Indonesia terancam resesi, bagaimana dengan investasi kita?
Ya tidak gimana-gimana sih sebetulnya. Selama kita sudah punya pos-pos tujuan keuangan, investasi bisa terus dilanjutkan.
Baca selengkapnya tentang resesi: Semua Tentang Resesi Ekonomi yang Harus Kita Ketahui
Tapi ada beberapa hal nih yang harus diperhatikan sebelum melanjutkan investasi yaitu ketersediaan dana darurat. Karena kalau belum punya dana darurat lalu melanjutkan investasi, bisa-bisa saat bertemu kondisi darurat, investasi kita jadi terpakai.
Sementara tujuan lain kan banyak yang juga tidak bisa ditunda seperti sekolah anak misalnya. Sudah susah payah mengumpulkan uang sekolah anak, eh ternyata kehilangan pekerjaan tanpa punya dana darurat. Uang sekolah akhirnya dipakai dulu untuk sehari-hari. Jadi dana darurat dulu ya sebelum investasi.
Emas sebagai safe haven
Emas adalah investasi yang aman untuk melindungi nilai uang kita. Biasanya saat terjadi krisis dan pasar saham anjlok, harga emas justru melonjak naik.
Kalau mau membeli saat harganya sudah naik pun tidak masalah sebetulnya agar untuk tujuan jangka panjang. Karena harga emas itu sedetik setelah dibeli, harganya langsung turun akibat perbedaan harga beli dan harga jual kembali (buyback).
Lengkapnya bisa dibaca di sini: Harga Emas Terus Naik, Ini Tips Investasi Emas
Masuk pasar modal dengan uang dingin
Pasar modal di saat krisis justru dianggap sebagai kesempatan bagi para investor untuk membeli saham berfundamental bagus dengan harga yang terdiskon.
Pastikan saja membeli saham dengan uang dingin alias uang yang tidak akan dipakai dalam waktu dekat ya dengan mindset bahwa uang itu akan diinvestasikan untuk tujuan jangka panjang.
Investasi di obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah bisa jadi pilihan untuk mommies yang ingin mendapat imbal hasil pasti setiap bulannya. Bukan tanpa risiko ya, tentu ada risiko gagal bayar juga hanya saja risikonya lebih kecil karena dijamin oleh pemerintah.
Waktunya membeli properti
Saat resesi, harga properti biasanya turun karena banyak orang butuh uang dan menjual asetnya. Ini bisa jadi kesempatan untuk membeli properti baik untuk dijual kembali di masa depan, jadi sumber passive income (dikontrakkan), maupunn ditinggali.
Apapun pilihannya, ingat saja dasar investasi ya, beli di saat murah, jual saat mahal. Atau beli saat mahal, jual di saat harga lebih mahal. Juga diversifikasi dengan cara menempatkan uang di berbagai produk.
Jangan lupa bantu negara untuk menggerakkan ekonomi. Dengan berbelanja produk lokal dan tidak ikut menyimpan mata uang asing. Berbelanja produk lokal menggerakkan ekonomi dan menjaga lapangan kerja sementara menyimpan mata uang asing hanya memperlemah rupiah, kan.
Yuk, sama-sama kuat lawan resesi!