Menjalani peran single mom dengan anak menderita Cerebral Palsy mengajarkannya begitu banyak hal, salah satunya: betapa ternyata dia bisa melakukan hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal.
Perkenalan saya dengan pemilik nama lengkap Dwi Pertiwi (45) atau yang akrab dipanggil bu Dwi ini terjadi di akhir tahun 2019 kemarin. Ketika saya menginap di Omah Lor Project sebuah penginapan dengan konsep eco friendly miliknya (di sinilah pertama kali saya mencoba toilet kompos), ahahaha.
Menyaksikan bagaimana bu Dwi sangat cekatan mengurus penginapan, mengajar Permaculture Design Course, bercocok tanam organik, memasak makanan sehat hingga mengurus anak semata wayangnya, Musa (16 tahun) yang bergantung 100 persen pada ibunya, membuat saya tertakjub-takjub dan lebih banyak belajar bersyukur dengan kondisi yang saya alami.
Bagaimana perempuan bertubuh mungil dengan tampilan yang ‘preman’ ini menikmati hidupnya sebagai seorang single mom? Berikut hasil wawancara saya dengan perempuan tangguh yang juga seorang konsultan bisnis, konsultan pertanian organik hingga designer taman dan hutan pangan.
Never been better. Saya merasa lebih bebas menjadi diri sendiri.
- Ketakutan utama sih soal Musa, anak semata wayang saya. Ada sedikit ketidakyakinan apakah saya bisa memberikan yang terbaik untuknya. Dengan adanya Musa yang memiliki keterbatasan, sudah jelas saya tidak bisa sebebas dulu lagi dalam beraktivitas, nah apakah dengan keterbatasan ini saya bisa memenuhi kebutuhan kami berdua. Cara mengatasinya adalah dengan menghadapinya. Di tahap hidup saya yang ini saya belajar banyak tentang potensi kreativitas otak manusia yang luar biasa ketika dihadapkan di situasi di mana dia harus bertahan hidup.
- Selain Musa, kekhawatiran lain yang saya rasakan adalah perasaan orang tua. Perceraian di budaya Jawa masih dianggap tabu. Ditambah omongan saudara dan tetangga. Cara mengatasinya ya dengan dengan memberikan pengertian bahwa saya lebih baik sendiri. Orang lain kan nggak bertanggung jawab terhadap hidup yang saya jalani jadi mereka tidak berhak menentukan jalan mana yang saya pilih untuk hidup. Apalagi ada Musa yang bisa dipastikan tidak akan bertahan hidup apabila saya tetap bersama bapaknya.
1. Diri sendiri
2. Musa
3. My chosen family
Miliki waktu untuk merenungi apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup. I have a fragile life to take care of, so I have to really prioritize my plans. Di saat itulah saya berpikir saya harus punya waktu lebih untuk Musa dan income yang besar untuk kesehatan dia. Serta menentukan target-target dalam hidup.
Tip untuk move on adalah dengan lebih mencintai diri sendiri, lebih meningkatkan kapasitas diri sendiri supaya kita bisa mengandalkan diri sendiri dan mempunyai target hidup yang jelas.
Mengasuh anak berkebutuhan khusus di Indonesia sangat challenging karena support dari keluarga, negara dan masyarakat hampir tidak ada. Musa menderita cerebral palsy atau lumpuh otak. Kondisi ini mengakibatkan tumbuh kembang dia terhambat. Pada usia 40 hari, Musa terserang pneumonia, tapi waktu itu dokter anaknya memberikan diagnosa yang salah sehingga pneumonia itu menyerang ke otak dan Musa terserang meningitis.
Anak dengan CP bisa bertumbuh kembang mendekati normal apabila ada intervensi sedini mungkin. Pada kasus Musa, karena saya tidak punya uang dan mencari pekerjaan saat itu bisa dibilang mustahil, maka penanganannya terlambat. Kondisi Musa sekarang 100% bergantung pada orang saya atau orang lain.
Tantangan lainya adalah stigma masyarakat soal anak berkebutuhan khusus yang masih menganggap bahwa kondisi itu adalah akibat dari karma orang tua misalnya.
Berikutnya adalah minimnya fasilitas umum yang bisa meringankan hidup ABK serta mahalnya alat-alat bantu hidup seperti walker, wheelchair, wash bed. Wheelchair Musa seharga satu mobil. Aku sering kasihan kepada ABK yang keluarganya tidak punya uang untuk memberikan alat bantu hidup yang memadai.
Awalnya saya mengajar private bahasa Inggris. Tapi karena mengajar mengharuskan saya meninggalkan Musa dengan nenek yang pikun, lama-lama saya nggak tega. Akhirnya saya putuskan fokus mendirikan perusahaan ekspor import hasil pertanian. Pernah lho saya sampai harus menggendong Musa naik gunung ketika menunjukan kepada calon buyer di mana lokasi kebun. Akhirnya JC Organics (nama perusahaanku) bisa berkembang besar dan punya cukup profit untuk mendirikan klinik tumbuh kembang anak dan pusat pendidikan tani lestari dan alami.
Klinik itu tumbuh kembang anak saya kasih nama Kampung Musmus Therapy Center (KMM). Boss Musmus adalah panggilan sayang saya untuk Musa. Pusat pendidikan tani alami lestari saya kasih nama Omah Lor. KMM dan Omah Lor berada dalam naungan Yayasan Bringin. Yayasan Bringin mempunyai misi: Advokasi ABK dan edukasi ke masyarakat tentang ABK; Edukasi dan training pertanian alami lestari dan edukasi dan training tentang lingkungan hidup.
Saya ingin menyederhanakan hidup supaya bisa memberikan banyak waktu untuk Musa. Sedangkan untuk Boss Musa sendiri saya berencana mengembangkan KMM menjadi sekolah inklusi dan membuka ‘cabang’ di beberapa kota di Indonesia. Mimpi yang cukup besar. Semoga dimampukan.
Cintai diri sendiri sebelum memberikan cinta ke orang lain. Jangan takut untuk bermimpi dan menjadikan mimpi-mimpi itu menjadi nyata. Karena mimpi membuat kita memiliki menjadi tujuan dan fokus hidup.
Sejak saya meninggalkannya, saya tidak pernah lagi berhubungan denganya. I trust only once, once my trust is violated there is no second chance.
I can do the impossible. Things I never thought I could have in mind, let alone achieving it.
Self love is very important
Never rely on anyone but yourself. You are better served by yourself.
Baca juga:
Pesan Untuk Para Mantan Pasangan