur tenaga dan kehati-hatiannya (terutama buat kakak yang jarang usianya dekat dengan si adik). Ingin sayang si adik, tapi kekencengan, ingin kasih mainan, tapi terlempar ke wajahnya. Mommies lalu pusing, dan jadi naik pitam, hehehe. Alih-alih dilarang, berikan contoh bagaimana mommies melakukannya dengan cara lembut, supaya sang kakak bisa mengikuti. Biar bagaimanapun, usahanya ingin membantu mommies patut dihargai, lho.
Rasa cemburu dari sang kakak
Walau ikut bahagia, nggak jarang sang kakak jadi merasa tersisih lantaran waktu mommies tersita buat mengurus adik bayi. Lalu terlontarlah ucapan sedih sang kakak: “Mama nggak sayang lagi sama aku, ya? Mama sekarang sama adik terus.” Pada beberapa kasus, ada juga anak-anak yang jadi berulah dan lebih agresif akibat cemburu pada sang adik. Yakinkan sang kakak bahwa mommies dan daddies nggak pernah sedetikpun nggak sayang sama kakak, namun sekarang sayangnya mommies dan daddies harus dibagi juga kepada sang adik. Ajak sang kakak bersama-sama mencintai sang adik agar ia merasa terlibat.
Suami tidak sesiaga seperti saat anak pertama lahir
Siapa yang begini juga? Saat anak pertama lahir, rasanya suami lebih gercep. Ikutan bangun tengah malam mendampingi istri menyusui. Saat anak kedua lahir dampingi juga sih, tapi bolong-bolong, kebanyakan ketidurannya! Eits, jangan buru-buru menyalahkan suami, ya mommies. Sama seperti mommies, suami juga perlu beradaptasi, dan ini pasti membuat ia kelelahan juga. Supaya nggak memicu pertengkaran, yuk, bicarakan baik-baik dengan suami.
Kondisi ini memang nggak mudah. Namun, setiap ibu pasti dikaruniai naluri dan kesigapan untuk melewati fase awal penuh tantangan saat melahirkan anak kedua. You got this, mommies!
Baca juga:
Hindari Mengatakan 5 Hal Ini Pada si Kakak Tentang Adik
5 Kesalahan Orangtua penyebab Sibling Rivalry Antara Anak Hingga Mereka Dewasa
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS