banner-detik
KIDS

Orang tua Menikah Lagi: Masalah yang Sering Timbul Antara Anak dan Pasangan Baru

author

fiaindriokusumo19 Jun 2020

Orang tua Menikah Lagi: Masalah yang Sering Timbul Antara Anak dan Pasangan Baru

Saat orang tua menikah lagi, tak hanya memikirkan cara menyampaikan ke anak, tapi juga penting  mencari tahu masalah apa saja yang kerap timbul antara anak dengan pasangan baru.

Drama hubungan antara Aurel, Krisdayanti, Raul Lemos seakan tak kunjung usai ya. Saya yang sekadar ‘menonton’ tanpa tahu jelas inti masalahnya saja rasanya lelah, nggak kebayang menjadi orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Dari sini saya jadi belajar banget sih, bahwa perceraian, pernikahan kedua (atau yang berikut-berikutnya), saat orang tua menikah lagi, banyak faktor yang benar-benar perlu dipertimbangkan. Tak hanya untuk mencapai ketenangan hati diri sendiri, tapi juga relasinya dengan anak-anak kita kelak, kan!

Jadi, ketika kita sudah bercerai dan telah hadir sosok yang baru, serta ada kemungkinan kita sebagai orang tua menikah lagi, apa saja yang perlu kita persiapkan, agar mengurangi drama keluarga ke depannya?

Ini dia hasil obrolan saya dengan mbak Vera Itabiliana, Psi,.Psikolog Anak dan remaja…

Orang tua Menikah Lagi - Mommies Daily

Apakah saya perlu melihat kesiapan anak sebelum menjalin hubungan baru dengan orang lain, seperti apa kalau bicara yang ideal?

Idealnya tentu yang luka lama sudah selesai, hidup anak sudah kembali teratur, stabil, rutinitas pertemuan dengan bapak ibu kandung juga baik, barulah hadirkan orang baru.

Kapan waktu yang tepat mengenalkan ke anak si orang baru ini?

Kalau kita sudah yakin akan serius dengan orang tersebut. Bahwa orang ini akan sering muncul ke rumah, anak akan sering bertemu dengannya, mendengar namanya dia.

Kenapa penekanannya di sini kalau sudah mau serius?

Ketika ada seseorang yang keluar dari kehidupan anak, kita juga jangan sembarangan memasukkan orang baru ke dalam lingkaran itu kalau kita nggak yakin orang itu akan stay di dalam hidup anak-anak. Karena kalau orang ini pergi lagi dari hidup anak, anak akan sakit dua kali. Anak merasa ditinggal lagi.

Bagaimana mengomunikasikan hal ini ke anak?

Janjian makan bareng, jemput ke rumah, dikenalin ke anak tanpa paksaan. Ketika kita ngobrolin tentang orang ini, kebanyakan, kan, kita ngomongin tentang apa yang kita harapkan dari anak ke orang ini, harusnya sampaikan bagaimana perasaan kita ke orang tersebut. Tanya bagaimana pendapat anak tentang orang itu. Sebutkan apa yang kita rasakan dan apa yang kita sukai dari orang ini. Jangan memaksakan kedekatan. Sebelum satu sama lain saling bertemu, nggak ada salahnya menceritakan ke anak tentang sosok si orang baru ini, kasih lihat fotonya, sosial medianya.

Apa yang seringkali menjadi sumber masalah antara anak dengan pasangan baru kita?

- Pasangan baru dianggap sebagai ancaman oleh anak yang merebut perhatian kita.

- Perasaan takut bahwa ibu atau ayahnya akan disakiti lagi.

- Perasaan takut bahwa orang tuanya akan berpisah lagi dengan pasangan barunya.

Bagaimana menenangkan anak agar tidak merasa khawatir?

- Yakinkan anak bahwa om atau tante yang baru ini tidak akan merebut kasih sayang serta perhatian kita. Perlu juga agar si orang baru ini juga meyakinkan anak.

- Jelaskan apa yang berbeda kali ini dibanding hubungan kita dengan mama atau papanya anak-anak dulu. Misal, saat ini mama sudah lebih dewasa, sudah lebih bijaksana menjalani sebuah hubungan. Atau bagaimana o mini sangat memahami mama, sabar menghadapi mama. Hal-hal yang menunjukkan kalau hubungan ini kemungkinannya lebih baik dari sebelumnya.

Kesepakatan apa yang perlu dibahas mengenai pengasuhan anak masing-masing dari pernikahan sebelumnya jika orang tua menikah lagi?

Bikin kesepakatan baru, jelaskan kesepakatan yang dimiliki, cari mana yang akan diterapkan lebih lanjut, mana yang perlu dimodifikasi.

Perlukah mengenalkan calon pasangan kita kepada mantan pasangan?

Perlu dong! Karena bagaimanapun orang-orang baru ini akan bekerja sama dengan kita dan mantan pasangan untuk mendidik anak.

Mantan pasangan sering menjelekkan pasangan baru saya di depan anak?

Berarti masih ada yang belum selesai, perlu diselesaikan, bicarakan dengan mantan pasangan. Katakan saja bahwa keep it to yourself agar jangan merusak hubungan yang lain. Antara kita jangan membawa-bawa orang lain.

Jika pasangan baru ada konflik dengan anak kandungnya, apa yang perlu dilakukan?

Jadilah pihak yang menenangkan, berikan saran jika diminta.

Baca juga:

Pesan Untuk para Mantan Pasangan

Tentang Hak Asuh dan Tanggung Jawab di Dalamnya

Catatan Singkat Untuk Calon Orang tua Tiri

 

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan