Dulu, tuh, kalau mendengar ada yang positif Covid-19, pasti akan merasa jauh banget. Tapi saat ini rasanya bisa saja terkena ke orang terdekat. Bahkan sangat mungkin orang serumah terinfeksi Covid-19 dan berisiko terkena klaster keluarga.
Diperkirakan libur Natal dan akhir tahun 2020 kemarin, turut menyumbang sebagian besar klaster keluarga. Soalnya di momen tersebut, banyak orang yang kemudian mudik, atau sekadar kumpul-kumpul keluarga. Berikut ini 5 fakta klaster keluarga yang wajib mommies tahu buat jaga-jaga. Biar kalau sampai kejadian (mudah-mudah tidak sampai, ya) sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Lansia positif
Segera setelah hasil PCR lansia di rumah dinyatakan positif, segera laporkan pada RW untuk kemudian dipantau oleh dokter. Jika menunjukkan gejala demam, sesak napas, dan ada komorbid pula, mau nggak mau harus segera dibawa ke rumah sakit. Jika gejala ringan, isolasi lansia di kamar yang berbeda segera, sambil terus dipantau gejalanya, ya.
Orangtua negatif, anak positif Covid-19
Anak-anak biasanya lebih kuat menghadapi Covid-19. Kebanyakan anak-anak adalah OTG. Sehingga biasanya hanya disarankan untuk isolasi mandiri di rumah sambil memantau gejala. Yang justru ditakutkan adalah menularkan ke kita orangtuanya. Itulah sebabnya dr Atika meminta kita untuk menetapkan tata laksana seperti berikut ini:
Selalu menggunakan masker medis ketika berada dalam satu ruangan dengan anak yang terinfeksi.
Sebisa mungkin tidak menggunakan barang yang sama dengan anak
Rajin cuci tangan dan membersihkan diri, jangan lupa juga sering desinfektan ruangan di rumah.
Batasi mobilitas kita di luar rumah. Biarpun kita nggak positif, nggak berarti kita bebas juga ke mana-mana, ya.
Jika memungkinkan, tentukan bersama suami siapa yang in charge. Usahakan satu orang saja yang mengurus anak terinfeksi Covid, apalagi kalau di rumah juga ada anak lain, yang walaupun negatif covid tetap harus dijaga kesehatannya.
Jangan lupa tenangkan diri, karena mental yang terjaga adalah salah satu modal utama dalam merawat anggota keluarga yang terinfeksi Covid.
Baca juga: 25 Rumah Sakit Non Rujukan Covid di Jabodetabek
Orangtua positif, anak negatif Covid-19
Ketika orangtua dinyatakan positif dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, menurut tatalaksana dari Gugus Tugas Covid-19, petugas medis akan merekomendasikan agar orangtua menghubungi dinas yang menyelenggarakan urusan sosial setempat untuk mencari dukungan keluarga lain. Jadi, dalam koordinasi tersebut, anak-anak kita akan dibantu oleh dinas sosial untuk mendapatkan pengasuhan sementara dari:
Keluarga terdekat seperti om, atau tantenya.
Saudara kandung
Pengasuhan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (hal ini tentu saja kalau tidak ditemukan keluarga atau tetangga terdekat dari anak).
Penanganan dan perawatan optimal sesuai panduan
Berikut ini penanganan dan perawatan terhadap anggota keluarga yang positif Covid-19:
Tempatkan pasien Covid dalam ruangan tersendiri, kalau bisa ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik.
Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama.
Jika memungkinkan, anggota keluarga lain yang negatif Covid, tidur di kamar yang berbeda. Jika ruangan terbatas dan tidak memungkinkan tidur di kamar yang berbeda, jaga jarak minimal 1 meter dari pasien. Usahakan juga tidur di tempat tidur yang berbeda.
Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idealnya satu orang yang benar-benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan.
Busui terinfeksi Covid-19 tetap bisa menyusui
Jangan khawatir, busui terinfeksi Covid masih bisa menyusui, kok. Namun tentunya ada panduan yang harus diikuti. Hal ini tentu dengan catatan selama busui tidak bergejala dan masih mampu menyusui.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyusui dan memegang peralatan menyusui. Pastikan seluruh bagian tangan mulai dari pergelangan, punggu, sela-sela jari dan kuku terkena sabun, ya.
Bersihkan puting payudara dan ganti baju dengan baju yang bersih sesaat sebelum menyusui bayi.
Selalu gunakan masker medis saat menyusui.
Bersihkan dengan desinfektan permukaan benda dan serta steril semua peralatan menyusui terutama benda yang ada di sekitar serta sering disentuh bayi.
Kalau mau lebih aman, untuk sementara waktu mommies bisa pompa dulu ASI, baru kemudian berikan kepada bayi.