Mau vagina tetap baik-baik saja? Maka jangan lakukan 7 hal berbahaya untuk vagina berikut ini, termasuk mengoles whipped cream atau cokelat saat berhubungan seks!
Ya, ya, buat beberapa orang aktivitas berikut bisa menjadi godaan. Terkadang pernyataan, “Lha, teman saya baik-baik saja, kok, nggak ada efek negatif apa pun,” bikin kita merasa juga akan baik-baik saja saat melakukannya. Padahal, ya, tidak. Jangan, ya? Sekali lagi jangan.
Jangan mentang-mentang selebriti Gwyneth Paltrow ngajakin kita untuk steaming vagina, trus kita juga iya-iya saja. Walau konon kabarnya bisa menyeimbangkan hormon wanita, nyatanya nggak begitu menurut Dr. Natasha Andreadis, seorang ginekolog dan ahli endokrinologi asal Australia ini. Yang pasti kulit di vagina, mirip dengan kulit di wajah. Sangat sensitif. Melakukan steaming meningkatkan risiko kulit terbakar. Nggak ada hubungannya sama menyeimbangkan hormon.
Baca juga: Kentut Vagina Saat Berhubungan Seks. Wajarkah?
Cat rambut mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat diserap dan menyebabkan penumpukan racun, serta gangguan hormonal bila dilakukan pada rambut kemaluan. Jadi, please jangan coba-coba mewarnai rambut kemaluan, ya. Lagian kenapa iseng amat, sih, rambut kemaluan pakai diwarnain?
Ya, mengoleskan whip cream, es krim, atau bahkan coklat pada vagina dalam praktik oral seks memang menggiurkan. Kalau kata para ahli seks, membuat kenikmatan semakin berlipat-lipat. Tapiiii, jika sisa makanan tersebut nggak bisa bersih, malah akan membusuk dan menimbulkan bakteri pada vagina. Ewwww….
Mirip-mirip dengan main-main sama makanan, gara-gara nonton film sensual atau baca-baca tips permainan seks, maka Anda tergoda untuk menuangkan champagne ke seluruh tubuh termasuk vagina. Kalau untuk di badan mungkin nggak apa-apa, tapi big no no untuk vagina. Karena ternyata kandungan alkohol bisa memicu risiko chemical vulvovaginitis bila jumlahnya tidak tepat.
Moms, ini bukan cuping telinga atau hidung, ya. Menindik vagina bisa memicu terjadinya infeksi, perdarahan dan trauma, terutama ketika berhubungan seks. Jadi, please, buang jauh-jauh niat ini. Nggak ada kebaikannya sama sekali.
Untuk dikonsumsi sayur dan buah jelas memberikan banyak manfaat. Tapi ketika dijadikan alat bantu seks. Hmm...hmm...nanti dulu. Buah dan sayur semacam timun atau terung walau sudah dibersihkan bisa saja tetap mengandung bakteri. Jika kemudian bakteri-bakteri ini masuk ke dalam vagina, dapat menyebabkan infeksi. Belum lagi kalau saat digunakan sebagian atau (bahkan) seluruhnya nyangkut dan nggak bisa dikeluarkan. Sudahlah bikin infeksi, bikin malu pula saat minta bantuan dokter mengeluarkannya. Haish….
Ada banyak tips di luar sana, terutama buat Anda penganut gaya hidup alami, bahwa saat berhubungan seks minyak alami bisa membantu sebagai pelumas. Tapi, oh, tapi nggak semua oil bisa difungsikan sebagai lubricant, ya, moms. Dr. Raquel Dardik, MD, seorang ginekolog dan Associate Professor of Gynecology di NYU Langone Pusat Layanan Kesehatan, Amerika Serikat menyarankan menggunakan minyak dengan pH netral, seperti minyak almond, minyak kelapa, minyak zaitun. Tea tree oil? Jangaaaaan! Bisa bikin kulit vagina mengalami luka bakar. Pedas banget, lho, itu.
Photo by Deon Black on Unsplash