Iklan McDonald’s dikabarkan cukup membuat baper para ibu dengan anak yang beranjak remaja, memang apa, sih, isinya?
Buat Mommies yang belum lihat iklan McDonald’s edisi Natal #ReindeerReady yang konon cukup membuat baper para ibu dengan anak yang kini sudah menjadi remaja, silakan intip dulu berikut ini:
McDonald’s menggambarkan iklan yang sangat emosional
Iklan McDonald’s UK ini mengisahkan seorang single mom yang tinggal berdua dengan anaknya, yang kini sudah menjadi remaja. Ternyata cukup menyayat hati para ibu yang kebetulan mengalami hal serupa. Seperti yang kita alami selama ini, saat menghadapi si newborn, rasanya memang sangat challenging, gantiin popok, menyusui, ngasih makan, belum lagi menghadapi mereka saat mulai tantrum. Namun, dalam sekejap, semua hal itu akan berubah menjadi memori, hanya bisa diingat, tidak bisa kita ulang lagi.
McDonald’s menggambarkannya dengan sangat real, di mana sisi anak juga menyadari bahwa dirinya mengalami perubahan emosi, dari yang dulunya excited dengan kejutan, sinterklas, semangat setiap kali diajak menghias pohon natal, sekarang… biasa aja! Adegan di iklan ini sedikit mengingatkan saya pada film Inside Out yang juga mengisahkan sebuah peralihan, dari anak ke remaja, betapa emosi mereka berubah, dan mereka menyadari hal itu. Things changed! Dan kita mau nggak mau harus siap dengan perubahan itu.
Scene demi scene yang relatable dan soundtrack yang sangat mewakili
“Forever Young” versi mellow oleh Becky Hill menjadi lagu pengantar iklan. Scene awal dimulai ketika sang ibu mencoba membawa suasana liburan yang penuh semangat pada anaknya. Kotak berisi dekorasi natal ia bawa masuk ke pintu kamar anak, “Yeay, saatnya menghias pohon!” Batin si anak, yang merupakan perwakilan perasaan ibu yang masih ingin anak memiliki perasaan yang sama like they used to tergambar di hati anak; senang, tersenyum ceria sambil tepuk tangan. Sementara in real life, si anak merespons dengan menarik tali hoodie-nya, memberikan ekspresi yang sangat mewakili perasaannya sekarang, “Ugh, nggak menarik, mendingan main game!”
Diikuti scene berikutnya ketika sang ibu tetap berusaha membawa anak ke bazaar yang menjual ornamen dekorasi Natal. Sepanjang jalan, anak fokus dengan gadgetnya, lalu sang ibu mengambil sepasang telinga rusa, mengajaknya bercanda, kembali muncullah ekspresi yang menjadi ekspektasi sang ibu; anak yang tampak senang. Nyatanya, ia sudah tidak lagi tertarik, lalu mengambil earpods-nya, kembali mendengarkan musik.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Telinga Anak Karena Terlalu Sering Pakai Headphone
McDonald’s mengembalikan semangat anak
Sampai di adegan mereka akhirnya mampir ke drive thru McDonald’s. Penonton mulai sadar, bahwa, memang, tidak semua memori indah anak bisa semudah itu hilang ditelan bumi, tentu ada sesuatu yang excitement-nya tidak lekas memudar, salah satunya, saat beli McDonald’s. Meski ketika dibelikan paket McD, emosi anak juga tidak berubah drastis menjadi penuh tawa, namun ia berhasil menahan untuk tidak merespons segala usaha yang ibunya lakukan demi menghiburnya, dengan cara memberontak, salah satu perilaku khas anak remaja pada umumnya. Ia lalu tersenyum, membalas ajakan ibunya untuk bermain bola salju, dengan tatapan penuh kedewasaan. Jujur, bagian ini, saya pun ikutan mellow meski hanya bisa ngebayangin aja.
Iklan ditutup dengan adegan ibu dan anak ini duduk berdua di sofa, dalam keadaan tertidur, setelah dekorasi Natal selesai dipasang. Si ibu lalu membangunkan anak saat tengah malam, lalu anaknya berjalan ke arah perapian, mengeluarkan reindeer treats-nya, yang cukup mengejutkan si ibu. Ternyata, dia masih semangat menjalani kebiasaannya di masa kecil. Well, kalau kata princess Anna-nya Frozen, somethings never changed!