Saffron, si rempah mahal yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.Mommies sudah pernah coba konsumsi saffron? Kebetulan di awal 2020 teman saya ada yang menjual rempah tradisional Iran ini dan saya kebagian buat nyobain. Thanks to her, saya merasakan betul manfaat dari saffron, terutama selama PSBB pertama kali diterapkan. Saat itu, badan rasanya ikutan parno, setiap kali baca berita dan info tentang gejala Covid-19 dan cara mencegahnya, tuh, malah auto batuk!
Pokoknya, tenggorokan rasanya jadi lebih sensitif. Saya pun memutuskan untuk mengonsumsi saffron setiap pagi. Caranya, rendam tiga helai saffron di gelas berisi air panas sampai air menguning, kalau memang senang yang manis, campurkan madu secukupnya. Buat saya, rasanya enak, seperti teh! Efeknya apa? Yang saya rasa, sih, sepanjang PSBB berlangsung, badan nggak ngedrop sama sekali. Meski gaya hidup juga menentukan tingkat imunitas seseorang, namun sepertinya memang salah satu dari berbagai manfaat saffron ini memang betul saya rasakan. Memang, apa saja, sih, manfaatnya?
Meningkatkan imun tubuh
Saffron kaya akan antioksidan yang dapat membantu melawan stres oksidatif dan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa bioaktif dalam saffron mampu meningkatkan imunitas serta membantu menangkal patogen. Selain itu, saffron juga dapat meningkatkan sel darah putih, trombosit darah dan limfosit.
Memperbaiki kulit
Dalam pengobatan tradisional Iran, saffron dapat memperbaiki warna kulit. Sementara, dalam pengobatan tradisional Yunani, saffron dapat menyegarkan kulit wajah dan menyembuhkan jerawat, penyakit kulit dan luka. Selain itu, dapat membuat tubuh terlihat lebih muda dan cerah. Dari yang dilansir Healthline, saffron disebut-sebut merupakan rempah yang berharga dalam industri kosmetik. Banyak orang mengklaim bahwa saffron dapat meredakan masalah kulit yang umum, termasuk peradangan dan jerawat. Secara teoritis, sifat anti-inflamasi dan penyembuhan luka dapat membantu mengobati jerawat. Namun, tidak ada penelitian yang membuktikan manfat saffron untuk jerawat ini. Masih perlu penelitian yang lebih spesifik sebelum saffron dapat dianggap sebagai pengobatan untuk jerawat.
Melegakan pernapasan
Aroma saffron dan minyaknya baik untuk diagfragma dan radang selaput dada dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Iran. Ekstrak etanol crocus sativus dengan dosis saffron 100-800 mg/kg dan safranal (0,25-0,75 ml/kg) dapat mengurangi jumlah batuk.
Mengurangi risiko kanker
Dari Alodokter.com, terdapat penjelasan mengenai sebuah penelitian di laboratorium yang menyatakan bahwa saffron dapat menekan laju pertumbuhan sel kanker pada kanker usus. Selain itu, komponen antioksidan dalam saffron yang bernama crocin dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap kemoterapi. Walaupun hasil penelitian ini menjanjikan, namun efek antikanker dari saffron masih memerlukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat dibuktikan secara klinis terhadap manusia.
Membantu mengatasi insomnia
Putik dari bunga saffron bermanfaat untuk insomnia dan kecemasan, inilah alasan safron seringkali digunakan dalam pengobatan tradisional. "Saffron dianggap sebagai tanaman terapeutik yang sangat baik untuk mengobati depresi dalam pengobatan tradisional," papar Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Irmanida Batubara dalam penjelasannya pada CNN Indonesia. Dari sebuah penelitian pada tikus, safranal pada dosis 0,15 dan 0,35 ml/kg menunjukkan efek anxiolytic dan meningkatkan total waktu tidur tikus. Namun demikian, sesuai anjuran, saffron sebaiknya dikonsumsi di pagi atau siang hari, tidak di malam hari.
Membantu menurunkan berat badan
Saffron menetralkan asam lambung, membersihkan lambung, meningkatkan pencernaan makanan, memperkuat hati dan perut serta menurunkan nafsu makan. Menurut Prof Irmanida, dengan mengonsumsi dosis saffron (176,5 mg ekstrak saffron per hari) selama 8 minggu, nafsu makan dapat berkurang dan menciptakan efek kenyang yang dapat berkontribusi pada penurunan berat badan. Sebuah studi di Journal of Cardiovascular and Thoracic Research menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak saffron membantu orang dengan penyakit arteri koroner mengurangi indeks massa tubuh (BMI), massa lemak total, dan lingkar pinggang.
Gimana, Mommies, berminat mencoba rempah yang satu ini atau malah sudah rutin konsumsi saffron?