banner-detik
NEW PARENTS

Mengenal Tongue Tie & Lip Tie Pada Bayi

author

Rahmasari Muhammad29 Nov 2020

Mengenal Tongue Tie & Lip Tie Pada Bayi

Mari mengenali perbedaan antara Tongue Tie dan Lip Tie yang sering dialami oleh para bayi.

Ketika saya hamil, salah satu permasalahan bayi yang cukup menarik perhatian sayaadalah masalah tongue tie dan lip tie. Terutama karena di Rumah Sakit tempat saya melahirkan, banyak sekali bayi yang terdeteksi dengan masalah tersebut dan akhirnya harus mengalami tindakan pengoreksian bibir dan lidah atau istilah kedokterannya frenotomy. Sebenarnya apa sih tongue tie dan lip tie itu? Mari kita bahas satu persatu.

Tongue tie (TT) atau ankyloglossia adalah suatu kondisi dimana dasar lidah melekat pada dasar mulut melalui frenulum (tali lidah) yang tebal, kencang atau pendek yang menyebabkan gerakan lidah menjadi sangat terbatas.

Sedangkan lip tie (LT) adalah kasus pada bayi di mana frenulum bibir atas melekat pada gusi. Masing-masing kasus ini mempunyai level urgency/tingkat keparahan yang berbeda-beda. Bayi yang terindikasi memiliki masalah TT dan LT sering dikaitkan dengan masalah susah menyusui, kenaikan berat badan yang kurang baik dan lecet atau luka yang berkepanjangan pada payudara ibu.

Baca juga: Menyiasati Puting Lecet Hingga Bernanah Saat Menyusui

Nah, seberapa urgent sih untuk kita melakukan tindakan frenotomy jika bayi kita terindikasi TT dan LT?

Berdasarkan pengalaman pribadi, ketika bayi saya berusia satu bulan, bayi saya didiagnosa mempunyai masalah TT dan LT dan menurut Dokter Spesialis Anak yang memeriksa, sebaiknya dilakukan tindakan frenotomy. Hal tersebut dikaitkan dengan kenaikan berat badan bayi yang kurang baik di bulan pertama. Jujur, diagnosa tersebut memang sempat bikin drop dan rasanya pengen buru-buru melakukan tindakan frenotomy. Siapa sih yang tega membiarkan bayinya kelaparan dan mengalami gangguan pertumbuhan karena tidak bisa menyusu?

Namun, akhirnya saya dan suami sepakat mencari second opinion ke dua orang dokter anak, yaitu dr Endah Citraresmi SpA di RSIA Kemang Medical Care (KMC) & dr Elizabeth Yohmi SpA, IBCLC di RS St. Carolus. Dr Elizabeth adalah dokter spesialis anak yang juga merupakan konselor laktasi bersertifikasi internasional dengar gelar International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC). Pada waktu itu, saya berpikir bahwa perlu untuk mencari second opinion ke dokter anak yang juga merupakan ahli laktasi, agar beliau bisa membantu saya dan memberikan tips untuk bisa menyusui dengan lebih baik.

Baca juga: Daftar Klinik Laktasi di Jabodetabek dan Daerah Jawa

Setelah berkonsultasi dengan kedua dokter tersebut, membuat saya sedikit lega karena menurut mereka bayi saya cukup pintar menyusu walaupun memang nampak sedikit masalah TT dan LT, dan juga kenaikan berat badan bayi yang cukup baik di bulan kedua. Karena itu, belum diharuskan untuk diambil tindakan apapun. Yang sebaiknya saya lakukan adalah terus belajar menyusui dengan baik sambil memantau kenaikan berat badannya berdasarkan growth chart WHO yang menjadi panduan untuk pertumbuhan fisik bayi.

Dari hasil diskusi saya dengan kedua dokter anak tersebut dan juga browsing kanan kiri, beberapa kesimpulan mengenai masalah TT dan LT ini :

Tidak semua bayi terindikasi TT dan LT harus di-frenotomy

Kenapa? Karena jika bayi mempunyai masalah TT dan LT namun pandai menyusu, kenaikan berat badan baik, dan si ibu tidak kesakitan atau tidak mengalami lecet yang berkepanjangan maka dianggap tidak perlu diambil tindakan apapun.

Semua bayi dan ibu memerlukan waktu adaptasi & belajar menyusui

Biasanya dalam satu bulan pertama, ibu dan bayi sama-sama masih belajar untuk menyusui dan mencari posisi menyusui yang paling nyaman. Mungkin permasalahan menyusui adalah bukan karena TT dan LT, namun pada latch on (pelekatan bayi pada payudara ibu) dan juga posisi menyusui yang kurang sesuai serta masalah kepercayaan diri & kenyamanan ibu dan bayi. Jadi, frenotomy baru dilakukan jika memang pelekatan dan posisi sudah betul namun masalah seputar TT dan LT masih timbul dan dapat mengganggu proses menyusui secara signifikan.

Bukan hanya bentuk bibir dan lidah yang harus dinilai, namun juga fungsinya secara keseluruhan

Pada beberapa kasus, bayi yang terindikasi TT dan LT dapat menyusu pada ibu dengan baik tanpa tindakan pengoreksian apapun. Jadi, harus dilihat secara keseluruhan bentuk, fungsi lidah dan bibir bayi. Jika secara bentuk memang bermasalah, namun secara fungsi dapat digunakan dengan baik, maka tidak perlu diambil tindakan pengoreksian. Salah satu panduan penilaian untuk bayi yang terindikasi TT dan LT adalah menggunakan panduan Hazel Baker, untuk menilai keseluruhan permasalahan TT dan LT baik secara bentuk maupun fungsi.

Baca juga: Cara Atasi Bayi yang Malas Menyusu

Jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dan bertanya secara detail kepada dokter anak, dan juga mencari second opinion untuk memastikan sebelum diambil tindakan tertentu jika terindikasi Tongue Tie dan Lip Tie.

Share Article

author

Rahmasari Muhammad

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan