banner-detik
WORK & CAREER

Dukungan untuk Ibu Bekerja dari Perusahaan, Lakukan 10 Hal ini

author

?author?12 Dec 2019

Dukungan untuk Ibu Bekerja dari Perusahaan, Lakukan 10 Hal ini

Mau ibu bekerja loyal dengan perusahaan, dan merasa dimanusiakan? Coba deh lakukan 10 hal ini. Dampaknya tidak hanya untuk performa pekerjaan. Tapi juga tenang menjalankan peran mereka sebagai istri, ibu dan pribadi seutuhnya.

Dukungan untuk Ibu Bekerja dari Perusahaan, Lakukan 10 Hal ini - Mommies Daily

Sesungguhnya kantor adalah support system ibu yang juga penting, selain keluarga, dan sekolah anak. Kantor dengan peraturan yang ramah ibu kini terbukti bisa meningkatkan performa kerja ibu baru. Ini dia 10 di antaranya.

1. Family Planning

Misalnya menghadirkan financial expert ke kantor. Dikemas dalam bentuk talkshow santai yang ngobrolin A-Z mengatur keuangan keluarga. Di kantornya Mommies Daily sudah pernah diadakan, dan memang berpengaruh signifikan, lho, mommies. Misalnya jadi lebih melek soal strategi mengumpulkan dana pendidikan buat anak. Nggak sekadar nabung, yang return-nya nggak seberapa. Idealnya harus investasi, dengan nilai timbal balik yang sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu pengumpulan dana tertentu.

2. Pelatihan Manajer

Mengharapkan karyawan punya kinerja yang mumpuni, tapi tidak pernah memberikan ilmunya, itu namanya tidak adil. Makin mumpuni kemampuan karyawan di jajaran manajer bekerja sama dengan timnya, maka perusahaan akan merasakan manfaatnya. Atmosfer kerja yang kondusif, mendatangkan produktivitas yang maksimal dari tiap karyawan.

3. Office Supporting newmom

Memberikan dukungan moril dalam masa transisi “orang yang bekerja”, ke “orangtua yang bekerja.” Menyediakan kelonggaran waktu untuk ibu memerah ASIP, kapanpun mereka butuhkan. Bentuk lainnya yang pernah bikin saya “meleleh”, tim saya selalu memberikan makanan lebih ke saya, kalau ada rekan kerja yang ulangtahun atau resign. Karena mereka tahu, ibu menyusui rawan didera rasa lapar, ahahaha.

4. Program olahraga bareng

Masih bangun tengah malam, karena bayi minta nyusu. Dilanjut nyuci botol-botol penyimpan ASIP, siap-siap ke kantor, dan masih berjibaku sama jalanan ibu kota yang aduhai macetnya, teruuuuss kapan olahraganya dong? Setelah jam kantor? WHAT! no no no. Alangkah bijak dan sangat manusiawi, kalau pihak HRD menyediakan instruktur olahraga di kantor. Kan yang mau olahraga bukan cuma ibu baru. Semua karyawan jadi sehat!

5. Warm welcome back

Mendekorasi meja ibu baru dengan tulisan yang membuat hati adem, semacam “Welcome back new mom, let’s make work time, as your me time.” Kerja jadi tetap semangat, meski masih terbayang-bayang wajah mungil baby di rumah.

6. Jam kerja yang fleksibel

Konsep seperti ini biasanya ditemui di kantor-kantor startup. Seperti yang diberlakukan di group-nya Mommies Daily – Female Daily Network. Meski di kontrak kami tertera jam masuk dan pulang. Pada kenyataannya, terpulang lagi pada kondisi masing-masing karyawan. Kuncinya, ya tahu diri aja sih :D. Inilah salah satu faktor yang bikin saya betah kerja di sini, nggak kerasa sudah 5 tahun, lho. Misalnya aja mendadak anak sakit, kita bisa kerja dari rumah. Atau anak sedang diopname, supervisor saya nggak pernah demanding soal kerjaan, yang utama keselamatan anak dulu.

Baca juga: Etika Kerja di Kantor dengan Jam Kerja Fleksibel

7. Mengizinkan bawa bayi ke tempat kerja

Ada masanya ibu terkondisikan membawa bayinya ke kantor. Akan sangat bijak pihak kantor menyediakan tempat khusus yang mumpuni untuk si baby. Percaya deh, kalau masih baby mah, nggak akan keos, ahahaha. Kan kerjaannya masih tidur, buang air besar, pipis dan sesekali nangis kalau haus :D.

8. Menyediakan ruang menyusui dan pumping

Ayooo pihak perusahaan jangan denial. Peraturan mengadakan ruangan menyusui dan pumping sudah diatur UU. Negara memberikan perlindungan hukum pada pekerja yang sedang menyusui anaknya. Hal ini tertuang pada dalam Pasal 83, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2002 tentang Ketenagakerjaan. Bunyinya:

“Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukanselama waktu kerja.”

Tak ketinggalan, hingga fasilitas juga diatur dalam Pasal 128 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:

(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.

(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.

Baca juga: Jika Kantor Tidak Punya Ruangan Memerah ASI, Ini yang Bisa Mommies Lakukan

9. Jangan pelit kasih cuti

Seiring bertambahnya usia anak, akan ada kebutuhan cuti untuk menghadiri kegiatan sekolah atau hal lainnya. Ambil rapor, nonton anak manggung, update perkembangan anak, merayakan ulang tahun di sekolah dan  lain-lain. Keterlibatan orangtua dalam urusan sekolah anak, akan menjadi momen nggak terlupakan buat si kecil. 

10. Apresiasi secara berkala

Misalnya memberikan gift work anniversary, apresiasi atas kesediaan bekerja sama sekian tahun dengan perusahaan. Atau berhasil mencapai KPI tertentu. 

Baca juga: 10 Nasihat Karier dari Para Ibu Perempuan Bekerja Terkenal

*Artikel ini diadaptasi dari workingmother.com

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan