Sebulan yang lalu, untuk pertama kalinya saya meditasi. Well, belajar diam atau latihan hening lebih tepatnya.
Saya masuk kelas praktisi mindfulness dan emotional healing Adjie Santosoputro sebulan yang lalu dengan ekspektasi biasa saja. Saya hanya penasaran, bagaimana sih agar bisa lebih mindful? Agar tidak perlu grasak-grusuk mengingat kesibukan saya yang cukup padat. :)
Lebih, karena saya merasa sekarang pun saya sudah jauh lebih mindful dibanding dulu saat muda ahahahaha. Di kelas itu, hanya dalam 2 jam sesi, kami 5 kali meditasi. Selesai kelas, saya merasa jauh lebih santai, saya pulang ke rumah dengan hati lapang dan pikiran tenang.
Meditasi rasanya jadi kata yang mengintimidasi sekali ya. Saya tidak yakin apa benar yang saya lakukan itu meditasi? Hahahaha. Karena saya hanya latihan diam, berlatih hening, fokus pada kelima indera.
Akhirnya saya mengunduh aplikasi Insight Timer di ponsel. Aplikasi itu berisi puluhan ribu guided meditation. Jadi kita hanya tinggal play saja dan mengikuti suara “trainer” nya. Guide-nya bermacam-macam, ada yang meminta kita tarik napas sekian kali, ada yang fokus pada pikiran, ada yang fokus pada masa depan, dan banyak lagi. Bergantung pada pilihan meditasi apa yang kita play: Calm? Relax before sleep? Reduce stress?
Saya tidak meditasi setiap hari sih meski idealnya padahal setiap hari agar lebih fokus menjalani hari. Tapi kadang lupa, kadang merasa sudah cukup tenang. Jadi saya lakukan rutin 2-3 hari sekali. Setelah sebulan, ini yang saya rasakan.
Saya memang bukan tipe yang panikan sih, saya cenderung santai pada segala sesuatu. Setelah meditasi, saya bisa ternyata jadi jauh lebih tenang. Saya kemudian meminta suami untuk meditasi juga dan kami berdua jadi sangat sangat tenang.
Kami tidak lagi terburu-buru dan lebih pelan menjalani sesuatu. Iya, pelan lho yang dibutuhkan orang zaman sekarang. Kadang semua sepertinya harus dilakukan dengan berlari, sampai seperti robot saja rasanya saking semua sudah otomatis. Meditasi mengingatkan saya untuk jalan pelan-pelan, menikmati proses, dan tidak lagi jadi robot.
Saking banyaknya yang saya pikirkan, saya biasanya jadi susah tidur. Pikiran rasanya selalu berkejaran, merencanakan apa yang akan dilakukan besok, urutannya bagaimana, prioritasnya bagaimana.
Alhasil tidur jadi malam, besoknya ngantuk, produktivitas jadi berkurang.
Setelah meditasi, saya jadi lebih mudah tidur. Bahkan meditasinya belum selesai saya sudah ketiduran saking rileksnya hahahaha.
Kadang kita terlalu fokus pada yang belum terjadi. Masih malam saja yang sudah dipikirkan besok dan lusa, malah tahun depan, malah kuliah anak sudah dipikirkan juga kekhawatirannya hahahaha.
Padahal kan bisa dipikirkan satu per satu. Malam hari yang fokus untuk tidur, bangun tidur di pagi hari baru fokus mau mengerjakan apa di hari itu. Setelah melakukannya, saya jadi lebih produktif dan tidak terlalu khawatir pada banyak hal. Pikiran jadi lebih tenang.
Ada yang mau mencoba?