banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Ortu Harus Peka, Ini 10 Tanda Balita Butuh Perhatian Kita

author

Sisca Christina19 Apr 2021

Ortu Harus Peka, Ini 10 Tanda Balita Butuh Perhatian Kita

Merasa sudah hampir 24 jam sehari bareng anak, tapi masih aja anak rewel. Kurangnya dimana sih? Apa iya itu tanda balita butuh perhatian lebih dari kita?

Iya, iya, badan memang ada bersama si kecil. Tapi, apakah yakin seharian penuh anak selalu mendapat perhatian penuh dari kita? Rasanya, sih, nggak mungkin yaa. Selain bekerja, orang tua juga punya seabrek urusan lain yang menyita perhatian, hingga tanpa sengaja si kecil jadi terlupakan.

Apalagi, kalau kita boros banget dengan kata “nanti, ya,” atau “sebentar, ya,” kepada anak, sudah pasti bikin anak merasa kurang perhatian. Akibatnya anak jadi makin rewel, maunya nempel terus, sedikit-sedikit ngambek, hedeuh. Sudah jelas, itu tanda balita butuh perhatian kita. Rengekannya kadang bisa bikin kita sampai sulit banget buat sekadar ke toilet atau menerima telepon.

Kalau begini adanya, yuk, coba kita kembalikan lagi kualitas perhatian kita ke si kecil. Cek lagi rumus bonding: luangkan waktu setiap hari tanpa distraksi bersama anak sekitar 15-30 menit.

Baca juga: 8 Kesalahan yang Membuat Momen Orangtua Bonding dengan Anak Gagal Total

Tanda Balita Butuh Perhatian Orang Tua

Kalau ada dari sederet hal berikut yang anak lagi sering-seringnya lakukan belakangan ini, fix, itu tandanya balita lagi butuh banget perhatian orang tua.

1. Mendadak nempel banget ngalahin perangko

Ke-mana-mana buntutin terus. Sampai ke kamar mandi ingin ikutan masuk, atau baru aja ngunci pintu kamar mandi udah digedor dan bilang: “Maaa, jangan lama-lama yaa…”.

2. Minta gendong terus

Buat balita yang lebih kecil, biasanya inginnya digendong terus. Padahal biasanya jalan aja udah nggak mau digandeng, tapi belakangan sampai tidurpun inginnya terlelap di pelukan mommies.

3. Lebih sering menangis

Saat mau ditinggal, menangis. Mommies nggak penuhi yang dia inginkan, nangis juga. Intinya jadi lebih mudah menangis. Jangan-jangan, ia sedang merasa insecure, dan butuh ditenangkan dan diperhatikan lebih oleh orang tua.

4. Sering memotong pembicaraan

Nggak suka banget kalau mommies sama daddies ngobrol kelamaan. Demi mendapat perhatian, si kecil jadi sering memotong pembicaraan. Kalau sudah begitu, coba diladenin dulu, ya.

5. Berteriak saat merasa dicuekin

Selain ada yang jadi hobi memotong pembicaraan, ada juga anak yang menunjukkan ingin diperhatikan dengan cara berteriak saat merasa dicuekin. Terutama anak usia 2 tahun ke bawah yang belum mampu mengutarakan isi hatinya dengan kata-kata.

6. Minta dibacakan cerita berulang kali

Sudah dibacakan dua kali masih juga kurang, nggak bosan, apa? Hehehe, itu trik balita untuk menahan mommies biar bersamanya terus. Berikan pengertian saat mommies sudah harus beralih ke tugas lain. Tapi sekiranya sedang luang, si kecil pasti senang jika mommies bersedia membacakannya lagi.

7. Ngomong nggak pakai rem

Saat ia ngomong tanpa rem, nggak mau disudahi, dan ceritanya nggak selesai-selesai, di situlah ia sedang butuh diperhatikan. Dejavu sama diri sendiri, nggak? Hahaha..

8. Maunya gelendotan aja

Nggak sama mommies, nggak sama daddies, maunya nyendeerrrr aja. Dekat dipepet, jauh, tarik-tarik baju. Nikmati aja, 10 tahun lagi yang ada mommies yang bakalan susah minta peluk anak.

9. Mengajak main terus

Tenaga udah menipis, si kecil masih ngajak main. Baginya, semenyenangkan itu waktu bersama kita, hingga ia kalahkan kantuknya. Beri pengertian pada anak bahwa ini sudah waktunya tidur, dan hari-hari besok pasti akan dilalui bersama mommies lagi.

10. Tampak murung

Saat orang tua sedang sibuk, anak bisa terlihat lebih murung karena sedih atau kecewa karena merasa diabaikan. Jangan anggap sepele, ya. Segera curahkan perhatian pada anak. Sebab, jika anak dibiarkan kurang perhatian terus-menerus, lama-kelamaan perasaan diabaikan bisa membuat anak mudah cemas.

Ngerti, sih, kadang jadi serba salah dan merepotkan jika anak lagi nuntut perhatian kita. Tetapi, bukankah masa kanak-kanak itu singkat?

Baca juga: Ini Panduan dan Cara Stimulasi Balita Usia 1-5 Tahun

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan