Perkara uang, sendiri saja bisa jadi masalah apalagi saat menikah. Bagaimana ketika harus bercerai dan melalui pernikahan kedua?
Kalau tidak ada anak sih bisa jadi hanya seperti kembali single ya. Namun kalau sudah punya anak lalu bercerai dan menikah lagi, ini beberapa hal yang harus diperhatikan.
Siap finansial untuk jadi single income
Kesiapan finansial akan jadi sangat penting. Logika saja, untuk sama-sama berkomitmen dalam pernikahan saja mantan suami sudah sulit sepakat kan, apa iya masih bisa percaya bahwa ia akan menafkahi anak?
Ya tidak semua mantan suami kabur begitu saja ya, tapi setidaknya kalau di circle saya pribadi, lebih banyak yang mantan suaminya merasa kembali single sementara si mantan istri kerja mati-matian menghidupi anak. Jadi sebelum bercerai, pastikan punya sumber penghasilan untuk menghidupi diri sendiri dan anak ya.
Cari tahu biaya perceraian
Bercerai itu butuh biaya, apalagi kalau mau memakai pengacara. Maka harus disiapkan biaya pengacara/advokat dan panjar biaya perkara (bergantung area domisili).
Yang bisa jadi drama adalah harta gono-gini atau hak asuh anak. Siapkan waktu untuk bolak-balik ke pengadilan agama jika keduanya berjalan alot.
Selain harta gono-gini, pastikan juga mantan pasangan tidak punya utang ke bank ya. Banyak kasus di mana mantan pasangan kabur lalu yang dikejar ya mantan istri/suaminya oleh bank.
Siapa yang menafkahi anak, dalam bentuk apa saja?
Apakah mantan suami masih mau menafkahi anak? Kalau iya dalam bentuk apa dan berupa apa saja? Hanya uang sekolah atau seluruhnya dengan kebutuhan sehari-hari seperti makan, pakaian, dan sepatu baru? Sepakati di awal perceraian.
Mommies sudah bercerai dan siap membangun rumah tangga baru. Pernikahan kedua pun disiapkan. Apa saja yang harus diperhatikan tentang masalah finansial?
Jujur dan terbuka soal kondisi keuangan
Apakah akan terbuka tentang penghasilan masing-masing? Apakah punya utang? Mana yang milik pribadi dan milik bersama? Mau menggabungkan uang atau terpisah sehingga bisa bebas menafkahi anak sendiri? Bicarakan semuanya ya!
Siapa yang akan menafkahi anak?
Jika masing-masing membawa anak, siapa yang akan menafkahi anak tentu harus dibicarakan. Apakah calon suami bersedia membiayai anak? Sampai sejauh apa? Makan sehari-hari atau mau membiayai sekolahnya juga?
Pertimbangkan perjanjian pranikah
Perjanjian pranikah selalu jadi saran baik sih di pernikahan pertama maupun kedua. Akan ada masalah-masalah yang jadi lebih mudah terselesaikan karena harta dan utang akan terus terpisah.
Bicarakan waris
Waris jadi poin penting untuk mengurangi huru-hara dalam rumah tangga ketika pasangan kita meninggal. Harta apa untuk siapa atau untuk anak yang mana sebaiknya sudah dihibahkan sejak awal untuk mengurangi drama dengan mantan pasangan suami kita sekarang.