banner-detik
SELF

Update Covid-19: Dari Vaksin Pfizer yang 95% Efektif Hingga Antibodi Penangkal pada Anak

author

RachelKaloh24 Nov 2020

Update Covid-19: Dari Vaksin Pfizer yang 95% Efektif Hingga Antibodi Penangkal pada Anak

Vaksin Pfizer dikabarkan 95% efektif mencegah asymptomatic Covid-19. Cek berita baik lainnya di sini, ada update Covid-19 apa lagi?

Sudah bolehkah merasa lega? Sudah, tapi jangan lalu jadi lalai terhadap protokol kesehatan yang sampai sekarang seharusnya masih kita jalankan dengan tertib. Selain Vaksin Pfizer yang dikabarkan efektif 95% mencegah asymptomatic Covid-19, menurut ilmuwan, anak-anak disebut memiliki antibodi penangkal virus Corona. Yuk, mari kita bahas!

Update Covid-19 yang pertama: Vaksin Pfizer 95% efektif

Sebuah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, bekerjasama dengan perusahaan asal Jerman, BioNTech, mengembangkan vaksin Covid-19 yang menurut hasil awal uji klinis dapat dinyatakan 95% efektif. Beberapa hal yang melegakan dari vaksin Pfizer ini adalah:

  • Dalam data terbaru yang dilaporkan, kemanjuran vaksin ini juga terlihat pada lansia.
  • Petinggi WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus merespon kabar baik ini dan meyakini vaksin Covid-19 Pfizer akan tersedia dalam waktu cepat dan harus bisa diakses semua negara termasuk negara berkembang demi mempercepat penanganan pandemi Corona di dunia. 
  • Dalam laporan hasil akhir uji klinis vaksin tersebut, dilaporkan bahwa tidak ada efek samping serius, hanya kelelahan. Menurut keterangan dari salah satu relawan, efek samping yang terasa adalah sakit kepala dan nyeri otot seperti setelah menjalani vaksinasi flu. 
  • Bagaimana dengan vaksin yang akan beredar di Indonesia?

    Sejumlah kandidat vaksin Covid-19, seperti buatan Pfizer, Moderna, dan Gamaleya (sputnik V) telah melaporkan perkembangan uji klinis dengan efektivitas 90% lebih. Bagaimana dengan vaksin Sinovac?

  • Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan saat ini vaksin Covid-19 Sinovac sedang menjalani uji klinis tahap 3 di Bandung dan masih perlu melewati berbagai proses untuk mengetahui tingkat kemanjurannya. 
  • Minggu pertama Januari 2021 diharapkan hasil data uji klinis tahap 3 selesai dan dilaporkan ke BPOM untuk nantinya mendapatkan izin Emergency Use of Authorization (EUA) atau penggunaan darurat. 
  • Menurut Kepala BPOM Penny K Lukito, minimum efikasi untuk pemberian izin EUA adalah 50%. Umumnya 70%, namun dalam masa pandemi, 50% saja sudah bisa dianggap efikasinya baik.
  • Anak-anak disebut memiliki antibodi penangkal virus Corona

    Dilansir www.sciencealert.com, Leila Sawenko, seorang ibu muda di Melbourne, Australia, dan suaminya pulang dengan tanpa sadar membawa virus SARS-Cov-2 ke rumah dan menularkannya ke anak-anak. Keduanya kemudian mengalami gejala batuk, hidung tersumbat, demam dan sakit kepala, membuat seluruh keluarga harus melakukan tes swab. Hasilnya, Leila dan suami positif Covid-19 namun anak-anaknya negatif, meskipun dua anak laki-lakinya mengalami gejala ringan. Sementara, anak perempuannya negatif, padahal ia tidur di ranjang yang sama dengan orangtuanya selama sakit. 

    Melanie Neeland, ahli imunologi menjelaskan bahwa respons sel kekebalan ini aktif pada semua anak. Pembawa pesan molekuler dalam darah yang memicu gejala sangat rendah, menyebabkan anak-anak hanya memiliki gejala ringan, bahkan tidak sama sekali. Penulis studi, Shidan Tosif, mengatakan fakta bahwa anak-anak dapat melawan virus tanpa menunjukkan hasil tes positif memberi arti bahwa anak memiliki beberapa tingkat sistem kekebalan yang mampu menangani virus secara efektif tanpa membuat mereka sakit.

    Penularan Covid-19 lewat rongga mulut 

    Dilansir Kompas.com, dalam survey Nielsen dan UNICEF terbaru, 71% dari 2000 responden di enam kota di Indonesia mengira bahwa virus corona dapat tertular hanya melalui batuk atau bersin karena virus bersarang di saluran pernapasan. Padahal, berbicara atau bernapas melalui mulut tanpa menggunakan masker juga berpotensi menularkan virus Corona. Terkait hal ini, sebaiknya:

  • Sikatlah lidah saat menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari, karena pasta gigi mengandung deterjen yang sama dengan hand sanitizer yang dapat membunuh bibit penyakit. 
  • Berkumur dengan obat kumur yang mengandung antiseptik sebanyak 4 kali sehari selama 1 menit dapat menurunkan jumlah virus yang ada di rongga mulur dan saluran pernapasan hingga 99,99%.
  • Tidak berbicara di tempat umum, terutama di ruang sempit dan tertutup tanpa ventilasi, seperti di lift atau saat sedang makan di tempat umum dapat mengurangi risiko transmisi Covid-19.
  • Hindari bernapas melalui mulut. Sekali bernapas, seseorang mengeluarkan 50-50.000 droplet. Sementara, bernapas melalui hidung dapat memerangkap sekitar 98-99% bakteri, virus, debu, dan benda mikro terbang lainnya. 
  • Pakai masker! Orang yang memakai masker menurunkan risiko penularan virus Corona sebesar 7%.

    Demikian update Covid-19 sejauh ini. Semoga benar bisa cepat berlalu, ya!

    Baca juga:

    Serba-Serbi Vaksin Influenza, Bisa Menangkal Covid-19?

    7 Rekomendasi Layanan Psikolog Online Untuk Ketenteraman Jiwa Selama Covid-19

    Share Article

    author

    RachelKaloh

    Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan