Turun Berat Badan Sampai 44 Kg, Adele Menjalani Diet Sirtfood

Seperti apa, sih, diet sirtfood? Memang bisa, ya, berat badan langsung turun drastis?

Penyanyi bersuara emas, Adele, sempat membuat syok netizen setelah meng-upload foto dengan penampilan yang bikin pangling. Di foto tersebut Adele tampak sangat langsing. Menurut info yang dilansir oleh Wolipop.detik.com, Adele sendiri memang belum memberikan konfirmasi apapun terkait penurunan berat badannya ini. Namun, banyak yang meyakini bahwa Adele menjalani diet bernama Sirtfood.

Apa itu diet sirtfood?

Menurut artikel di Goodhousekeeping.com, diet yang agak kontroversial ini diluncurkan oleh dua ahli gizi yang berbasis di Inggris, Aidan Goggins dan Glen Matten, setelah mereka pertama kali menerbitkan buku resep dengan nama yang sama pada tahun 2016. Buku tersebut memuji keefektifan diet yang kabarnya dapat mengaktifkan “gen kurus” dengan mengandalkan bahan pokok yang tinggi akan sirtuin, yakni bagian dari protein nabati yang dapat ditemukan dalam makanan tertentu dan secara alami juga terdapat di dalam tubuh.

Peningkatan kadar sirtuin dalam tubuh dapat membantu meningkatkan metabolisme seseorang dan mengurangi peradangan, dan diangkat karena sifat anti-penuaannya. “Secara umum, mengonsumsi makanan yang kaya sirtuin memang dapat membantu menurunkan berat badan”, jelas penulis The Better Period Food Solution, Tracy Lockwood Beckerman, RD. Makanan yang tinggi akan sirtuin kemudian dijuluki sebagai sirtfood.

Baca juga:

Defisiensi Vitamin D yang Banyak Dialami Orang Zaman Sekarang

Apa saja makanan yang dikonsumsi ketika menjalani diet sirtfood?

Dari The Official Sirtfood Diet, program diet Sirtfood ini didasarkan pada pola makan yang dikurasi penuh dengan mengutamakan sirtfood di dalamnya, namun dibatasi jumlah kalorinya secara keseluruhan. Pola makan yang dilakukan cukup ketat. Tiga hari pertama, para pelaku diet dianjurkan untuk mengonsumsi hanya 1.000 kalori setiap hari yang terdiri dari satu kali makan dan dua kali minum jus hijau. Kemudian, di minggu pertama, mereka akan menikmati paket makan 1.500 kalori selama empat hari yang sebagian besar dibagi dalam dua kali makan.

Beberapa makanan pokok yang sering masuk dalam menu diet ini adalah kangkung, stroberi, bawang, peterseli, arugula, blueberry, dan caper. Beberapa biji-bijian, seperti soba, dan kacang kenari, serta bumbu kunyit. Menariknya, diet ini tetap memperbolehkan konsumsi minuman seperti kopi, matcha green tea, dan red wine, begitu juga dengan 85% dark chocolate.

Baca juga:

3 Model Diet yang Popular di Tahun 2020

Apa kata nutrisionis? Amankah diet Sirtfood bagi kesehatan?

Banyak pakar kesehatan yang mengkritik dan membatasi metode diet Sirtfood. Tracy Lockwood Beckerman mengatakan dia tidak pernah merekomendasikan diet Sirtfood kepada kliennya karena batasan kalori yang sangat ketat. “Saya kagum dengan diet Sirtfood yang mempromosikan untuk tetap mengonsumsi bahan-bahan asli, namun saya tidak setuju dengan pembatasan kalori dan aturan makan yang tidak sehat.” Seperti banyak diet lain yang menghilangkan kelompok makanan tertentu dari konsumsi harian, Beckerman mengatakan Diet Sirtfood memang dapat menyebabkan pola makan yang tidak teratur karena memadukan unsur-unsur puasa intermiten atau puasa jangka pendek secara reguler di dalam jadwal diet.

McKenzie Caldwell, MPH, RDN, spesialis dalam hal nutrisi wanita dan diet sehat saat hamil, mengatakan bahwa jumlah kalori pada diet Sirtfood sejauh ini merupakan kualitas terburuk. "1.000 kalori per hari itu cocoknya untuk anak usia 2 dan 4 tahun!" katanya, mengutip pedoman diet saat ini yang didistribusikan oleh Mayo Clinic. “Selain tidak akan mendapatkan energi yang cukup untuk mendukung tubuh, diet ini juga tidak bisa memenuhi makro dan mikronutrien yang orang dewasa butuhkan.”

Bagaimanapun, kedua ahli nutrisi setuju bahwa tidak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa diet ini merupakan cara sehat untuk menurunkan berat badan.

Sumber: https://www.goodhousekeeping.com/health/diet-nutrition/a30447497/what-is-sirtfood-diet/

 

https://mommiesdaily.com/2019/12/30/defisiensi-vitamin-d-yang-semakin-banyak-dialami-orang-zaman-sekarang/