Sorry, we couldn't find any article matching ''
Cara Menghangatkan ASI Perah Agar Tetap dalam Kondisi Baikk
Cara menghangatkan ASIP atau ASI perah setelah tersimpan beku di freezer tidak bisa sembarangan. Simak do’s and dont’s-nya berikut ini.
Buat ibu bekerja, memompa ASI menjadi hal yang sangat penting, mengingat setelah cuti melahirkan selesai, kita harus siap kembali bekerja namun bayi tetap perlu mendapatkan ASI eksklusif hingga enam bulan dan melanjutkan pemberian ASI hingga dua tahun. Dari menyimpan stok ASIP sampai memberikannya kepada bayi, semua harus melewati proses yang bisa dibilang perlu kehati-hatian, apalagi kalau orang yang memberikan ASIP untuk bayi sehari-hari bukan ibu.
Supaya ASI perah tetap terjaga dan nutrisinya tidak berkurang, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat menghangatkan ASIP:
Cara menghangatkan ASI perah:
Mengeluarkan ASIP secara berurutan sesuai tanggal
ASI yang tersimpan di dalam freezer, tentunya akan dikeluarkan sesuai dengan tanggal yang tertera pada botol ASIP. Itu sebabnya, setiap selesai memompa, keterangan waktu dan tanggal pada wadah penyimpanan ASIP sebaiknya jangan sampai terlupakan untuk diisi. Agar orang di rumah yang bertugas memberikan ASI pada bayi lebih mudah untuk mengatur mana yang perlu bayi habiskan terlebih dahulu.
Perubahan suhu secara bertahap
Saya ingat betul dulu, setiap kali ada meeting dan harus meninggalkan anak dengan orangtua di rumah, dari malam hari, ASIP dari freezer sudah harus kita pindahkan ke lemari es, bagian chiller (bagian bawah) supaya semalaman ASI mencair, namun tetap tersimpan dalam suhu yang dingin. Mendekati jam minum bayi, kira-kira setengah jam sebelum bayi minum, keluarkan ASI dari chiller lalu rendam di dalam mangkuk berisi air atau siram wadah ASI dengan air keran. Sebaiknya, catat juga jadwal bayi menyusu sebaiknya supaya ASI tidak dikeluarkan terlalu lama di suhu ruangan.
Menghangatkan ASIP menggunakan alat yang tersedia di rumah
Ketika ASI sudah dalam suhu normal, tidak lagi terlalu dingin, lanjut ke tahap berikutnya yaitu dihangatkan. Gunakan bottle warmer, biasanya alat ini memiliki tahapan suhu saat mode penghangat dinyalakan. Praktisnya, kita hanya tinggal menunggu beberapa menit sampai ASI siap diberikan pada bayi. Namun, cara tradisional juga bisa kita lakukan, yaitu merendam ASI di dalam mangkuk atau gelas yang berisi air hangat. Setelah suhu ASIP sudah cukup hangat, segera berikan pada bayi.
Menyimpan ASI hasil pompa di wadah yang aman
Pastikan saat memompa, kita sudah menyiapkan wadah sebagai tempat penyimpanan ASI. Wadah yang sering digunakan para ibu sekarang ini adalah kantong ASIP, secara penggunaan memang jauh lebih praktis karena sudah tersedia tempat menulis keterangan tanggal dan setelah dipakai, tinggal langsung dibuang. Namun, bila tidak ingin menggunakan plastik sekali pakai, botol plastik atau botol kaca juga bisa jadi pilihan. Hanya saja, kita perlu secara manual menempel kertas berisi tanggal pada botol. Tidak perlu khawatir karena material yang digunakan wadah khusus penyimpanan ASI kini sudah menggunakan teknologi yang memadai sehingga kualitas ASI bisa tetap terjaga.
Mengenal frekuensi dan volume bayi dalam sekali menyusu
Hal ini memang tidak selamanya bisa saklek, namun biasanya kita sudah tahu seberapa banyak rata-rata ASI yang akan bayi minum dalam sekali menyusu. Hal ini penting supaya kita juga bisa menyimpan ASI hasil perahan di dalam wadah dengan ukuran sesuai dengan yang bayi butuhkan dalam satu sesi menyusu, menghindari ASI terbuang mubazir karena terlalu banyak.
Baca juga: Pro dan Kontra Donor ASI
Yang jangan dilakukan pada ASI perah:
Terlalu lama menyimpan ASIP yang sudah siap diminum
Ketika ASI sudah cukup hangat dan siap diminum, pastikan bayi segera mengonsumsinya, setidaknya tidak lebih dari 2 jam dibiarkan di suhu ruangan. Karena itu, ASIP sebaiknya tidak disiapkan terlalu dini, namun mendekati jadwal minum anak supaya mengurangi kemungkinan ASIP didiamkan lama-lama.
Menerapkan jeda dalam pemberian 1 botol ASIP
Dengan memberikan ASIP sesuai dengan frekuensi dan volume bayi sekali menyusu, maka risiko pemberian ASI berjeda bisa diminimalkan. Memang beberapa bayi juga ada yang berhenti sebentar sebelum melanjutkan minum, namun bila jeda yang terjadi melebihi waktu yang seharusnya, misalnya bisa satu sampai dua jam, sebaiknya, ganti dengan ASIP yang baru.
Serba terburu-buru
Karena proses menghangatkan ASI membutuhkan waktu yang cukup lama, tapi begitu sudah siap, tidak bisa terlalu lama dibiarkan di suhu ruangan, sebaiknya, kita sebagai ibu sudah mengatur jadwal dengan baik. Siapkan yang harus disiapkan dari malam hari, sediakan alat-alat yang dibutuhkan di pagi hari dan tinggalkan pesan yang jelas pada orang yang akan bertanggung jawab pada ASIP kita tersebut. Hindari mempersiapkan hal ini secara terburu-buru, supaya anak tetap bisa mendapatkan ASI kita yang berkualitas.
Memberikan ASIP dalam keadaan wadah rusak
Meski kita sudah menggunakan wadah khusus ASI yang terpercaya kemungkinan terjadinya kerusakan tetaplah ada. Misalnya, botol kaca tidak sengaja terbentur saat dipindahkan dari freezer ke chiller, atau kantong ASIP terkena goresan yang tidak disadari ketika proses penyimpanan ASIP. Karena itu, dari tahap pemindahan di malam hari, pastikan untuk senantiasa memeriksa permukaan wadah agar tetap utuh sampai ASIP siap diberikan pada bayi.
Baca juga: Kenapa Bayi Tidak Mau Minum ASI Perah?
Share Article
COMMENTS