banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Update Covid-19: PSBB 2.0, Virus di Salmon, Jurus 3T, Hingga Masker Scuba yang Tidak Efektif

author

RachelKaloh18 Sep 2020

Update Covid-19: PSBB 2.0, Virus di Salmon, Jurus 3T, Hingga Masker Scuba yang Tidak Efektif

Pandemi belum selesai, daripada pusing lihat berita, baca rekap penting berikut ini saja untuk update Covid-19. 

Boro-boro selesai, yang ada malah PSBB yang kembali diterapkan untuk wilayah Jakarta, sesuai dengan wewenang Gubernur Anies Baswedan. Selain itu, sudah sampai mana penanggulangan yang dilakukan pemerintah, dengar-dengar, penggunaan masker skuba kini tidak lagi disarankan.. Hmm, pelan-pelan, yuk, kita bahas satu per satu.

Baca juga: Layanan Online Psikolog di Masa Pandemi

PSBB 2.0 

Aturan yang diberlakukan dalam PSBB kedua ini, yaitu:

  1. Sistem ganjil genap ditiadakan.
  2. Mobil hanya diperbolehkan mengangkut maksimal dua orang kecuali berdomisili di alamat yang sama.
  3. Kapasitas transportasi umum dan taksi maksimal 50%.
  4. Ojek online diperbolehkan beroperasi.
  5. SIKM tidak diberlakukan.
  6. CFD ditiadakan.
  7. 11 sektor usaha diperbolehkah beroperasi dengan membatasi jumlah karyawan maksimal 50%.
  8. Kantor dan instansi pemerintah pusat dan daerah membatasi jumlah karyawan maksimal 25%.
  9. Pasar dan mal boleh beroperasi dengan kapasitas pengunjung maksimal 50%.
  10. Operasional tempat hiburan, tempat rekreasi, taman kota, dan RPTRA ditutup.
  11. Pernikahan hanya boleh digelar di KUA atau kantor catatan sipil.
  12. Fasilitas olahraga umum ditutup.
  13. Sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar hanya secara online.
  14. Tempat ibadah di zona merah ditutup, hanya yang di pemukiman boleh dibuka dengan kapasitas pengunjung maksimal 50%.
  15. Seluruh fasilitas umum ditutup.
  16. Isolasi mandiri dihapuskan.
  17. Restoran dan kafe hanya boleh melayani pesan antar, tidak boleh dine-in.

Meski demikian, masih banyak yang meragukan bahkan menilai kebijakan ini telat atau gagal dilakukan. 

Global Hotspots Untuk Covid-19

Hingga kemarin, dilansir dari BBC News, total penduduk dunia yang positif mendekati angka 30 juta jiwa di 188 negara dengan angka kematian nyaris mencapai satu juta jiwa. Peningkatan terjadi di negara-negara Asia dengan India menduduki peringkat pertama. Sedihnya, Indonesia bersama dengan Argentina, Irak dan Ukraina masuk ke dalam kelompok negara yang penyebaran Covid-19 meningkat secara signifikan. Sedangkan di Eropa sendiri, dikhawatirkan terjadi peningkatan kembali khususnya di Spanyol dan Prancis. 

Virus Corona yang bertahan di Salmon dingin

Penelitian di China menunjukkan virus corona dapat bertahan pada salmon beku lebih dari seminggu. Para peneliti dari South China Agricultural University dan Guangdong Academy of Agricultural Sciences di Guangzhou membuktikan virus dapat bertahan delapan hari pada suhu 39 derajat Fahrenheit saat ikan diangkut. Namun setelah dilakukan review ulang, media kultur yang disimpan pada suhu 4 derajat Celcius bisa tetap hidup selama 8 hari. Sedangkan jika disimpan pada suhu 25 derajat Celcius, bisa bertahan selama 2 hari. Oleh karena itu, perlu pemeriksaan atau deteksi ketat SARS-Cov-2 sebagai protokol baru yang penting diterapkan dalam impor dan ekspor ikan sebelum mengizinkan penjualan.

Baca juga: Happy Hipoxia Syndrome

Indonesia bisa bebas dari pandemi dengan menerapkan jurus 3T

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo meyakini Indonesia bisa bebas dari pandemi virus Covid-19 tanpa harus menunggu keberadaan vaksin. Kunci pemutusan mata rantai pandemi ini adalah jurus 3T, testing, tracing, dan treatment, serta 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Ahmad mengatakan pandemi SARS dan MERS yang diakibatkan dengan virus corona yang mirip dengan virus SARS-Cov-2 dapat dituntaskan tanpa adanya vaksin dan obat. Namun memang, kedua penyakit tersebut cukup mudah untuk diidentifikasi karena menimbulkan gejala bagi orang yang terinfeksi. 

Presiden Jokowi menyetujui akan jurus 3T ini. Beliau meminta agar jumlah tes PCR lebih ditingkatkan, sejalan dengan penambahan jumlah laboratorium di beberapa daerah. 

Masker Scuba dianggap tidak efektif, khususnya bagi para pengguna KRL

Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menanggapi rencana PT KCI yang menyarankan pengguna KRL untuk tidak memakai masker scuba dan masker buff karena dianggap tidak memiliki kemampuan filtrasi yang sama dengan masker medis. Menurut Prof Wiku, masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga, karena bisa menyaring partikel virus lebih baik dibandingkan jenis kain lainnya. Ia juga mengingatkan masyarakat agar mengenakan masker dengan cara yang tepat. Tidak menurunkannya ke dagu agar masker bisa efektif mencegah paparan Covid-19, yaitu menutup area hidung sampai mulut dan dagu serta rapat di pipi.

Baca juga: Pilihan Drakor Receh Menghibur Hati

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan