Seiring bertambahnya usia, jam tidur jadi hal yang sangat berarti untuk hari-hari saya.
Jumlah jam tidur berbanding lurus dengan produktivitas hari itu. Jika tidur kurang, bangun pagi dalam kondisi lemas dan mengantuk, siangnya sudah pasti tidak akan produktif.
Apalagi saya yang tak pernah mengkonsumsi kopi sama sekali. Saya percaya kalau tubuh punya alarmnya sendiri, kalau memang mengantuk ya itu tanda seharusnya kita memang tidur atau beristirahat, bukan dilawan dengan kopi.
Dengan demikian, saya harus tidur lebih cepat untuk bisa bangun lebih pagi. Ini menantang karena begadang itu jauh lebih mudah dibanding bangun pagi.
1. Buat kebiasaan baru untuk bangun pagi
Sepengalaman saya, di minggu pertama akan sangat berat memaksa tubuh untuk bangun lebih pagi dan langsung beraktivitas. Tapi di minggu berikutnya, tubuh sudah punya alarm sendiri dan akan otomatis bangun lebih pagi. Bahkan saat weekend yang biasanya kita ingin bangun siang ahahaha.
Jadi meski berat, paksakan tubuh untuk bangun sesuai jam yang kita inginkan di pagi hari itu.
2. Hindari gadget jelang tidur
Yang membuat kita sulit tidur adalah gadget yang terus menerus di depan mata bahkan beberapa detik sebelum kita tidur. Padahal untuk bisa beristirahat dengan lebih tenang, gadget sebaiknya disingkirkan 1 sampai 2 jam sebelum kita tidur agar mata bisa beristirahat. Otak pun bisa lebih tenang karena tidak melulu ikut berpikir.
Jangan lupa matikan lampu agar tidur lebih nyenyak.
3. Berolahraga
Olahraga bisa membuat tubuh lebih bugar, tidur lebih nyenyak dan terbangun di pagi hari dengan segar. Olahraga di pagi atau malam hari sama saja sih ya, pilih satu waktu yang lebih nyaman untuk mommies.
4. Makan makanan dengan sehat
Selain yang dimakan harus sehat, memperhatikan jam makan juga membantu kita tidur lebih cepat. Kalau kekenyangan di waktu jelang tidur, perut rasanya tidak nyaman karena masih bekerja ekstra mencerna makanan. Alhasil begadang lagi dan bangun siang lagi deh keesokan harinya.
5. Periksakan gangguan kesehatan
Suami saya mengalami gangguan tidur selama beberapa waktu. Tidurnya ngorok dan selalu terbangun dalam keadaan sangat lelah seperti belum tidur sama sekali. Pagi rasanya berat karena mengantuk luar biasa. Setelah ke dokter THT, ternyata amandelnya sangat besar sampai menutup tenggorokan.
Jadinya ia merasa tidur padahal tidurnya tidak pernah lelap. Setelah dioperasi, napas jadi lebih lancar, ngorok hilang, dan tidur pun lebih nyenyak. Bangun di pagi hari jadi segar dan tidak sulit lagi.
Selamat mencoba moms!