Beberapa waktu lalu, IDAI mengumumkan mengenai update jadwal vaksin rekomendasi untuk anak, apa saja yang berubah?
Meski pandemi, pemberian vaksin pada anak sebaiknya tetap berjalan sesuai jadwalnya, ya Mommies! Karena bagaimanapun juga, pun berdasarkan pernyataan dari WHO, vaksin dapat mengurangi risiko terkena penyakit dengan bekerja memberikan pertahanan tubuh untuk membangun perlindungan. Saat anak mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuhnya akan merespons.
“Vaksinasi adalah cara sederhana, aman dan efektif untuk melindungi orang dari penyakit berbahaya, sebelum bersentuhan dengan mereka,” - WHO
Beberapa waktu lalu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengumumkan bahwa ada update atau perubahan mengenai vaksin rekomendasi untuk anak, sampai dengan usia 18 tahun. Apa saja yang berubah? Untuk jadwal secara lengkap, silakan Mommies simak tabel yang sudah ter-update berikut ini.
Dari situs IDAI, berikut uraian lengkap dari jadwal vaksin anak 2020:
Vaksin Hepatitis B
Sebaiknya diberikan pada bayi segera setelah lahir dan sebelum berumur 24 jam. Pemberian didahului dengan penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit. Bagi bayi yang berat lahirnya kurang dari 2.000 gram, sebaiknya pemberian imunisasi hepatitis B ditunda sampai ia berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif (sudah terinfeksi penyakit hepatitis B) dan bayi bugar, maka akan diberikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif segera diberikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis V (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama vaksin DTwP (Difteri, Tetanus, Pertisis Whole-cell) atau DTaP (Difteri, Tetanus, Pertusis Aselular).
Vaksin Polio 0
Vaksin polio 0 (nol) diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan, diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya, diberikan bOPV atau PV bersama vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun bersama vaksin DTwP atau DTaP.
Vaksin BCG
Vaksin BCG sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan. Bila berumur 3 bulan atau lebih, BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif. Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
Vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus)
Dapat diberikan mulai umur 6 minggu, yaitu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya diberikan pada umur 5 - 7 tahun atau pada program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) kelas 1. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (Tetanus, difteri, pertussis). Booster selanjutnya pada umur 10 – 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
Vaksin pneumokokus (PCV)
Vaksin pneumokokus (PCV) diberikan pada umur 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 -15 bulan. Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan, maka berikan PCV sebanyak 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum diberikan pada umur 1- 2 tahun, berikan PCV sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, dan PCV13 diberikan 1 kali.
Vaksin rotavirus monovalen
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu.
Vaksin rotavirus pentavalen
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4-10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.
Vaksin influenza
Vaksin influenza diberikan mulai umur 6 bulan, dan dapat diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun, imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Sedangkan untuk umur lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
Vaksin MR/MMR
Pada umur 9 bulan, berikan vaksin MR kepada anak. Apabila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan vaksin MMR. Pada umur 18 bulan berikan MR atau MMR. Sementara, pada umur 5 – 7 tahun, berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1 - 2 tahun kemudian.
Vaksin Varisela
Vaksin varisela diberikan mulai umur 12 – 18 bulan. Pada umur 1–12 tahun, diberikan 2 dosis vaksin varisela dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Sementara, pada umur 13 tahun atau lebih diberikan vaksin varisela dengan interval 4 sampai 6 minggu.
Vaksin hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
Vaksin tifoid polisakarida
Vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
Vaksin human papilloma virus (HPV)
Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan umur 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan atau pada program BIAS kelas 5 dan 6. Umur 15 tahun atau lebih, diberikan vaksin HPV 3 kali dengan jadwal 0, 1 , 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).
Vaksin dengue
Vaksin dengue diberikan pada anak umur 9 – 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Demikian jadwal vaksin anak terbaru dari IDAI. Semoga tidak ada yang terlewat ya, moms!
Baca juga: