Sorry, we couldn't find any article matching ''
Anal Seks, Ketika Nikmatnya Tak Sebanding dengan Kerugiannya
Ketahui dulu enak dan ruginya ketika melakukan anal seks (memasukkan jari ke lubang anus termasuk ke dalam anal seks lho!) agar kesehatan tidak menjadi korban.
Beberapa teman saya pernah bercerita mengenai urusan ranjang, salah satunya mengenai variasi seks yang mereka lakukan bersama pasangan, mulai dari variasi lokasi sampai posisi. Namun, ternyata, ada satu dua yang jujur mengatakan mereka mencoba hal lain yang selama ini tidak pernah mereka lakukan, yaitu anal seks. Hmmm, waktu mendengarnya saya lumayan mengernyit, karena well, untuk saya pribadi rada nggak kepikiran sih mencoba yang satu itu.
Alasannya, entahlah, saya memikirkan urusan kesehatan yang pasti! Yakin mau melakukan sesuatu yang berisiko pada kesehatan, demi memuaskan rasa penasaran atau mengejar kenikmatan? Saya sih pikir-pikir lagi. Masih banyak, gaya bercinta lainnya yang bisa dieksplor, tetapi tetap aman, nyaman dan minim risiko selain seks anal.
Memang sih, dorongan dan fantasi seks setiap orang pasti beda-beda, dan nggak bisa disamaratakan begitu aja. Mungkin buat beberapa orang, improvisasi atau variasi (yang ekstrem sekalipun) itu super penting, dan ada dalam kamus wajib aktivitas bercinta mereka. Tapi, rasanya nggak harus mengorbankan kesehatan juga, nggak, sih?
Apa itu seks anal?
Kita semua pasti tahu, hubungan seks yang sehat lazimnya dilakukan dengan penetrasi penis ke lubang vagina. Sementara seks anal menurut menurut medicalnewstoday adalah praktik memasukkan penis, jari, atau benda asing seperti vibrator ke dalam anus untuk kesenangan seksual.
Menurut akademisi dan Praktisi klinis, Prof. Dr. dr. Ari F. Syam, Sp.PD-KGEH, anus atau dubur secara alami tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar. Mengenai keamanannya sendiri, dr. Dewi Inong Irana, Sp.KK, seperti dilansir dari Republika, dengan tegas mengatakan bahwa seks anal tidak aman dan sangat berisiko.
Tahu dong, ya, anus adalah lubang untuk pembuangan kotoran. Jadi bisa dipastikan di anus banyak terdapat bakteri dari sisa-sisa feses, dan yang pasti juga bau. Anus juga tidak memiliki cairan pelumas alami, tidak seperti vagina. Lapisan rektum juga lebih tipis dari pada vagina, sehingga berisiko untuk luka atau robek jika dimasuki penis.
Risikonya apa saja sih?
Seks anal membawa kerugian pada dua organ sekaligus yaitu pada anus itu sendiri dan penis.
Risiko pada anus:
Risiko pada penis:
Hati-hati, seks anal meningkatkan risiko IMS!
Kulit yang rentan robek saat anal seks mempermudah penularan berbagai infeksi dari pasangan, termasuk infeksi bakteri hingga meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Misalnya klamidia, gonore, sifilis, hepatitis, herpes, hingga HPV dan HIV. Ini bisa menurunkan kualitas hidup, lho, apalagi banyak IMS yang belum bisa disembuhkan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), "Seks anal adalah perilaku seksual berisiko tertinggi untuk penularan HIV" dibanding seks vaginal atau oral. Dalam seks anal reseptif, atau bottoming, HIV 13 kali lebih mungkin untuk menginfeksi pasangan yang dipenetrasi (bottom partner) daripada pasangan yang melakukan penetrasi (insertive partner/topping).
Kalau memang penasaran banget dan ingin mencoba seks anal, cara yang aman adalah menggunakan kondom dan gel pelumas untuk meminimalisir terjadi robekan pada anus. Walau, kondom pun tidak 100 persen efektif mencegah IMS. Selain itu, pastikan tidak dilakukan bersamaan dengan seks vaginal dan oral untuk menghindari perpindahan bakteri.
Para dokter sendiri sudah jelas tidak menganjurkan seks lewat pintu belakang ini karena risiko-risiko tadi. Jadi, yang wajar-wajar ajalah. Wajar bukan berarti nggak bisa dinikmati, kan?
Baca juga:
8 Posisi Seks Paling Nikmat Dilakukan Saat Hamil
Disfungsi Seksual Meningkat Saat Pandemi, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya
Share Article
COMMENTS