banner-detik
SELF

Dewi Warsito: Belajar Memilah Mana Relationship yang Punya Value dan yang Tidak!

author

fiaindriokusumo09 Sep 2019

Dewi Warsito: Belajar Memilah Mana Relationship yang Punya Value dan yang Tidak!

Beralih dari pegawai perusahaan besar menjadi mompreneur, bagi Dewi kuncinya adalah networking dan juga jangan takut gagal. Setuju nggak?

Mengenal sosok perempuan berusia 42 tahun ini sejak tahun 2013 membuat saya sempat takjub dengan keberaniannya meninggalkan kursi nyaman di sebuah perusahaan besar dengan penghasilan yang tak kalah besar. Kini, dengan dukungan penuh suaminya Uus Rusamsi (48 tahun) serta kedua anaknya Awan dan Rimba, Dewi bersama dua temannya mendirikan perusahaan RSD Digital Strategic & Content Digital Agency yang bergerak di bidang jasa penyediaan strategi dan produksi content digital untuk brand, ukm, dan organisasi.

Simak hasil obrolan saya dengan Dewi yang kerap dipanggil Dewdew.

Mompreneur - Mommies Daily

1. Tools/apps apa yang dipakai untuk memanage pekerjaan dan keluarga?

Kalau untuk kerjaan sih, saya pengguna setia produk-produk google, mulai dari google drive biar gampang sharing kerjaan secara tim saya kan kerjanya remote semua, google slide, sheet dan sebangsanya. Google calendar dan Gmail tentunya. Karena kerjaan juga banyak handle content sosmed dan website, saya punya apps editing foto, video, regram, page manager untuk handle beberapa akun sosmed klien sekaligus. Kalau keluarga apa ya? Palingan apps fintech macam gopay, ovo, tokped. Sebagai gadis cash back, cashback-cashback itu membantu kita berhemat lumayan, lah. Dan suka ada notif reminder untuk bayar tagihan.

2. Rahasia tetap efisien dalam bekerja?

Saya kerja biasanya pas anak-anak di sekolah. Saya diuntungkan karena anak-anak sudah lumayan besar, jadi waktu bersekolah mereka sudah lumayan lama, dari jam 7 sampai jam 15.00 -16.00. Nah, supaya efisien, jangan banyak main pas anak di sekolah ahahahha…justru kerjain kerjaan. Walau kadang juga ada rasa jenuh ya. Dan kadang ada juga urusan lain di luar kerjaan yang harus dikerjakan di jam tersebut.

Komunikasikan yang jelas sama anak-anak, kalau mama lagi buka laptop artinya mama lagi kerja, nggak bisa diganggu, dan biasanya mereka sudah ngerti jadi ya main sendiri aja. Makanya kalo mereka tahu saya buka youtube di laptop, pasti protes, “lho katanya kerja?” Ya kerjaan mama cari inspirasi di youtube. Ngeles padahal lagi liat cuplikan teaser drakor episode selanjutnya ahahahahhah.

3. Tips menjaga kesehatan di tengah kesibukan bekerja dan mengurus keluarga?

Teratur olahraga dan jaga makan. Sudah usia segini, dua itu penting banget. Plus tambahan suplemen. Sebagai freelancer yang sudah nggak ada lagi asuransi kantoran, benar-benar jaga kesehatan banget deh. Sakit itu MAHAL.

Mompreneur - Mommies Daily

4. Buku atau artikel favorit seputar pekerjaan dan keluarga?

Ada beberapa buku yang saya baca, ada juga artikel, tapi nggak ada yang favorit sih. Terakhir sih saya langganan Archive sampai beberapa waktu lalu. Archive buku kumpulan kreasi kreatif advertising Agency yang menang atau jadi finalis International Award. Saya banyak dapet inspirasi content juga dari situ. Tapi buku ini visual banget, sih, nyaris tanpa teks. Justru dibutuhkan imajinasi untuk bisa ngerti hasil karya yang menang itu.

5. Tips agar tetap fokus bekerja?

Pasang music, diffuse oil, dan sendirian.

6. Punya me time andalan nggak? Dan biasanya kapan merasa mulai butuh me time?

Sekarang lagi les bahasa Kore. Buat saya itu me time yang lagi jadi andalan. Butuh me time, ya kapan pun merasa butuh aja. Pernah, kok, saya nggak ngerasa butuh me time selama berbulan-bulan. Pernah juga butuh ketika abis didera kerjaan selama dua minggu tanpa henti. Tergantung beban kerja kayaknya ;).

7. Apa yang dilakukan ketika jenuh dengan rutinitas pekerjaan?

Saya tuh sekarang lagi kebalik banget siklusnya. Justru lagi jenuh sama kerja di rumah ahahahha…saya butuh ketemu teman buat networking dan brainstorming. Otak rasanya butuh distimulasi sama diskusi-diskusi selain diskusi seputar tagihan listrik, bayaran sekolah, nentuin les anak dan sejenisnya.

8. Apa yang membuat Anda berani banting setir dari bekerja di sebuah perusahaan besar kemudian buka usaha sendiri?

Kepept kali ya? Hahahaha udah beneran jenuh banget sama perusahaan besar. Keinginan banting stir sebenernya udah lama, tapi nggak pernah berani. Baru tiga tahun yang lalu berani. Dan ngerasa selama ini networking udah lumayan oke, jadi itu modal utama.

Mompreneur - Mommies Daily

9. Tips untuk para ibu di luar sana yang ingin memulai usaha sendiri?

- Networking dulu. Banyak-banyak cari relasi. Berhubunganlah dengan orang yang kita anggap penting

untuk kelancaran usaha kita kelak. Kalau nggak penting, nggak usah diterusin hubungannya hahahha, beneran deh, udah harus bisa memilah mana relationship yang punya value, mana yang nggak. Di usia saya sekarang, saya semakin memilih lingkup pertemanan dan pergaulan. Sudah bukan masanya saya memaksakan diri untuk diterima lingkungan hanya agar memiliki banyak teman.

- Berani mencoba dan nggak takut gagal. Nggak akan pernah kita bisa mulai kalo kita banyakan ragunya.

10. Kenapa penting seorang perempuan untuk mandiri secara finansial?

Intinya, sih, kalau saya bekerja untuk mencari duit buat diri sendiri dan keluarga serta aktualisasi diri. Ketika bekerja saya menemukan kebahagiaan tersendiri yang beda dari kebahagiaan saya berkeluarga. Saya merasa bisa lebih pintar danbisa lebih punya wawasan luas karena pekerjaan saya menuntut saya berhubungan dengan banyak orang, dan saya bisa mendapat ilmu yang mungkin saya nggak peroleh kalau saya nggak bekerja dan mencari uang. Mungkin berbeda untuk setiap orang.

 

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan