Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tips Percaya Diri di Dunia yang Sulit Membuat Kita Percaya Diri
Setiap orang tahu pentingnya rasa percaya diri dan pengaruhnya dalam hidup sehari-hari kita. Tapi, bagaimana kita betul-betul memancarkan rasa percaya diri? Mari coba tips percaya diri berikut ini.
Terlebih lagi, di era media sosial sekarang, situasi yang kita hadapi semakin rentan menggerus kepercayaan diri. Ambil contoh, baru selesai menulis status atau stories, lalu kita menanti siapa saja yang memberi like, ada yang komen apa, apa kata orang, dan sebagainya. Kalau banyak yang like, rasanya hari itu jadi hari yang indah. Lain kalau yang muncul komen negatif, bisa-bisa nggak doyan makan seharian. Hal-hal seperti itu sudah menjadi tanda kita tidak percaya diri.
Contoh lain, seperti yang dikisahkan di film The Social Dilemma. Seorang gadis remaja yang sedang gabut memposting foto selfienya dengan bangga. Ia merasa begitu pede sampai…seseorang memberi komentar iseng tentang telinganya. Seketika itu juga, runtuhlah bangunan kepedeannya. Bolak-balik ia memperhatikan telinganya, dan ia merasa down karena telinganya terlihat besar. Hanya dalam waktu singkat, ia jatuh ke lembah depresi. Salah yang komen atau mentalnya yang terlalu rapuh? Pada kita -orang dewasa- hal semacam ini juga sering terjadi, namun pada remaja dampak psikologisnya bisa lebih parah.
Lalu bagaimana tips percaya diri yang bisa kita lakukan?
Baca juga: Pentingya Self Compassion Seperti Self Love
Tips Percaya Diri 1: Ubah Sudut Pandang
Dulu, kita sering terkagum melihat kecantikan para model di majalah perempuan, yang sebetulnya hasil photoshop. Sekarang, keberadaan filter-filter beauty membuat kita leluasa mengedit penampilan sesuai yang kita inginkan, sebelum diposting. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Disability Charity Scope, media sosial membuat lebih dari separuh pengguna merasa tidak layak, menurut survei terhadap 1.500 orang oleh Scope amal disabilitas, dari 1500 responden berusia 18-34, separuh di antaranya mengatakan media sosial membuat mereka merasa tidak menarik. Penelitian lain dari Penn State University, menunjukkan bahwa melihat selfie orang lain menurunkan harga diri, karena pengguna membandingkan diri mereka dengan foto orang lain yang terlihat bahagia. Penelitian dari University of Strathclyde, Ohio University dan University of Iowa juga menemukan bahwa perempuan membandingkan diri mereka dengan selfie perempuan lainnya secara negatif.
Tapi bukan hanya selfie yang berpotensi merusak harga diri. Sebuah studi terhadap 1.000 pengguna Facebook di Swedia menemukan bahwa wanita yang menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook dilaporkan merasa kurang bahagia dan percaya diri. Para peneliti menyimpulkan, ketika pengguna Facebook membandingkan kehidupan mereka dengan karier orang lain yang tampaknya lebih sukses dan hubungan yang lebih bahagia, mereka mungkin merasa bahwa hidup mereka sendiri kurang berhasil.
Walaupun ada juga yang mengatakan, Facebook tidak selamanya berdampak negatif terhadap kepercayaan diri. Ada juga sebuah penelitian dari Cornell University yang mengungkapkan, Facebook memiliki efek positif pada rasa kepercayaan diri. Melihat profil Facebook kita sendiri dapat meningkatkan percaya diri karena kita bisa mengontrol bagaimana kita ingin menampilkan diri.
Menganggap media sosial buruk dan menjauhinya sama sekali, juga bukan hal yang bijak. Kita tetap bisa mengambil hal-hal positif dari media sosial, selama kita bisa mengubah sudut pandang dan tidak menyerahkan diri kita pada penghakiman orang lain di media sosial.
Baca juga: 10 Tanda Kita Tidak Menghargai Diri Sendiri
Gunakan Afirmasi
Kepercayaan diri bukanlah bawaan, atau karena kita terlahir dengan karunia wajah yang cantik atau tampan, otak yang cemerlang, materi yang berlimpah, almamater mentereng, kata Dr. Ivan Joseph, seorang Coach sepak bola. Kepercayaan diri adalah sebuah skill yang perlu dilatih. Salah satu cara sederhana, gunakan afirmasi positif. Salah satu afirmasi andalan Coach, yakni “I am captain of my ship. I am master of my fate.” Kalimat ini menjadi suntikan baginya untuk membangkitkan kekuatan pribadi, keluar dari situasi di mana hidup kita bergantung pada opini orang lain.
Bentuk lain dari afirmasi adalah self-talk, berbicara pada diri sendiri. Seringkali kita bergumam dalam benak, tentang kelemahan kita, hal-hal negatif dan kecemasan-kecemasan. Misalnya, “Aku kalau pakai baju ini terlihat kurang oke.” “Biasanya tiap presentasi aku selalu grogi. Dicecar dikit, langsung blank.” Dan sebagainya. “Kita tahu bahwa pikiran kita memengaruhi tindakan; mengapa kita mengatakan self-talk yang negatif itu ke diri kita sendiri? Kita perlu mendapatkan penegasan diri. Siapa lagi yang akan percaya sama kita, kalau bukan kita sendiri. Kalau kita tidak yakin sama diri sendiri, bagaimana orang lain bisa yakin sama kita,” saran Ivan.
Bagaimana jika mulai sekarang, self-talk itu diubah menjadi lebih positif. “Change your thought and you change the world,” kata sebuah ungkapan terkenal.
Share Article
COMMENTS