banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

6 Kebiasaan Sepele Pemicu Rusaknya Hubungan Suami Istri

author

fiaindriokusumo16 Jun 2020

6 Kebiasaan Sepele Pemicu Rusaknya Hubungan Suami Istri

Ini bukan tentang selingkuh, tapi tentang 6 kebiasaan yang kesannya sepele tapi nyatanya bisa memicu rusaknya hubungan suami istri.

Hubungan suami istri: Setiap kali ditanya tentang pernikahan, inginnya sih saya menjawab yang indah-indah, tapi kok yang keluar dari mulut saya selalu tentang realitanya yang tak selalu indah :D.

Menikah kemudian bercerai, saya jadi belajar banyak dari kegagalan pernikahan saya maupun teman-teman sesama single parents lainnya (Iya, single mom atau single dad). Bahwa ternyata rusaknya hubungan suami istri lebih banyak karena masalah-masalah sepele berikut ini:

1. Kebiasaan untuk harus menjadi pemenang dalam ….. pertengkaran

Setiap kali bertengkar, si Ego membuat kita selalu ingin keluar sebagai pemenang dalam setiap pertengkaran. Padahal, bertengkar dengan pasangan bukan tentang menang kalah, tapi mengenai apa sumber masalah dan solusinya bagaimana. Ngotot mau menang, memang apa yang dicari?

2. Kebiasaan membuat orang lain bertanggung jawab terhadap kebahagiaan kita

“Aku tuh nggak happy tahu nggak …”

Familiar dengan kalimat di atas? Setelah bercerai, saya nggak mau membiarkan kebahagiaan hidup saya bergantung pada sikap orang lain. Capek! Kalau ada perilaku pasangan yang membuat saya emosi, ya sampaikan saja, jelaskan kenapa kita tidak suka, cari solusinya setelah itu bertanggung jawab dengan perasaan kita sendiri. Kita yang bisa membuat diri kita bahagia atau tidak.

Masalah dalam Hubungan Suami Istri - Mommies Daily

Image dari: Photo by 德綱 曾 on Unsplash

3. Kebiasaan melihat salahnya pasangan terus menerus

Ada lho orang yang selalu siap melihat celah dari kesalahan pasangannya. Konon kabarnya, orang tipe ini saking nggak mau merasa sakit hati, jadi menyiapkan kemungkinan terburuk. Padahal lupa, awal menikah yang dilihat baik-baiknya aja, hehehe.

4. Kebiasaan untuk selalu membaca pikiran

Selama kita dan pasangan tidak memiliki profesi sebagai mind reader, berhenti mencoba dan berharap untuk bisa membaca pikiran pasangan dan juga sebaliknya menuntut pasangan membaca pikiran Anda! Komunikasilah salah satu yang bisa menjaga hubungan suami istri tetap kuat, sehat dan bertahan lama. Tentang perasaan, kekhawatiran, harapan, keinginan, sampaikan semuanya. Your partner only know when you tell them and same for you.

5. Kebiasaan memendam perasaan

Marah sama pasangan, dipendam. Kesal sama pasangan, dipendam, Kecewa sama pasangan, dipendam. Kemudian suatu hari, nggak tahan, jadilah bom waktu yang efeknya akan dahsyat banget (in a bad way).

6. Berharap pasangan berpikir dan bersikap seperti kita

Namanya juga dua manusia yang berbeda, nggak mungkinlah segala sesuatu bisa sama. Kalau kita paham namanya pakaian kotor langsung taruh di keranjang pakaian, mungkin pasangan kita harus diingatkan. Kalau pasangan sukanya tempat tidur rapih, kitanya santai dengan tempat tidur berantakan, ya obrolin.

Dalam hubungan suami istri di dalam pernikahan, yuk kita belajar memisahkan ego dengan cinta.

Ego itu:

- Percaya bahwa memaafkan adalah tanda dari kelemahan

- Takut dengan sesuatu yang nggak bisa dikontrol, macam perasaan cinta

- Merasa bahwa bersikap tidak jujur adalah salah satu strategi untuk mempertahankan hubungan

- Selalu memikirkan saya, saya, saya

- Selalu mengingat dan menghitung kesalahan

- Terus menerus mengingat masa lalu

- Menjadikan seks sebagai sebuah alat tukar

Cinta itu:

- Memaafkan

- Senang memberi

- Sabar

- Mau berusaha satu sama lain, tak hanya satu pihak yang berusaha

- Tidak saling mengontrol

- Hidup di saat ini, nggak sibuk mengingat kesalahan masa lalu

- Tak selalu tentang fisik

Baca juga:

10 Tahapan Hubungan dengan Pasangan, di Posisi Mana Kita Berada?

Saat Suami Kecanduan Pornografi, Apa yang Harus Istri Lakukan?

Pasangan Narsis, Bagaimana Menghadapinya

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan