banner-detik
KIDS

5 Kesalahan Orang tua yang Membuat Anak Malas Baca Buku

author

?author?01 Apr 2021

5 Kesalahan Orang tua yang Membuat Anak Malas Baca Buku

Merasa anak malas baca buku padahal sudah mencoba berbagai macam cara? Mungkin karena kita sebagai orang tua melakukan 5  kesalahan ini. 

Merasa kitanya sudah memberi contoh, dan memang kita suka banget baca buku, tapi si kecil tetap ogah-ogahan melirik buku.

Membelikan buku dengan  berbagai tema sudah, bikin sudut membaca yang lucu dan menggemaskan juga sudah, ngajak anak ke toko buku juga rajin - tapi...tapi, kok, si kecil masih aja nggak suka membaca, ya?

Pertama, coba diingat kalau kita memang tidak bisa mengendalikan semua hal, hahaha. Berikutnya, coba ingat-ingat, apakah ada hal-hal yang mungkin kita lakukan yang ternyata malah membuat anak anti dengan buku. Mengutip dari www.kidsactivitiesblog.com, ada lima kesalahan, yang mungkin secara sadar atau tidak, terus-terus menerus kita lakukan, dan ternyata malah membuat anak malas baca buku.

1. Ambisius, setiap halaman harus dibaca

Ketika masih ada di tahap membacakan cerita untuk anak, sebetulnya mommies tidak wajib membaca tiap halaman. Karena tujuan utama membacakan buku ke anak: untuk mengekspos mereka pada perbendaharaan kata-kata sebanyak mungkin, irama dan fakta bahwa buku itu menyenangkan.

2. Memaksa anak selalu membaca dengan nada lantang

Di awal-awal si kecil belajar mengenal huruf dan membaca, biarkan mereka mengeksplorasi buku bacaan dengan gayanya masing-masing. Yang penting mereka secara periodik terpapar berbagai huruf. Tidak masalah jika si kecil hanya membolak balikan halaman demi halaman sambil bergumam. 

Baca juga: Najwa Shihab, “Jangan terlena ketika anak sudah bisa mengeja dan membaca

3. Membatasi jumlah buku dan waktu membaca untuk si kecil

Dalam satu minggu coba mommies praktikkan membebaskan si kecil mau eksplorasi berapa buku. Karena kalau setiap hari, tidak memungkinkan, ya. Dengan cara ini, anak akan merasa punya kendali. Oh iya, dalam kasus seperti ini, bukan berarti tiap halaman harus dibaca sampai tuntas. Sekadar ngobrol membahas gambar-gambar yang di buku itu, nggak apa-apa juga, yang penting kecintaan si kecil akan buku, kita stimulasi terlebih dahulu.

Selain akhir pekan sebetulnya si kecil masih bisa merasakan sensasi mengendalikan apa yang dia butuhkan, dengan membuat kesepakatan bersama, tentang berapa buku yang akan dia baca.

4. Malas membacakan satu buku berulang kali

Ada masanya bertanya-tanya, “Duh, harus banget baca buku yang ini lagi padahal udah ratusan kali dibaca?” Saya pun pernah mengalami hal ini. Tapi percayalah, fase si kecil cuma suka sama satu buku atau dalam hitungan jari akan berubah. Biarkan saja dia menikmati masa-masa seperti itu, karena bagaimanapun, buku-buku ini membantu anak usia balita mencintai buku dan membangun antusiasme untuk membaca.

5. Terlalu khawatir buku akan rusak

Sangat wajar jika buku yang sering dipegang anak batita dan balita berpotensi rusak. Mereka masih belajar memegang sesuatu, dan gerakan membuka halaman demi halaman. Makanya jika mommies perhatikan, jenis-jenis buku untuk usia tersebut dibuat khusus. Misalnya yang perhalamannya terbuat dari kain, atau karton yang agak tebal, agar tidak mudah robek.

Baca juga: Usia Ideal Anak Belajar Menulis & Membaca

Artikel diadaptasi dari sini.

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan