banner-detik
#MOMMIESWORKINGIT

Cerita Erry Andriyati dan Passion pada Drakor, Sampai ke Korea Gratis!

author

annisast08 Feb 2021

Cerita Erry Andriyati dan Passion pada Drakor, Sampai ke Korea Gratis!

Perempuan suka drama Korea, apa spesialnya? Spesial kalau dari drakor bisa jadi jalan mendapat pekerjaan sampai liburan gratis ke Korea!

Kenal Erry Andriyati? Mommies penggemar drakor mungkin pernah melihat meme-nya wara-wiri di Twitter atau Instagram. Maklum, sekali membuat meme atau video membahas drakor, yang likes dan menonton bisa hingga ratusan ribu!

Perempuan kelahiran Bandung, 6 Juni 1978 ini jatuh cinta pada drakor sejak tahun 2000-an hingga saat ini. Pernah menang kontes hingga bisa ke Korea gratis, bertemu boyband 2PM dan miss A, serta mendapat hadiah hingga sekitar Rp 50juta! Ia konsisten pada konten drakor di semua media sosialnya sampai bekerja pun tetap ada hubungannya dengan drakor. Apa namanya kalau bukan passion?

Punya anak remaja juga membuat Erry memutuskan bahwa selalu ada batasan dalam setiap postingannya. Seperti apa? Simak obrolan kami bersama ibu dari Kayla (16) dan Fathir (12)  berikut ini.

Sejak kapan suka Korea? Drakor apa yang pertama kali ditonton?

Suka menonton drama Korea sejak tahun 2000-an. Drama Korea pertama yang ditonton adalah Endless Love/Autumn in My Heart. Shock berat karena endingnya ternyata sedih banget. Dan pertama kalinya mengetahui arti dari second lead syndrome gara-gara Won Bin.

Gimana awalnya kok jadi terjerumus ke dalam dunia perdrakoran?

Berhubung drama Korea yang pertama kali ditonton endingnya kampret sedih sampai melekat banget di hati, akhirnya jadi terobsesi menonton drama Korea yang lain. Awalnya sih hanya sekadar mencari drama yang happy ending supaya bisa sedikit mengobati rasa nelangsa di hati, tapi malah jadi keterusan dan gak bisa berhenti hehe.

Dari sekian banyak serial (Hollywood, Cina, India) kenapa terpelatuknya di Korea?

Pada awalnya aku memang suka menonton berbagai serial sih. Dulu suka juga menonton serial Hollywood. Tapi sepertinya aku kurang cocok dengan alurnya yang kadang terlalu cepat, terutama untuk romance scene. Suka langsung aja gitu. jadi berasanya kurang baper haha. Tapi selera orang kan beda-beda yah, jadi mungkin emang bukan seleraku aja sih.

Aku jauh lebih menikmati slow burn romance ala drama Korea. Udah episode 5 masih betah cuma sekadar tatap-tatapan dan tersenyum penuh arti, sementara kita yang menonton udah gemash banget. Drama Korea tuh emang bisa banget memainkan emosi kita. Buat aku sih, unsur bapernya itu yang bikin aku gak bisa lepas dari Kdrama.

Kayaknya hanya di drama Korea deh cuma adegan genggam tangan atau ngiket rambut aja bisa bikin segenap partikel di tubuh kita bergemuruh saking bapernya hehehe. Baper is lyfe!

https://twitter.com/ebibitititeliti/status/1282557063252439045

Dalam sehari/seminggu berapa lama sih waktu yang didedikasikan untuk ngedrakor?

Gak tentu sih, tergantung drama yang sedang tayang saat itu karena aku terbiasa menonton secara ongoing. Kalau Kdramaland memang lagi seru banget, bisa saja setiap hari aku menonton drama Korea. Tapi paling hanya 1 atau 2 jam saja kok. Itu pun jadwalnya pasti aku atur, biasanya menonton hanya ketika anak-anak sedang di sekolah atau sudah tidur.

Apa yang bisa dipelajari setelah bertahun-tahun ngedrakor?

Menonton drama Korea banyak mengajarkan aku tentang perspektif atau sudut pandang sih. Terkadang karena keterbatasan yang aku miliki, jalan pikiran dan wawasanku jadi terasa kurang luas yah. Tapi menonton drama Korea seperti membuka cakrawala baru dalam sudut pandangku. Drama Korea tuh mampu menyajikan sudut paling manusiawi dari karakter antagonis, bahkan akhirnya malah membuat kita tersentuh.

Asalkan kita jeli, sebenernya banyak banget hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran dari drama Korea gak cuma sekadar ganteng atau cantik aja. Asalkan bisa bikin baper, biasanya sih suka aku jadikan bahan konten aja baik untuk di blog atau IG. Karena baper adalah kontenku hehehe.

Saking bapernya dengan drama Start Up, aku bahkan menganalisa dan membedah karakter di drama tersebut habis-habisan. Mulai dari inner-child yang dialami Han Jipyeong, sampai quarter life crisis yang dihadapi Nam Dosan.

