Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Alasan Bayi Menolak MPASI
Ditulis oleh: Lariza Puteri
"Saat bayi menolak MPASI yang sudah disiapkan, rasanya lebih sakit ketimbang ditolak pacar."
Memang tidak semua bayi menolak mentah-mentah MPASI yang sudah kita siapkan beberapa saat lalu. Bahkan rasanya kebanyakan bayi yang di-posting di media sosial asyik saja menerima MPASI yang disiapkan ibunya. Namun, tidak menutup kemungkinan ada saja bayi yang sudah melakukan penolakan keras terhadap MPASI, bahkan saat pertama kali dimulai (seperti bayi saya).
Banyak yang bilang bahwa hal tersebut merupakan hal umum yang bisa saja terjadi pada bayi yang baru mulai belajar makan. Tapi, kalau kondisi ini terus terjadi hingga berhari-hari, tentu bikin ibu khawatir (dan stres). Sebelum menyalahkan diri sendiri, yuk, jadi detektif dadakan untuk mencari tahu penyebab si kecil yang menolak MPASI.
Reflek dorong lidah
Ternyata, reflek dorong lidah pada bayi usia 6 bulan seharusnya sudah mulai hilang. Reflek ini dimiliki bayi untuk mencegah tersedak saat ada sesuatu yang masuk ke mulut mereka secara tidak sengaja saat mereka berusia di bawah 6 bulan. Nah, reflek ini harusnya berangsur menghilang saat ia mulai belajar makan, yaitu di usia 6 bulan. Bila si kecil masih saja mengeluarkan lidah mereka saat ada sendok yang menyentuh bibirnya, maka mereka mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi.
Rasa baru yang tidak disukai
Yap, ini jelas jadi alasan yang sangat masuk akal saat bayi menolak MPASI. Makanan padat merupakan sesuatu yang sangat baru dan asing bagi bayi. Jadi, wajar saja bila ia memerlukan waktu untuk terbiasa dengan terkstur baru di mulut mereka. Ditambah lagi bila rasa MPASI yang Anda siapkan kurang enak, jangan heran bila si kecil menolaknya. Engga ada salahnya mencoba MPASI yang mommies masak, lho.
Sensitif terhadap tekstur
Masih berhubungan dengan tekstur, penolakan MPASI pada bayi yang lebih besar bisa saja dikarenakan si kecil sensitif terhadap tekstur baru. Contohnya, saat Anda yakin si kecil sudah bisa makan MPASI dengan tekstur lebih padat, ia malah menolak dan menutup mulutnya saat sendok mendekat.
Ini bisa terjadi karena si kecil merasa tidak suka dengan tekstur baru tersebut. Jangan putus asa dulu, Moms. Anda hanya perlu melakukan beberapa langkah tambahan untuk membantu si kecil mentolerir tekstur makanan dengan lebih baik. Misalnya dengan menambahkan kuah.
Tidak sesuai tekstur
Berseberangan dengan penyebab di atas, makanan padat yang tidak sesuai tekstur yang diinginkan bayi juga bisa menyebabkan bayi menolak MPASI. Ini biasanya terjadi pada bayi yang berusia lebih besar dan sudah 'menguasai' cara-cara mengunyah makanan padat. Ia tak lagi ingin makanan lembek, Moms.
Ia ingin makanan yang lebih padat dan 'menantang'. Jadi, coba sediakan makanan yang lebih padat dengan tambahan lauk yang lebih bervariasi. Tapi perkenalkan secara perlahan dengan terus mempertimbangkan kemampuannya, ya.
Koordinasi yang kurang baik
Proses belajar makan akan melibatkan beberapa koordinasi otot sekaligus. Mulai dari bayi membuka mulut, menarik makanan dari sendok, menutup mulut hingga menelan makanan, ada banyak otot yang bekerja. Bayi yang mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik oralnya, biasanya akan mengalami muntah saat makanan masuk ke dalam mulut atau saat mereka mencoba menelan makanan.
Kurang baiknya kooordinasi otot juga terlihat saat bayi menumpahkan makanan yang sudah masuk ke dalam mulut. Tentu saja hal ini bukan pengalaman makan yang menyenangkan, sehingga tak heran bila bayi kemudian menolak MPASI.
Tumbuh gigi
Tumbuh gigi menjadi penyebab tersering saat bayi menolak MPASI. Kondisi gusi yang bengkak dan nyeri membuat bayi jadi malas makan. Tak apa, Moms, ini hal yang sangat wajar. Hanya saja, Anda perlu menambah stok sabar dan membantu bayi mengurangi rasa nyeri di gusinya dengan cara mengompresnya. Mommies bisa mencoba menaruh gel dingin di gusi bayi 15-20 menit sebelum makan. Bila si kecil kemudian mau makan, maka kemungkinana besar tumbuh gigilah penyebabnya.
Baca juga:
Tak Perlu Salmon, Ini 5 Ikan lokal yang Baik untuk MPASI
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS