Review Anime School Babysitters: Ketika Remaja Laki-laki Jadi Pengasuh Bayi dan Balita

Kids

RachelKaloh・22 Dec 2020

detail-thumb

Lima pelajaran berharga yang bisa kita (dan anak kita) dapatkan dari menonton anime School Babysitters ini. 

Bayangkan bila di sekolah anak kita ada ekskul menjadi babysitter alias menemani bayi dan balita di daycare, seru kali ya? 

Menemani liburan, boleh, lah, screen time jadi agak lebih lama, asalkan kita memilih film yang kira-kira bisa berkesan buat anak. Buat Anda dan anak yang gemar nonton anime, coba, deh, nonton School Babysitters, sebuah serial anime Jepang karya Hari Tokeino, yang diadaptasi oleh Brain’s Base, menceritakan tentang kehidupan seorang remaja, Ryuuichi Kashima yang menjalani tugasnya sebagai seorang babysitter.

Jujur, saya juga bukan seorang penikmat anime, tapi kisah Ryu di sini sunggu menghibur, dan yang pasti, nonton anime School Babysitters ini bisa bikin anak belajar untuk:

Baca juga: Istilah di Dalam Anime yang Perlu diketahui Orang tua

Siap mental menjalani perannya

Sedih, sih, memang, karena ceritanya diawali dengan kehidupan Ryu yang mendadak berubah ketika ia kehilangan kedua orangtuanya. Bayangkan, masih teenager, ia harus hidup berdua dengan adik balitanya, ke mana-mana masih digendong-gendong. Namun, keadaan inilah yang membuat Ryu jadi tidak punya pilihan selain harus siap mental menjalani perannya. Untung saja di dunianya masih banyak orang yang baik hati, seperti Yoko Morinomiya, seorang nenek pemilik yayasan Morinomiya Academy, yang juga kehilangan anak dan menantunya pada kecelakaan yang sama dengan yang dialami orangtua Ryu. Ia meminta Ryu dan adiknya untuk menetap di asramanya dan menjadi murid di sekolahnya. Dengan syarat, Ryu harus menjalani perannya sebagai babysitter.

Belajar memiliki sifat kedewasaan

Dari karakter Ryu yang memang memiliki sifat ngemong, yes, masih ada lho anak laki-laki remaja yang care banget sama adiknya, bahkan ia juga bisa menerapkan sifat ke-abang-annya ini pada semua anak yang ada di daycare. Kebayang, nggak, sih, anak remaja laki-laki disuruh jadi babysitter? Buat kita yang paham betul chaos-nya tingkal laku anak balita, pasti sangat terhibur melihat para pemuda ini menjaga anak-anak. Dari yang nggak tahan sama rusuhnya balita, sampai yang bisa langganan tidur di tengah jam jaga. 

Kesedihan adalah perasaan yang harus kita hadapi

Bisa dibilang Ryu itu kuat sekali, tapi ada masanya ia merasa sangat kehilangan dan nggak sanggup menjalani kehidupannya, apalagi saat adiknya sakit. Sampai nenek “Kribo” Yoko Morinomiya, pun mengingatkan Ryu kalau merasa sedih itu sangatlah manusiawi. Kata nenek Yoko, meski Ryu dan adiknya sudah tidak lagi punya orangtua, bukan berarti mereka menjadi sebatang kara. “Jangan berpikir kamu kuat menahan semuanya sendiri!” Duh, nenek Yoko ini memang digambarkan sangat kaku dan tegas, cenderung galak, tapi dia tetap bisa menunjukkan perhatiannya yang sangat besar pada Ryu dan adiknya. 

Baca juga: Tanda, Penyebab dan Cara Atasi Social Anxiety pada Anak

Nggak gengsi-an

Kalau penjaga daycare ini anak-anak perempuan, mungkin nggak akan terlalu mengherankan, ya, dibandingkan anak laki-laki yang bergantian menjalani tugas shift-shift-an saat jam belajar mereka selesai. Karena memang, menjadi babysitters di sini adalah kegiatan ekstra kurikuler, di mana, sudah pasti peminatnya sangat sedikit, kebanyakan anak laki-laki memilih kegiatan olahraga seperti bermain kasti, tentunya. Namun, Ryu sama sekali tidak malu, bahkan ketika anak-anak balita daycare ini ngebuntutin dia sampai ke depan kelasnya. Lucu banget, deh! Ryu malah meladeni mereka dengan penuh perhatian, padahal udah dijudesin sama teman-teman sekelasnya karena dianggap mengganggu. 

Baca juga: 5 Anime yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Belajar berbagai karakter di anime School Babysitters

Tentu ada berbagai karakter lain yang juga menarik. Seperti, Kotarou Kashima, adik Ryu yang pendiam tapi berani memanggil nenek Yoko dengan panggilan nenek Kribo dan bisa membuat nenek Yoko jatuh cinta pada kakak beradik ini. Hayato Kamitani, kakak laki-laki dari Taka Kamitani, salah satu balita di daycare yang paling rusuh. Hayato ini selalu ada ketika Ryu membutuhkan bantuan. Karakternya unik, dia adalah seorang kakak yang mengasuh adiknya dengan cara yang tegas, kadang malah terkesan tega, tapi dia sayang banget sama adiknya. Lucu banget deh kalau lihat Ryu dan Hayato main sama anak-anak di daycare, kebayang, kalau versi drakor pasti unyu banget dua karakter ini, hahahahah!

Lalu, ada juga Maria Inomata, si juara kelas teman Ryu, yang dikasih tanggung jawab memastikan keadaan di sekolah aman, akibatnya, dia jadi terlalu kaku, apalagi ketika menemui anak-anak balita ini main ke kelasnya. Saking paniknya dengan tanggung jawab yang ia punya, ia tidak bisa salah sedikit, bawaaannya langsung stres. Namun, ia tetap berkomitmen menjalani tanggung jawabnya ini. Seiring berjalannya waktu, Maria Inomata belajar untuk menjadi sedikit lebih santai, khususnya di depan anak-anak balita yang lama-lama bisa juga dekat dengannya.

Baca juga: Ketika Anak Terlalu Perfeksionis, Harus Bagaimana?

Cus, nonton, deh! Di Youtube juga ada, kok, lengkap 12 episode!