Semua Tentang Resesi Ekonomi yang Harus Kita Ketahui

Financial Wellness

annisast・30 Jul 2020

detail-thumb

Apa itu resesi? Apa pengaruhnya pada hidup kita kalau sampai terjadi resesi di Indonesia?

ewallet resesi uang gopay

Ramai sekali ya akhir-akhir ini bicara resesi. Sebabnya karena negara tetangga Singapura sudah mengalaminya, disusul oleh Korea Selatan dan Hong Kong dan beberapa negara lain.

Apa itu resesi?

Resesi adalah penurunan signifikan akan aktivitas ekonomi yang berlangsung lama, bisa berbulan-bulann bahkan bertahun-tahun. Saat resesi, banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga daya beli menurun dan ekonomi jadi tidak bertumbuh.

Menurut ekonom Julius Shiskin (1974), sebuah negara bisa dikatakan mengalami resesi bila mengalami penurunan PDB (produk domestik bruto atau GDP, gross domestic product) selama 2 kuartal berturut-turut. Mengapa demikian, karena ekonomi yang sehat akan bertumbuh sehingga 2 kuartal atau 6 bulan dianggap sebagai waktu yang cukup untuk sebuah negara disebut resesi jika memang ekonominya tidak bertumbuh.

Apa penyebab resesi?

Banyak hal yang bisa menyebabkan resesi. Dilansir Forbes, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sebuah negara mengalami resesi.

Dari utang berlebihan dari individu atau bisnis sehingga terjadi gagal bayar, inflasi atau deflasi yang terlalu tinggi, sampai kemajuan teknologi yang menyebabkan hilangnya kesempatan pekerjaan yang dilakukan manusia.

Resesi yang terjadi di berbagai negara saat ini disebabkan oleh tekanan ekonomi yang datang mendadak karena pandemi. Orang lebih hati-hati dalam membelanjakan uang, pariwisata tutup, ekspor impor terhambat, dan banyak lagi kegiatan ekonomi yang berhenti karena pandemi.

Apakah Indonesia akan resesi?

Dilansir CNN Indonesia (27/7), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memberi sinyal Indonesia akan resesi di kuartal 3 2020.

"Di kuartal kedua (diperkirakan) minus 3,4 persen, kuartal ketiga minimal kita bisa naik (dengan proyeksi minus 1 persen)," ujar Airlangga.

Meski demikian, Airlangga masih optimis pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat di kuartal 4 tahun 2020 dengan proyeksinya di kisaran 1,4%. Seiring dengan pernyataan Airlangga, konsensus ekonom dalam Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesi (BI) juga menyatakan hal serupa.

Ekonomi di kuartal 3 masih akan turun 0.82% namun akan kembali menggeliat di kuartal 4 dan tumbuh 1,13%. Bisa jadi, Indonesia mungkin mengalami resesi selama 2 kuartal.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih optimis Indonesia bisa lolos resesi. Masih dilansir CNN Indonesia, Sri Mulyani yakin ekonomi akan tumbuh positif sebesar 0.04% di kuartal 3 dan diikuti pertumbuhan 2-3% pada kuartal 4. Namun, Sri Mulyani menekankan ia optimis kalau Covid-19 sudah terkendali di setengah tahun akhir 2020.

Dibanding negara lain, penurunan ini bisa dibilang kecil, lho! Hong Kong yang baru mengumumkan resesi hari ini, minus 9% di kuartal 2, lalu Thailand minus 11.1% di kuartal 2, Filipina minus 7,6% dan Malaysia 8,4%.

Apa efeknya pada rakyat kalau negara sampai resesi?

Ketika resesi, yang paling terasa adalah banyak bisnis bangkrut karena daya beli rendah. Efek dominonya adalah kehilangan pekerjaan dan sulit mencari pekerjaan baru.

Karyawan yang masih bekerja pun sangat mungkin terkena pemotongan gaji. Kredit macet akan terjadi karena orang tidak sanggup lagi membayar utang-utang mereka.

Lalu nilai investasi akan merosot terutama di pasar saham. Nilai properti juga akan turun disebabkan banyak orang yang menjual karena butuh uang namun sulit mencari pembeli.

Apa yang perlu dilakukan untuk menjaga kondisi keuangan sebelum resesi?

Usahakan terus menggerakkan ekonomi. Beli produk dalam negeri dari UMKM sehingga uang terus berputar.

Tapi tetap, siapkan juga dana darurat sebanyak-banyaknya bisa dalam bentuk cash atau emas untuk lindung nilai. Dana darurat sangat penting untuk menjaga biaya hidup kita kalau-kalau sampai kehilangan pekerjaan.

Lalu, usahakan jangan menyimpan valuta asing ya! Karena menekan nilai tukar rupiah dan memperlemah nilainya. Kalau semua orang menyimpan dalam valuta asing, bisa semakin lemah lah nilai rupiah, tidak mau dong ya? :)

Semoga sudah cukup jelas ya semua tentang resesi!

Baca:

Pro Kontra SPP dan Uang Kegiatan Sekolah Dikurangi, Ini Kata Para Ibu

Berutang Demi Uang Pangkal Sekolah Anak, Yes or No?

Dosa-dosa Keuangan yang Nggak Akan Diulang di 2020