Respon suami dan anak-anak gimana sih tentang istrinya yang ngebaperin oppa terus?

Sampai sejauh ini sih suami dan anak-anak masih asyik-asyik aja dan belum ada masalah yang berarti yah. Aku juga sebisa mungkin sih tahu diri dan berusaha supaya jangan sampai ada alasan bagi mereka untuk mengeluh sih.

Aku juga sering ngobrol dari hati ke hati sama suami, biar dia lebih paham tentang hobi aku. Bahwa jenis cinta yang aku miliki buat para oppa tuh, platonis banget dan gak ada unsur romantis sama sekali kok, jadi sebenernya gak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sejujurnya aku justru lebih menyukai karakter fiktif yang mereka perankan di drama dibandingkan sosok aslinya. Contohnya aku lebih suka ama Moon Gang Tae (karakter di drama its Okay not to be Okay) dibanding Kim Soo Hyun. Karena aku paham karakter dia, tapi gak tahu sama sekali tentang pribadi dia. Paling hanya tahu sebatas yang dibahas di media aja.

Selain itu, walau kontenku di media sosial biasanya seputar ngebaperin oppa namun aku berusaha untuk memberikan batasan buat diri sendiri sih. Misalnya aja aku gak pernah upload foto oppa yang lagi shirtless atau video kissing scene. Dan ada beberapa batasan lain yang aku terapkan untuk diri sendiri. Pokoknya sebisa mungkin sih aku menghindari konten yang berbau sensual deh. Karena gimana pun juga, aku punya anak perempuan yang lagi beranjak remaja.

Gimana menurutmu, orang yang bilang “kasian suaminya istrinya liat oppa terus”?

Memang kejadian sih, beneran ada yang pernah komentar seperti itu hehe.

Ada masanya ketika aku mudah banget terpancing emosinya. Setiap mendapat komentar bernada negatif, bawaaannya tuh pengen langsung membela diri dan menjelaskan panjang lebar dengan sejelas-jelasnya. BIAR PADA PAHAM SEMUANYA! (lah kok jadi nge-gas)

Tapi ternyata berbuat seperti itu melelahkan dan menguras energi banget hahaha

Jadi sekarang aku sudah mulai lebih santai menghadapinya. Justru malah berbalik kasihan sama mereka yang suka julid sih. Cobak dong bayangkan sesenggang apa sih hidup mereka kok sampai-sampai punya waktu untuk memikirkan suami orang lain sih? Buat apa sih membuang-buang waktu mereka yang berharga untuk ngurusin hal yang bukan urusan mereka? Ehm, kecuali kalo emang waktu mereka emang gak berharga sama sekali sih ehehehe.

Saat ini sih aku sudah berada dalam fase yang merasa bahwa aku gak perlu menjelaskan apa pun tentang hobi aku. Aku gak butuh validasi atau persetujuan dari siapa pun untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat aku bahagia. Buat aku pendapat mereka tuh gak penting, karena yang jauh lebih penting adalah perasaan dan kebahagiaanku. Selama gak merugikan siapa pun dan bisa bikin aku bahagia, aku bakal jalan terus aja.

Achievement apa aja yang paling membanggakan selama jadi fangirl?

Sepertinya penghargaan tertinggi yang aku dapatkan sebagai fangirl adalah berhasil memenangkan kontes blog dan bisa pergi ke Korea. Sesampainya di Korea aku berkesempatan untuk menghadiri Buzz Korea Awards, bertemu langsung dengan 2 PM dan Miss A serta pulang ke Indonesia membawa hadiah uang sebesar KRW 4 juta (sekitar Rp 50juta).

Berkat konsistensi aku dalam membuat konten drama Korea baik di blog, instagram dan twiter saat ini akhirnya aku di-notice oleh sebuah brand besar. Alhamdulillah aku berhasil mendapat pekerjaan membuat konten spesialis drama Korea untuk sebuah platform menonton on demand. Doakan semoga lancar terus yah hehe.

Ada drakor yang mengubah hidup nggak sih?

Sebenernya gak ada drama khusus yang secara dramatis mengubah hidup sih. Tapi banyak drama Korea yang secara perlahan-lahan menyelusup ke relung hatiku, kemudian mengendap dan akhirnya mengubah perspektifku dalam memandang kehidupan.

Contohnya aja sebagai ibu, banyak sekali ilmu parenting yang aku dapatkan dari drama Korea. Banyak karakter di drama Korea yang memiliki ‘mother issue’ dan kadang membuat aku bergidik ngeri. Membuatku lebih sadar, betapa pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter anak.

*

Wah, jadi nggak selamanya nonton drakor itu cuma berakhir halu aja ya, moms! Apapun itu kalau ditekuni pada akhirnya kita bisa belajar sesuatu bahkan sampai mendatangkan rezeki. Ada yang iri? :)))

Baca juga:

6 Makanan Khas Korea yang Ada di Drakor, Mana Favorit Mommies?

Review Drakor Start Up: Dari Sibling Rivalry, Kehilangan Keluarga, Hingga Tips Memulai Bisnis

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan