Mommies bisa coba tips anak kuat puasa berikut ini, supaya bebas rengekan, atau paling tidak rengekannya baru muncul di jam-jam kritis.
Biarpun anak-anak usia sekolah belum akil baliq dan belum diwajibkan puasa penuh di bulan Ramadan, pasti banyak dari mommies yang sudah mulai mengajarkannya sedari sekarang, kan? Yang namanya kewajiban, memang harus dilatih sedini mungkin. Mulai dari puasa ½ hari dulu buat yang kecil-kecil. Baru kemudian pelan-pelan belajar puasa seharian penuh untuk anak-anak yang lebih besar, minimal kelas 3 SD, deh. Yah, sudah pasti akan banyak rengekan, namanya juga anak-anak. Berikut ini tips anak kuat puasa seharian, dengan rengekan minimal. Paling tidak rengekannya baru muncul di jam-jam kritis, alias di atas jam 3 sore :))
Indah dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK mengatakan kalau kita, sebagai orangtua terlebih dahulu memerhatikan status gizi anak sebelum mengajarkannya berpuasa penuh. Kalau berat badannya kurang, sebaiknya nggak dipaksa puasa 1 hari, tapi bisa dimulai dengan ½ hari dulu. Anak dengan berat badan kurang nggak punya energi yang cukup, jadi nanti selain nutrisinya kurang, jatuhnya malah lemas, tujuan kita mengajarkan makna puasa nggak optimal. Wanti-wanti anak, kalau ia merasa pusing beritahukan pada mommies supaya bisa segera ditangani.
Kalau perlu, mommies bisa konsultasi dulu, ke dokter anak atau dokter gizi, berapa kebutuhan kalori harian anak. Soalnya setiap anak berbeda-beda kebutuhannya, tergantung aktivitas dan jenis kegiatannya. Misalnya saja, anak usia 7 tahun kebutuhan kalori rata-rata harian adalah 1200-1600 kalori, nah, itu harus terpenuhi saat sahur dan buka puasa.
Pada saat berpuasa, sahur merupakan santapan penting supaya anak kuat berpuasa. Yang harus mommies siapkan adalah hidangan dengan karbohidrat kompleks dan protein yang cukup. Untuk karbohidrat kompleks, sumbernya sendiri adalah nasi, roti gandum, dan oat. Sedangkan protein mommies bisa sediakan telur, ikan, daging, tahu, dan tempe. Kenapa harus karbohidrat kompleks dan protein? Karena keduanya memiliki kalori yang tinggi dan dapat menahan rasa lapar cukup lama, namun tetap sehat.
Selain karbohidrat kompleks dan protein, mommies juga sebaiknya tetap memberikan buah dan sayur saat sahur (termasuk berbuka juga). Selain mengandung serat yang mengenyangkan, sayur dan buah memiliki vitamin dan mineral yang sangat penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Membuat anak jadi lebih sehat, dan nggak mudah sakit selama berpuasa.
Baca juga: Bahan Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka Puasa
Memang, sih, susah-susah gampang meminta anak untuk mengonsumsi cairan di saat berbuka dan sahur. Nggak puasa aja, disuruh minum susahnya… Tapi karena lagi puasa, mau nggak mau anak harus minum. Minta anak untuk minum 1 gelas air saat berbuka, setelah makan menu utama, dan 1 gelas lagi sebelum tidur. Setelah dibangunkan sahur, berikan 1 gelas lagi, lalu 1 gelas berikutnya setelah selesai santap sahur. Masih susah juga? Akali dengan menghidangkan menu makanan berkuah, seperti sop ayam.
Makanan yang tinggi kadar natriumnya alias yang asin-asin macam keripik-keripikan bisa meningkatkan rasa haus. Sebaiknya dibatasi, ya, mommies. Hindari juga minuman bersoda, makanan cepat saji, goreng-gorengan yang justru walau mengenyangkan tapi nggak cukup dalam memenuhi kebutuhan gizi anak selama latihan berpuasa.
Jangankan orang dewasa, untuk anak pun saat berpuasa sudah pasti kurang tidur, karena harus bangun di jam sahur. Kadang-kadang buat beberapa anak, setelahnya malah nggak bisa tidur lagi. Jadi, mommies harus memastikan anak tidur lebih awal supaya besoknya nggak susah dibangunkan sahur. Terutama kalau sekolah belum libur. Walaupun sekolah di rumah saja, tetap harus absen pagi, kan? Yang pasti, anak harus tetap tidur minimal 8 jam sehari. Minta juga anak untuk tidur siang untuk mencukupkan kebutuhan istirahatnya. Walaupun dia lagi heboh main-main.
Image: by Karlyukav from Freepik
Baca juga: Aturan Mudik 2021 Yang Perlu Anda Tahu