Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ide Aktivitas Indoor Seru Agar Ibu Tetap Waras
Meski sehari-hari saya tidak menerapkan jadwal yang sangat strict, pasti ujungnya mengikuti mood si anak juga, namun, saya setuju kalau kegiatan anak sehari-hari sebaiknya diatur. Selain membantu anak untuk hidup lebih teratur dan menghargai waktu, kita ibunya juga akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan kegiatan lain yang perlu kita lakukan di rumah.
Selama #dirumahaja, kegiatan anak, mau nggak mau, mesti dilakukan di dalam ruangan (indoor). Buat Mommies yang tinggal di rumah dengan halaman kecil, bahkan di gedung apartment, di mana kegiatan outdoor rasanya mustahil untuk dilakukan (ya, iyalah, jalan ke lift aja risikonya tinggi), we hear you! Berikut beberapa ide kegiatan indoor yang nggak kalah seru untuk dimasukkan ke dalam jadwal harian anak.
Untuk jadwalnya, bisa mengikuti arahan ini, tapi, untuk jenis kegiatannya, bisa disesuaikan dengan minat masing-masing anak. Karena saya paham banget, ada anak yang nyalanya baru malam hari, ada yang memang morning person. Ada anak yang nggak betah dikasih kegiatan dengan durasi lama, ada yang kalau sudah menikmati satu kegiatan, disuruh udahan, nggak bakalan mau.
Meskipun judulnya kegiatan indoor, yang biasanya lebih pas buat mendukung perkembangan sensory dan motorik halus anak, bukan artinya ibunya jadi wajib DIY bikin mainan yang canggih-canggih. Ya, kalau memang kita senang dan mampu melakukannya, sih, nggak masalah. Tapi buat ibu-ibu yang jadwal hariannya udah full banget, kegiatan indoor bisa kok hanya dengan mengandalkan mainan si kecil yang ada di rumah.
Kegiatan di pagi hari, bisa diawali dengan baca buku, nggak harus kita yang bacakan satu buku cerita, tapi biarkan anak explore koleksi buku-bukunya. Kita cukup mendampinginya saja. Lebih bagus lagi kalau spot bacanya dekat jendela atau teras, supaya bisa sekaligus dapat sinar matahari.
Sebelum atau sedudah makan siang, berikan satu aktivitas yang mendukung motorik kasarnya, misalnya jalan pelan, jalan cepat, lompat, duduk. Anak saya lagi senang banget sama lagu “Sleeping Bunnies”-nya Little Baby Bum, dia akan pura-pura jadi kelinci, lalu bangun dan lompat-lompat keliling kamar. Atau, kalau mau effort sedikit, gambar kaki anak di kertas berwarna, gunting, lalu susun di lantai, minta anak untuk melompat mengikuti jejak kaki tersebut.
Bangun tidur siang, kasih camilan dulu yang bisa mengisi energinya kembali, seperti buah-buahan atau puding, baru lanjut main. Alat-alat di rumah yang bukan mainan si kecil juga bisa digunakan untuk belajar, misalnya botol plastik bekas. Ajak anak bermain buka-tutup botol. Kalau mau yang effort, isi dengan beras, kancing, penjepit kertas warna-warni, jadi, deh, maraccas.
Dekat-dekat jam mandi sore, saya suka ajak si kecil buat main cat warna, yang kira-kira bakalan all out membuat dia kotor, biar udahannya bisa langsung dimandikan. Sekadar tips, gunakan koran bekas atau plastik untuk melindungi lantai di rumah supaya nggak terkena cat. Kalau mau main air, sedia handuk lebar buat alas, atau, ya, mainnya di kamar mandi saja, asalkan lantai tidak licin dan berbahaya.
Habis mandi, lanjut main blocks, mobil-mobilan atau sejenis play pretend (masak-masakan). Bisa juga menjadwalkan untuk bikin project craft bareng anak (kegiatan ini bisa memakan waktu yang cukup lama). Buat anak yang umurnya sudah 3 tahun, yang sudah bisa mengikuti instruksi, biasanya mainannya juga sudah banyak yang rusak, jangan dibuang dulu, kumpulkan lalu buat wall art dengan cara menyusun berdasarkan warnanya. Ini yang dilakukan kakak dan teman saya, hasilnya bisa buat pajangan di rumah, lho!
Jelang jam tidur malam, bisa ajak anak buat melakukan kegiatan yang ringan, misalnya pasang stickers atau baca buku dengan gambar binatang yang real, sebelum ritual bedtime stories. Dengan semua serba terjadwal, percayalah, kitapun akan lebih dimudahkan. Selamat bermain!
Baca Juga:
Pilihan Sensory Play di Rumah dan Manfaatnya untuk Si KecilKarantina di Rumah Bersama Batita, Be Like…
Tips Menjaga Keharmonisan Selama Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus
Share Article
COMMENTS