16 Fakta Tentang Diare pada Anak

Health & Nutrition

fiaindriokusumo・12 Oct 2020

detail-thumb

Diare pada anak bisa mengakibatkan dehidrasi. Bagaimana cara mengetahui dehidrasi yang terjadi masuk dalam skala ringan, sedang atau berat? 

Diare, sebagai salah penyebab kematian tertinggi pada anak di Indonesia sebaiknya tidak kita anggap remeh. Bersama dengan dr Citra, SpA, IBCLC, M.Kes, beberapa waktu lalu saya membahas banyak fakta mengenai diare pada anak. Berikut beberapa poin yang penting untuk kita ketahui sebagai orangtua: 

  1. Diare adalah proses yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan racun-racun, makanan, serta cairan dari dalam tubuh karena dianggap berbahaya bagi tubuh. Biasanya racun ini akan sengaja dikeluarkan dalam bentuk peningkatan frekuensi BAB lebih dari tiga kali. Disertai dengan konsistensinya yang lebih cair atau lebih lunak. 

  1. Ketika seorang bayi atau anak mengalami BAB lebih sering dari biasanya, sudah bisa dicurigai diare. 

  1. Ada dua penyebab diare: Infeksi dan Non Infeksi. Pertama, infeksi bisa infeksi bakteri atau infeksi virus. Non infeksi, misalnya ketika kita makan sesuatu dan ternyata itu tidak cocok untuk diterima oleh tubuh kita. Misal makanan terlalu pedas, atau basi. Atau bisa juga karena alerg makanan atau minuman.Saat kita alergi terhadap makanan atau minuman tertentu, gejalanya salah satu bisa diare. 

  1. Yang membedakan derajat ringan, sedang atau berat ketika terjadi diare pada anak, yaitu dari dehidrasinya. 

  1. Turun berat badan sekitar 5%  masuknya dehidrasi ringan atau sedang. Turun berat badan lebih dari 10%, masuknya dehidrasi berat. 

  1. Cara penanganan diare pada bayi dan diare pada anak intinya adalah mencegah jangan sampai mengalami dehidrasi. Berarti, harus banyak masuk cairan, bisa lewat minuman seperti teh hangat, oralit, atau kuah-kuah sop dsb-nya serta makanan bercita rasa tawar, karena makanan tawar tidak membuat mual. 

  1. Tanda awal dehidrasi di antaranya: merasa haus terus menerus, lemas, tidur terus, berhenti menangis (pada bayi). 

  1. Tanda lain pada bayi saat dehidrasi? Untuk bayi usia sampai 18 bulan, biasanya ubun-ubun akan datar atau cekung. Selain itu, lebih dari tiga jam nggak BAK, itu bisa jadi bayi kurang cairan. Saat bayi diare, gunakan popok kain agar bisa mengetahui frekuensi BAK bayi. 

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih pada Anak

  1. Jika diare terjadi pada bayi usia di bawah 6 bulan, segera langsung bawa ke dokter, tidak usah menunggu lagi, karena kemungkinan terjadinya dehidrasi sangat cepat. 

  1. Jika diare terjadi pada bayi di atas usia 6 bulan, cek dulu beberapa kondisi berikut: Jika masih mau menyusu dengan baik, jika BAK masih sering dan tidak lemas, bisa ditunggu maksimal dua hari. Lebih dari dua hari, segera bawa ke dokter. Pada anak-anak di atas dua tahun, selama anak tidak ada tanda dehidrasi, masih mau makan dan minum, masih ceria, harusnya masih aman. Intinya bawa ke rumah sakit jika ada risiko dehidrasi. 

  1. Adakah batas maksimal BAB atau muntah saat diare? Tidak ada. Yang penting setiap kali ada yang keluar dari tubuh, segera berikan cairan pengganti secara perlahan. 

  1. Diare jangan dibuat mampat, karena itu sebenarnya tidak bagus. Ingat saja prinsip diare, bahwa ketika diare artinya tubuh sedang membuang racun. Kalau dibuat mampat hanya akan membuat racun diam di dalam tubuh dan bisa ke mana-mana. Malah akan berkepanjangan.  Biarkan dikeluarkan tapi ganti cairan. 

  1. Ibu menyusui makan makanan pedas, maka bayi akan diare? MITOS. 

  1. Diare bisa sampai berapa hari? Tergantung penyebabnya. Kalau hanya salah makan, biasanya semalam kelar. Tapi ada penyebab lain pada diare seperti infeksi saluran cerna, bisa sampai satu minggu. Tergantung penyebab utama. 

  1. Apakah ada efek jangka panjang jika anak sering diare walau setiap diare dapat sembuh dengan baik? Kuncinya adalah cari penyebab kenapa anak sering diare. Bukan masalah sembuh atau tidaknya, namun apa penyebabnya. 

  1. Demam juga bisa menjadi salah satu tanda awal terjadinya dehidrasi. 

Baca juga: Jenis-jenis Termometer dan Cara Pemakaiannya

Berikut rangkuman hasil ngobrol-ngobrol saya dengan dr Citra dan Fifi Alvianto di IG Live bersama Entrostop Herbal Anak (EHA). Oh bicara tentang Entrostop Herbal Anak, ini bisa banget kita simpan di rumah lho, karena Entrostop Herbal Anak ini fungsinya bukan membuat mampat namun membantu mengurangi frekuensi BAB  dan membantu memadatkan tinja. Selain itu, hadir dalam bentuk sirup manis dengan aroma jambu biji, membuat rasanya mudah disukai anak-anak. Namun ingat ya, ini hanya boleh untuk anak usia 6 tahun ke atas. 

Baca juga: Pertolongan Pertama Anak Sakit di Saat Pandemi