Sepenting apa sih, cuci hidung itu? Kalau merasa belum familiar dengan kegiatan cuci hidung, baca selengkapnya untuk tahu faktanya.
Pernah nggak terbayang sekotor apa udara yang kita hirup setiap hari? Jangan kira tinggal di rumah aja menjamin udara yang kita hirup itu bersih. Polusi udara di rumah tangga itu bisa terjadi dari kegiatan memasak, asap rokok (jika ada anggota keluarga yang merokok), debu atau polutan lain. Nah, hidung kita menghirup udara 10.000 hingga 15.000 liter per hari, termasuk udara yang kotor tadi.
Menurut dr. Dr. Hemastia Manuhara Harba'i, Sp. THT- KL, udara yang kita hidup mengandung berjuta-juta partikel atau mengandung zat tertentu yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Jika hinggap di hidung, bisa memicu suatu peradangan, dan membuat hidung bekerja lebih keras. Jika dibiarkan, sistem mukosilier yang berfungsi melembabkan dan menyapu kotoran bisa rusak. Kelembapan hidung bisa hilang, dan hidung menjadi kering. Akibatnya, proses penyaringan udara akan terganggu. Kotoran, debu, dan polutan bisa menumpuk di hidung yang kemudian bisa menyebabkan kita mudah terkena infeksi seperti pilek.
Oleh karena itu, cuci hidung dianjurkan sebagai salah satu rutinitas membersihkan diri sehari-hari, seperti rutinitas kebersihan lainnya, terutama di tengah pandemi seperti ini.
Melakukan cuci hidung setiap hari penting untuk menjaga fungsinya agar tetap optimal. Berikut ini beberapa manfaat yang didapat dari mencuci hidung.
Alat-alat untuk mencuci hidung dapat dengan mudah dibeli di apotik. Berikut ini langkah-langkahnya:
Melansir Detik, dr Bagas Wicaksono, SpTHT, menjelaskan saat ini belum ada penelitian lebih lanjut apakah mencuci hidung dapat menekan risiko terinfeksi Covid-19. Namun, ia tetap menyarankan untuk tetap rutin mencuci hidung karena hidung merupakan salah satu pintu masuk virus corona ke dalam tubuh. Mencuci hidung dapat menjaga kesehatan hidung dari paparan bakteri, virus, debu.
Terkait Covid-19, dr. Dr. Hemastia Manuhara Harba'i, Sp. THT- KL menambahkan bahwa cuci hidung juga bisa membantu pasien atau penyintas Covid-19 untuk memulihkan saraf penciuman yang terganggu, yang membuat penderita kehilangan penciuman atau anosmia.
Yuk, mulai menerapkan cuci hidung!
Baca juga: MIS-C pada Anak karena COVID-19, Apa yang Wajib Diketahui?