Sekadar Tingkah Laku Remaja Normal atau Tanda-Tanda Mental Illness?

Behavior & Development

fiaindriokusumo・29 Oct 2019

detail-thumb

Ada enam perubahan perilaku pada remaja yang sebaiknya diwaspadai, agar orangtua paham mana yang perilaku normal, dan mana yang mengarah kepada masalah kesehatan mental serius!

Saya selalu bilang sama teman-teman yang mengeluhkan kebiasaan tantrum anak balita mereka untuk ‘nikmati’ saja, karena begitu anak memasuki usia remaja, tantrumnya akan berbeda lho :D.

Sering melawan, memberontak, mood naik turun, dan masih banyak tingkah laku ajaib remaja yang harus saya telan. Menurut Laura Grubb, juru bicara American Academy of Pediatric sekaligus Direktur Pengobatan Untuk Anak Remaja di Floating Hospital for Children di Tufts Medicine Center, 85% anak remaja berhasil melalui masa remajanya tanpa kecemasan yang berarti.

Tapi bagaimana dengan 15% sisanya? Anak-anak remaja ini bisa jadi menghadapi issue lain yang tak mudah dikenali. Dan bagaimana orang tua seharusnya mengenali kelainan ini agar bisa mencari bantuan yang tepat?

Menurut para ahli kesehatan mental remaja, ada enam perubahan perilaku remaja yang sebaiknya diwaspadai, agar orangtua paham mana perilaku remaja normal, dan mana yang mengarah kepada masalah kesehatan mental serius!

Baca juga:

Ketika Anak Preteen Menunjukkan Tanda-tanda Kecanduan Pornografi

Masalah Mental Anak Remaja - Mommies Daily

1. Pola tidur

Tingkah laku normal remaja: Anak remaja mempunyai jam biologis yang berbeda dengan anak-anak atau pun orang dewasa. Menurut Grubb, pada anak remaja, secara alami tubuh mereka membutuhkan istirahat pada pukul satu subuh atau sepuluh pagi. Jadi, wajar jika anak remaja seringkali bangun hingga tengah malam.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Si anak remaja memilih untuk tidur sepanjang hari, mengasingkan diri dari teman-teman, sering terlambat bangun untuk pergi sekolah atau sebaliknya, susah tidur, bahkan tidak bisa tidur sama sekali atau butuh 11 jam lebih untuk tidur malam. Semua ahli sepakat, bisa jadi ada masalah yang lebih besar yang membutuhkan perhatian orang tua.

2. Merasa murung dan mudah marah

Tingkah laku normal remaja: Wajar bagi anak remaja untuk merasa moody, frustasi, dan mudah marah di waktu yang bersamaan, demikian penjelasan dari Dr. Vinay Saranga, Psikiater Anak dan Remaja di Apex, North Carolina. Mengingat bahwa remaja adalah masa peralihan dan si anak ini harus beradaptasi dengan perubahan emosi yang ada. Jadilah orang tua yang suportif sekaligus pendengar yang baik.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Mood berubah semakin sering terjadi, mereka tidak bisa menghadapi perubahan emosi dengan baik, cenderung merespon dengan kekerasan.

3. Nilai di sekolah

Tingkah laku normal remaja: Menurut John Mopper, konselor dan co owner dari Blueprint Mental Health, sangat normal ketika anak remaja mengalami penurunan nilai akademis. Mereka khawatir terhadap hasil nilai ujian dan dampaknya terhadap masa depan mereka.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Anak sulit tidur karena terlalu mengkhawatirkan nilai di sekolah, cemas berlebihan ketika ujian datang atau demotivasi untuk belajar dan pergi ke sekolah. Atau sebaliknya, mereka sama sekali tak peduli dengan perolehan nilai dan hasil ujian mereka.

4. Menantang dan memberontak

Tingkah laku normal remaja: Keinginan remaja untuk sesekali menantang aturan orangtua adalah lumrah dan bahkan bisa dibilang termasuk tumbuh kembang emosi yang sehat. Ingin keluar malam bersama teman-teman, melanggar aturan rumah, sesekali bermasalah dengan teman sekolah, semua ini sangat normal.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Ketika si anak remaja mulai menunjukkan perilaku ekstrem memberontak, semisal melanggar aturan yang memiliki kekuatan hukum, hingga karena tingkah lakunya, anak remaja ini mengalami skorsing (misalnya) dari sekolah. Saat perilaku menantang dan memberontak akan berdampak pada masa depan mereka, saatnya mencari bantuan.

5. Penggunaan alkohol

Tingkah laku normal remaja: Meskipun sebagai orang tua kita tak akan menyukai fakta ini, namun seluruh ahli yang diwawancara sepakat bahwa sebelum usia 21 tahun, setidaknya anak remaja sudah mencicipi minuman beralkohol. Itulah mengapa sangat penting bagi orang tua untuk berbicara secara terbuka tentang banyak hal, tak hanya mengenai edukasi seks dan peer pressure namun juga tentang bahayanya narkoba.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Ketika konsumsi alkohol menjadi hal rutin dan alkohol menjadi tempat pelarian masalah bagi si anak. Dan coba-coba alkohol juga beralih menjadi coba-coba obat-obatan terlarang.

6. Berbohong atau menahan informasi penting

Tingkah laku normal remaja: Namanya juga anak remaja, ada hal-hal yang kadang ingin dia sembunyikan dari orang tuanya, apalagi jika mereka tahu orang tuanya akan melarang.

Berpotensi menjadi perilaku bermasalah jika: Anak menjadikan berbohong sebagai kebiasaan sehari-hari bahkan untuk hal yang dapat membahayakan dirinya sendiri serta orang lain.

Mengingat bahwa menjadi anak remaja itu tantangannya luar biasa, makanya paling enak kalau kita sudah membicarakannya di awal. Agar baik kita atau pun anak kita at least sudah punya peralatan ‘perang.”

Adaptasi artikel dari sini.