Sorry, we couldn't find any article matching ''
Budi Komala: Saya Ingin Orang Terbiasa Melihat Ayah Terlibat Dalam Pengasuhan Anak dan Pekerjaan Rumah Tangga
Begini cerita keseharian Budi Komala (30) menjalani perannya sebagai ayah yang selama ini menginspirasi lewat content yang ia buat di Instagram.
Kebetulan saya follow Budi Komala di Instagram dari sejak followernya masih belum sebanyak sekarang. Kenapa saya follow? Karena saya melihat campaign yang ia jalani sebagai ayah di Instagram memiliki pesan-pesan penting yang seharusnya digaungkan oleh banyak bapak-bapak. #BikinBerduaUrusBerdua adalah hashtag yang dibuat oleh Budi Komala ketika ia menceritakan kesehariannya sebagai ayah yang supportif. Yuk, kita dengar langsung pandangannya!
Tantangan terbesar sebagai Working Dad/Dad-preuner atau Stay at Home Dad, khususnya di era pandemi seperti sekarang ini?
Tantangan terbesar adalah berusaha membuat anak merasa tidak bosan di rumah saja. Maklum, usia anak saya, Joey 28 bulan, yang kita semua tahu usia ini sedang demen demennya explore dan main sama teman-teman. Jadi, cukup challenging untuk mencari aktivitas yang kira-kira bisa ia nikmati dengan segala keterbatasan yang ada selama pandemi ini.
Tips berbagi tugas dengan istri sambil bekerja/berbisnis, dan menemani anak di rumah?
Sebagai seorang headshot photographer yang memang lebih banyak bekerja dari rumah, kuncinya, ya, benar-benar berbagi tugas. Kapan pun istri sibuk beraktivitas, tugas saya adalah menemani dan memandikan anak. Ketika istri sedang menyuapi anak, saya cuci piring dan membersihkan rumah. Kebetulan saya dan istri, Cindy (30) memang memutuskan untuk tidak pakai ART sama sekali.
Jujur, memang tugas rumah tangga itu berat, belum lagi usia anak saya masih toddler, belum bisa rapihin semua sendiri, semua mau dimainin, dijatuhin, dilempar, berserakan di mana-mana. Tapi saya sadar, there’s no such thing as perfection. Nggak perlu maksain kalau rumah harus selalu kinclong. Yang penting, bagi tugas, bagi beban, bagi kelelahan dengan pasangan, jangan kerjakan sendirian.
Menurut Anda, apakah seorang ayah bisa mengalami burnout dan bagaimana mengatasinya?
Tentu saja bisa. Hidup menuntut banyak hal dari kita sebagai ayah dan suami, jadi kita mesti berikan usaha terbaik kita untuk memenuhi itu semua. Melakukan itu semua tanpa memerhatikan diri sendiri, tanpa istirahat, bisa bikin kelelahan yang membawa kita pada burnout.
Kalau sudah begini, taking time to rest is a strategic move, not a failure. Atlit saja butuh istirahat cukup. Sediakan waktu buat diri sendiri, namun pastikan sudah didiskusikan dengan istri. Connect with your wife, buat gue hal ini akan membuat gue feel much better dan nggak sendirian. Penting juga untuk find your community, gue ngerasain sendiri gimana tergabung di komunitas bisa membantu gue untuk sejenak lepas dari rutinitas. Tentunya, komunitas di mana kita bisa kembangin passion, bertukar pikiran tentang hobi dan yang pasti, komunitas yang bisa bikin anggotanya bertumbuh bersama.
3 mindset penting yang saya mau anak saya miliki sebagai laki-laki?
Be empathetic. Be responsible. Respectful towards women.
Pesan penting yang ingin disampaikan pada Ayah jaman sekarang?
Masa kecil anak cuma sekali, manfaatkan sebaik mungkin waktu yang ada, karena waktu nggak bisa diulang.
Pesan di balik #BikinBerduaUrusBerdua?
Awalnya, saya buat konten #BikinBerduaUrusBerdua Januari 2020 lalu. Sampai sekarang, total sudah ada 175 konten di Instagram. Tujuan utama saya share semua hal ini karena saya pingin semakin banyak orang yang lihat, sadar dan paham kalau mengurus anak itu, ya, berdua, bukan istri aja, bukan suami aja, tetapi suami dan istri mengurusnya bersama.
Saya kepincut sama dunia parenting karena nonton variety show Korea yang judulnya Return of Superman. Berpikir kalau pola yang sama bisa terjadi juga pada bapak-bapak lainnya, maka saya memutuskan untuk share momen mengurus anak di media sosial. Saya pingin kasih lihat bahwa ayah juga bisa mengurus anak dan punya andil yang sangat besar dalam proses tumbuh kembang anak. Saya pingin orang terbiasa lihat ayah yang ngurus anak, gendong anak, suapin anak, terlibat dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga. Saya berharap perlahan bisa mengubah persepsi yang sudah mengakar di banyak orang tentang peran ayah di keluarga. Ayah, tuh, bukan cuma pencari nafkah saja!
Harapan saya tentu ayah dan ibu yang baik akan menghasilkan generasi yang baik juga. Generasi yang akan berkarya dan membuat dunia ini menjadi dunia yang lebih baik dari sekarang.
Baca juga: 12 Drakor Favorit Para Ayah
Share Article
COMMENTS