Sorry, we couldn't find any article matching ''
Membuat Roti Sourdough: Nggak Susah, Tapi Butuh Kesabaran
Memang dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuat roti sourdough. Tapi sekali membuatnya, pasti ketagihan bikin roti sehat ini untuk keluarga.
Sebenarnya segala hal kalau kita suka melakukannya nggak bakal ada yang susah. Setuju, kan, ya? Begitu juga dalam membuat roti, utamanya membuat roti sourdough. Dilihat dari bentuknya, sourdough bread yang saat ini sedang hits karena termasuk jenis roti sehat dan sering kita beli di bakery-bakery kesayangan, kok, rasanya prosesnya njelimet, ya? Ternyata nggak, lho. Hanya saja dibutuhkan kesabaran. Sebelum penasaran bikin, bagaimana kalau mommies mempelajari terlebih dahulu serba serbi resep roti sourdough, roti yang punya cita rasa asam ini buat persiapan.
Roti sourdough, roti yang lebih sehat
Sourdough bread merupakan roti yang melalui proses fermentasi yang lambat. Menjadikannya unik karena tidak membutuhkan ragi instan, jadi nggak perlu repot-repot beli. Nah, karena nggak menggunakan ragi instan sebagai pengembang, adonan roti sourdough memerlukan ragi alami yang berasal dari kultur fermentasi hidup. Sederhananya begini, pengembang atau starter dibuat dari tepung dan air. Setelah tercampur, campuran tersebut akan mulai berfermentasi. Menunggu starter jadi memang tidak sebentar, butuh waktu sekitar 4-5 hari, bahkan bisa lebih. Karena terbuat dari bakteri hidup itulah yang membuat roti sourdough punya rasa sedikit asam. Namun tetap enak, lho.
Temukan di sini: Resep Gampang Ayam Coca Cola Manis dan Gurih
Kelebihan roti sourdough
Sebenarnya tepung yang digunakan dalam membuat roti sourdough dengan roti yang biasa dijual sama saja, sih, sama-sama dari tepung terigu protein tinggi. Hanya saja proses fermentasinya itu yang bikin roti sourdough lebih sehat. Berikut ini beberapa fakta sehat roti sourdough:
Membudidayakan starter sourdough
Starter atau biang ragi untuk roti sourdough biasanya dibuat selama 4-5 hari. Ada juga yang membiarkan proses fermentasi lebih lama hingga 10 hari. Terdengar ribet, tapi sebenarnya ketika mommies sudah sekali membuatnya, maka mommies nggak perlu bikin ragi dalam waktu yang lama. Pasalnya starter yang mommies buat bisa ‘diberi makan’ setiap hari, sehingga persediaan biang ragi tetap aman.
Tidak ada resep atau ukuran yang baku pada pembuatan starter roti sourdough. Namun kebanyakan orang memulai dengan ukuran tepung dan air 1:1, misalnya 50 gram tepung terigu dan 50 ml air. Tapi ada juga yang memulai dengan lebih sedikit, misalnya 12 gram tepung dan 12 ml air. Tergantung seberapa sering dan seberapa banyak mommies ingin membuat roti sourdough setiap harinya. Setelah didiamkan hingga 24 jam ulangi proses yang sama di hari ke-2 dan ke-3. Di hari ke-4 biang ragi akan terlihat bubbly dan sedikit terasa asam, mommies bisa menambahkan ‘makanan’ pada biang ragi dengan jumlah tepung dan air yang lebih banyak dari jumlah awal. Silakan browsing resepnya, ya.
Sedikit tips, dalam membuat starter, coba lakukan di malam hari, saat suhu ruang lebih stabil. Usahakan untuk ‘memberi makan’ starter di jam yang sama. Jadi kalau mommies di proses awal membuat ragi jam 8 malam, maka keesokan harinya, lakukan lagi di jam yang sama. Selamat mencoba!
Share Article
COMMENTS