Cegah Bau Badan dan Kaki pada Anak Pra-Remaja, Ajarkan Mereka Deretan Hal Ini!

Behavior & Development

dewdew・5 days ago

detail-thumb

Memasuki usia pra-remaja, sudah mulai muncul masalah bau badan dan kaki. Supaya anak tetap sehat, wangi, dan percaya diri pastikan Mommies mengajarkan deretan cara berikut ini! 

Sejak anak-anak masih kecil, kita sebagai orang tua sudah bisa mulai mengajarkan mereka kebiasaan kebersihan dasar, seperti mencuci tangan, menggosok gigi, mandi secara teratur, hingga menutup mulut saat batuk. Pada masa itu, kita banyak terlibat dalam membantu anak menjaga kebersihan.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, terutama saat anak mulai memasuki masa pra-remaja, tanggung jawab untuk menjaga kebersihan diri harus semakin mereka pahami dan ilakukan secara mandiri.

Tentu saja, Mommies perlu membekali mereka dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang kebersihan, terutama di area-area pribadi dan bagian tubuh yang mulai mengalami perubahan selama masa pubertas. Ini penting untuk mencegah masalah yang sering kali muncul, seperti bau badan atau bau kaki yang bisa mengurangi rasa percaya diri anak.

BACA JUGA: 7 Deodoran Ini Ampuh Bikin Bau Badan Hilang dan Ketiak Wangi Seharian

5 Kebersihan Diri Perlu Diajarkan ke Anak Pra-Remaja agar Bebas Bau Badan dan Bau Kaki

Agar anak pra-remaja semakin percaya diri, Mommies perlu mengajarkan cara menjaga kebersihan diri berikut ini kepada mereka!

1. Menjaga kebersihan area pribadi

  • Untuk Remaja Perempuan:

Ketika anak perempuan mulai menstruasi, penting bagi Mommies untuk mengajarkan cara menjaga kebersihan yang benar. Mulai dari bagaimana membersihkan area genital, cara menggunakan dan membuang pembalut, hingga seberapa sering pembalut harus diganti dalam sehari. Selain itu, jelaskan juga tentang cara merawat diri saat mengalami keputihan dan bagaimana menangani kondisi tersebut.

Selain kebersihan fisik, penting juga untuk membicarakan aspek emosional yang mungkin mereka hadapi selama menstruasi. Berikan pemahaman bahwa menstruasi adalah hal yang normal dan alami, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan percaya diri.

  • Untuk Remaja Laki-Laki:

Bagi remaja laki-laki, Mommies bisa mulai mengajarkan tentang perubahan yang terjadi, seperti mimpi basah, dan bagaimana membersihkan diri setelah mengalaminya. Bagi mereka yang beragama Islam, ini juga saat yang tepat untuk menjelaskan tentang mandi wajib setelah mimpi basah. Akan lebih nyaman jika Daddies yang memberikan penjelasan ini kepada anak laki-laki.

Jangan lupa juga untuk mendiskusikan tentang kebersihan penis, termasuk bagaimana membersihkan bagian bawah kulup bagi yang belum disunat. Ini penting untuk mencegah infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

2. Cara mencegah bau badan

Saat anak-anak memasuki masa pubertas, tubuh mereka mulai memproduksi keringat yang berbeda dari sebelumnya. Kelenjar keringat jenis baru ini berkembang di area ketiak dan genital, dan saat bakteri kulit bercampur dengan keringat, bau badan bisa muncul. Ini adalah saat yang penting untuk menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan diri dengan lebih serius.

Biasakan anak untuk mandi secara teratur, terutama setelah aktivitas fisik yang intens. Pastikan mereka mengganti pakaian dalam dan baju setiap hari, karena pakaian yang lembap dan kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab bau badan. Jika diperlukan, anak bisa mulai menggunakan deodoran, tetapi pastikan produk yang dipilih sesuai dengan jenis kulit mereka. Konsultasikan dulu dengan dokter kulit untuk memastikan keamanan produk.

Selain itu, penting untuk memperhatikan pola makan, karena makanan tertentu seperti bawang putih, daging merah, dan makanan pedas dapat mempengaruhi bau badan. Ajarkan anak untuk minum banyak air, karena hidrasi yang baik membantu mengeluarkan racun dari tubuh dan mengurangi bau badan.

3. Mengatasi Bau Kaki

Bau kaki juga sering menjadi masalah yang mengganggu pada masa pra-remaja. Sepatu yang lembap dan kaki yang kurang bersih bisa menyebabkan bau tidak sedap. Ajarkan anak untuk mencuci kaki dengan sabun saat mandi, dan pastikan kaki benar-benar kering sebelum memakai sepatu. Gantilah kaus kaki setiap hari, dan pilih kaus kaki berbahan katun yang lebih menyerap keringat dibandingkan bahan sintetis.

Selain itu, pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang bisa “bernapas” seperti kulit atau kanvas, dan hindari memakai sepatu yang sama setiap hari agar ada waktu untuk mengeringkannya. Jika perlu, gunakan bedak kaki atau spray anti-bau yang bisa membantu mengurangi kelembapan di dalam sepatu.

Jika bau kaki tetap menjadi masalah, Mommies bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sisipan sepatu anti-bakteri yang dapat membantu mengurangi bau. Dan pastikan anak membersihkan kuku kaki secara teratur karena kotoran yang menumpuk di bawah kuku juga bisa menjadi sumber bau.

4. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Merawat kesehatan gigi dan mulut adalah kebiasaan yang sebaiknya sudah terbentuk sejak kecil, tetapi di masa pra-remaja, anak-anak bisa mulai menambahkan perawatan tambahan. Ajarkan mereka untuk menggosok gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi, serta berkumur dengan cairan pembersih mulut.

Pastikan mereka juga rutin ke dokter gigi setidaknya sekali setiap enam bulan untuk mencegah masalah seperti bau mulut, penyakit gusi, atau kerusakan gigi. Kebiasaan ini tidak hanya menjaga kesehatan mulut, tetapi juga menambah kepercayaan diri mereka saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, perhatikan juga pola makan anak. Makanan manis dan asam dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Ajarkan anak untuk mengonsumsi makanan yang kaya kalsium seperti susu dan yogurt untuk menjaga kesehatan gigi.

Mengajarkan Kebiasaan Kebersihan Diri dengan Cara yang Menyenangkan

Foto: Freepik

Selain memberikan arahan, Mommies bisa menjadikan rutinitas kebersihan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Ajak anak untuk memilih produk perawatan pribadi yang mereka suka, atau jadikan waktu mandi sebagai momen relaksasi dengan sabun yang beraroma segar. Dorong mereka untuk merawat diri sendiri sebagai bentuk cinta diri, bukan sekadar kewajiban.

Sebagai contoh, Mommies bisa mengajak anak pra-remaja untuk menonton video edukatif tentang pentingnya kebersihan diri atau mengikuti tantangan kebersihan di media sosial yang sedang tren. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersihan diri dengan cara yang relevan dan menarik bagi mereka.

Mengajarkan kebersihan diri pada pra-remaja adalah investasi jangka panjang. Ketika mereka terbiasa menjaga kebersihan sejak dini, mereka akan tumbuh menjadi remaja yang sehat dan percaya diri. Ingat, kebiasaan baik ini akan terus melekat hingga dewasa nanti!

BACA JUGA: 7 Penyebab Bau Badan pada Anak yang Normal dan Abnormal

Ditulis ulang oleh: Nazla Ufaira Sabri

Cover: Freepik