Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kehidupan Seks Setelah 1 Tahun Pandemi: Sesuai Ekspektasi atau di Luar Dugaan?
Cita-citanya, sih, mulia. Eksplorasi gaya dan lokasi bercinta selama di rumah saja. Kenyataannya, apakah kehidupan seks bisa segitu lancarnya?
Tepat setahun lalu, kita semua dipaksa ‘dikurung’ di dalam rumah masing-masing akibat virus Covid-19. Buat sebagian pasangan suami istri, kepikirannya langsung, “Asyiiiik, bisa ena’-ena’, kapan pun kita mau, nih. Apalagi kesempatan berduaan banyak, secara di rumah saja.” Dan satu tahun pandemi berlalu. Bagaimana? Kehidupan seksnya sesuai ekspektasi atau di luar dugaan? Berikut cerita beberapa pasangan yang sudah disamarkan namanya. Can you relate?
Mana sempat. Lelah 24 jam
Kondisi work from home, anak-anak juga belajar di rumah, belum situasi yang seringkali tak kondusif selama beraktivitas di rumah, membuat kami berdua lelah. Boro-boro, eksplorasi tempat-tempat seru di rumah buat bermesraan, begitu lihat kasur bawaannya mau tidur saja. Bisa tidur siang satu jam, atau bisa berangkat tidur lebih awal di malam hari, sudah kemewahan tersendiri. Nggak sesuai ekspektasi bangetlah, ini.
Indri, 34 tahun
Baca juga: 6 Kebiasaan Sepele Pemicu Retaknya Rumah Tangga
Kehidupan seks dan cemas tingkat tinggi
Waktu, sih, ada. Anak-anak juga bisalah diatur jam tidurnya. Tapi kecemasan tingkat tinggi bikin kami sebagai suami dan istri jadi nggak mood. Terlalu banyak pikiran yang ada di dalam kepala. Mulai dari masa depan yang terlihat blur, hingga kondisi finansial yang mulai goyah karena beberapa kebijakan dari kantor. Sudah hampir setahun juga, bareng Covid-19, aktivitas seks kami bisalah dihitung jari satu tangan.
Thoriq, 29 tahun
Takut hamil pas pandemi
Pas banget mau pasang kontrasepsi, eh, kemudian PSBB. Mau ke dokter jadi takut. Jangankan ke dokter, menginjakkan kaki di rumah sakit saja jiper banget. Alhasil mau melakukan aktivitas seks jadi serba khawatir. Kalau hamil nanti gimana? Periksa dan pasang kontrasepsi saja ngeri, bagaimana nanti ke rumah sakit tiap bulan untuk kontrol kehamilan? Waduuuh, mending nggak usah bercinta dulu, deh, sampai divaksin.
Achil, 32 tahun
Bercinta pakai masker
Awal-awal pandemi, sih, aktivitas seks seru banget. Bisa subuh-subuh pula dilakukan, saking nggak perlu siap-siap berangkat kantor, kan? Eh, tapi semua berubah ketika suami terinfeksi Covid-19, entah dari mana. Padahal kami, ya, di rumah saja terus. Untungnya masih gejala ringan, jadi isolasi mandirinya bisa di rumah. Yang jadi masalah, pas selesai isoman, tiba-tiba seperti punya kekhawatiran dia akan menularkan Covid-19 ke saya. Saking kesalnya saya tolak terus, akhirnya kami sepakat bercinta dengan dia menggunakan masker. Kalau ingat, mau ketawa terus rasanya. Benar-benar di luar dugaan.
Sasa, 32 tahun
Over eksplorasi
Awal-awal pandemi, sih, sesuai ekspektasi. Bisa eksplorasi berbagai gaya dan lokasi. Tapi, ketika kemudian selama 6 bulan, 24 jam lihat dia lagi, dia lagi, dan semua gaya sudah dicoba, lokasi aneh-aneh di seputaran rumah juga sudah diicip, sekarang malah bingung. Mau bagaimana lagi, ini? Jadi merindukan masa-masa sebelum pandemi, ketika kami walau nggak bisa eksplorasi gaya dan tempat bercinta, bisa saling merindukan kalau lagi sama-sama di kantor. Atau pas saya lagi ke luar kota, kirim-kiriman whatsapp mesra atau foto-foto ‘senonoh’. Manusia emang nggak ada puasnya, ya, hahaha…
Sudu, 35 tahun
Mommies sendiri bagaimana? Kehidupan seks berjalan lancar, sesuai ekspektasi, atau malah di luar dugaan?
Share Article
COMMENTS